-8-

26 20 0
                                    

Akhirnya rutinitas biasa pun kembali dijalankan, Ipan dan Mona sekolah, papa bekerja dan mama kembali membereskan rumah dengan dibantu oleh bibik.

"Bik... Kucing-kucingku nggak ada yang diculik orang atau mati karena kelaparan kan? Tanya Mona"

"Nggak ada mbak, aman semuanya , diberi makan sesuai jadwalnya mbak"

"Makasih banyak ya bik, ini oleh-oleh untuk bibik (menyerahkan sekilo jeruk madu)"

"Waduh... Makasih ya mbak (menerima)"

Waktu terus berganti, tak terasa Mona sudah naik kelas 2 SMP, saat itu bulan februari, bulan dimana banyak orang menjual bunga, cokelat dan apalah itu yang dijual ditoko-toko untuk diberi kepada orang yang dikasihi. Mona mendengar kabar bahwa nenek dan kakek akan berkunjung kerumah, kali ini bersama dengan adik-adiknya mama dan keluarga mereka, pokoe ramelah yang datang. Kali ini Mona sangat berharap Fran menitipkan sesuatu yang bermanfaat melalui nenek, karena saat hanya kakek dan nenek yang berkunjung kerumahnya, Fran tidak ada menitipkan apapun.

Beberapa hari kemudian, saat keluarga mama sampai dirumah, suasana dirumah pun jadi berbeda, yang tadinya hanya suara mama, papa, Mona dan Ipan serta para kucing yang terdengar, sekarang sudah begitu ramai ya nyaris seperti lagi belanja dipasarlah. Sepulang sekolah Mona langsung bergegas masuk kerumah, karena dia tahu hari ini keluarga mamanya sampai dirumah. Selesai menaruh sepatu, tas dan mengganti seragam sekolahnya, dia langsung keruang keluarga.

"Hy kek, nek, (menyalam semua keluarga)"

"Wah, sudah pulang sekolah cucu nenek, makan siang dulu sana, kakek, nenek dan yang lain sudah duluan makan tadi"

"Oke nek (berjalan kedapur mengambil piring)"

"(Memghampiri Mona) Mon, ini ada titipan dari Fran (menyerahkan)"

"(Menerima) wah... Akhirnya. Terima kasih ya nek"

"Ia, habisin makan siangnya, ini nenek bawa oleh-oleh banyak"

"Beres nek (lanjut makan)"

Mona merasa senang akhirnya Fran menitipkan sesuatu untuknya, itu terlihat dari wajah Mona yang senyum-senyum sendiri saat makan. Dia nggak peduli apa isi bingkisan tersebut, yang membuatnya penasaran adalah apakah dia ada menuliskan walau hanya setengah lembar kumpulan kata-kata yang akan membuatnya semangat selalu. Selesai menikmati makan siangnya Mona pun lanjut menikmati oleh-oleh yang dibawa oleh nenek untuknya, seakan perutnya masih bisa diisi lagi. Sambil menikmati oleh-oleh mereka berbincang-bincang satu sama lain, hari minggu nanti mau kemana dan mengisi kegiatan weekend dengan apa. Seperti biasa Mona melakukan tugasnya yaitu belajar dan mengerjakan PR lalu tidur siang. Mona pun masuk ke kamarnya, namun saat duduk dikursi belajarnya dan menaruh bingkisan itu diatas meja belajarnya,

"(Ngomong sendiri) Hmmm... Belajar dulu atau buka bingkisan ini ya? Kalo belajar dulu pasti nggak akan konsentrasi nanti karena kepikiran isinya apa, nah kalo dibuka dulu tahu hasilnya kan semangat belajarnya, terus nggak kepikiran lagi. Akhh... Harus dibuka dulu nih (membuka bingkisan)"

Mona pun membuka bingkisan itu dengan hati-hati takut nanti ada yang robek atau rusak.

"Wahh... Bagus banget nih, aku suka sekali dan ini ada surat juga (membuka dan membaca), (senyum-senyum sendiri) makasih banget Fran, aku akan balas ini untukmu dan aku juga akan kasih sesuatu juga untukmu"

Bahagia banget Mona saat itu, dia membuka kotak musik yang diberikan Fran, kotak musik yang berbentuk hati, dengan sepasang kekasih yang berdansa saat musiknya hidup. Sangkin bahagianya dia lupa kalo belum menyelesaikan PRnya.

Penantian Rahasia (Completed) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang