Saingan - 27

588 43 0
                                    

Aku baru dapat kabar pagi ini, kalau Rendra akan keluar negeri, dia tidak memberitahu aku sama sekali, aku bergegas ke bandara masih menggunakan baju tidur, aku melajukan mobilku cepat.

Sampai di bandara, aku berlari. Sungguh, aku tidak mengerti apa yang terjadi padaku saat ini, kenapa aku harus mengejar Rendra?

Sayang, pesawat sudah pergi, 3 menit yang lalu.

Bruk..
Aku terduduk lemas. Sebenarnya apa yang sedang aku lakukan sekarang?

Aku tertunduk sendirian. Semua orang melihat dengan keheranan.

"Lo ngapain disini?"

Aku langsung membalikkan badanku..

Rendra!

Aku menangis, Rendra kebingungan. Dia mengajak aku ke Starbuck di bandara. Setelah agak tenang, aku baru sadar apa yang aku lakukan, aku malu.

"Jadi.. " belum selesai Rendra bicara aku sudah memotongnya

"Jangan tanya!"

"Oke"

Dia orang yang tidak pernah memaksa, sejujurnya dia orang yang mengistimewakan perempuan, dia memperlakukan perempuan dengan sangat baik.

Dan dia orang yang selalu mencoba mengerti situasi orang lain, tanpa memikirkan dirinya sendiri.

"Katanya lo mau ke luar negeri" tanyaku malu

"Emang! Tapi, gue ketinggalan pesawat" jawab Rendra santai

"Dih ceroboh!"

"Lo ngapain kesini? Masih pake baju tidur, rambut berantakan, duduk di lantai terus nangis"

"Emm.. i.. itu sahabat deket gue pergi ke luar negeri, tapi gue gak sempet ketemu, jadi gue sedih" kataku sembari minum

Rendra tau kenapa aku seperti tadi, tapi dia tidak mau membuatku malu di depannya. Menurut Rendra, aku tidak pandai berbohong, setiap aku berbohong, aku akan menyelipkan rambut di telinga.

Rendra mengantarkan pulang, menggunakan mobilku, karna dia ke Bandara di antar kan orang tuanya.

Saat turun dari mobil, Al memanggil aku, ternyata dia sudah menunggu cukup lama, dan sudah menelpon berkali-kali tapi tak ada jawaban.

Situasi apa ini?

Aku kebingungan sendiri dengan situasi sekarang. Aku lupa tidak membawa handphone ku, Al pasti marah.

Ternyata tidak, Al malah Langsung memakaikan jaketnya padaku.

"Kamu masuk gih, biar aku yang anter dia pulang" kata Al tersenyum sembari mengelus kepalaku

Aku mengangguk, semoga saja tidak terjadi apa-apa dengan mereka berdua.

"Gak usah, gue bisa naik taksi online" kata Rendra

"Masuk"

Akhirnya Rendra masuk kedalam mobil Al.

Di perjalanan, Al membuka pembicaraan.

"Gue gak akan tanya apa yang terjadi sama kalian sepagi ini, sampe Via masih pake baju tidur. Lo tau kan, gue sayang banget sama Via. Dan dia udah jadi cewek gue."

Al terdiam sejenak.

"Tolong, jauhin dia." Kata Al

Rendra tersenyum sinis, dia tak menyangka, kalau Al ternyata takut Via beralih padanya.

"Lo takut?" Tanya Rendra tersenyum angkuh

"Maksud lo?"

"Jadi, seorang Al, pengusaha muda yang paling di sukai sama cewek-cewek, takut tersaingi sama gue yang cuma remahan? AHAHAHA" Rendra meremehkan .

"Lo gak ngerti maksud gue!"

"Berhenti, gue turun disini" timpa Rendra

Al pun menepi.

Sebelum Rendra keluar dari mobil.

"Kita liat aja, via bakal pilih siapa" kata Rendra tersenyum angkuh

Mata Al terbelalak. Al semakin tidak suka pada Rendra.

Sepanjang jalan, Al berpikir keras, siapa yang akan via pilih, harusnya via memilih dirinya, karna mereka berpacaran.

Tapi, hati seseorang bisa saja berubah.

Karna Allah maha membolak-balikkan hati manusia.

***

Semangat puasa!🍭🍭🍭

PEKAWhere stories live. Discover now