TWO🐇

75 35 16
                                    

Halo gais, aku update chapter kedua nih. Yuk tinggalkan jejak dengan cara vote and komen ya •_•

 Yuk tinggalkan jejak dengan cara vote and komen ya •_•

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

.
.
.

"Maaf ya aku ga sengaja, gak liat ke depan soalnya tadi. Maaf ya," ucap Camella dengan perasaan bersalahnya.

"Bajuku basah ni gimana, makanya kalo jalan pake mata dong, liat ke depan," Raka berkata dengan keras karena kesal bajunya jadi basah seperti ini.

"Iyakan aku udah minta maaf, lagian aku gak sengaja juga kok. Kan bisa di bersihin," ucap Camella dengan rasa sedikit kesal karena Raka yang berbicara dengan keras padahal Camella sudah meminta maaf.

Selepas mengucapkan kalimat tersebut Camella langsung pergi meninggalkan laki-laki bertubuh tinggi itu dan berjalan menuju meja teman-temannya yang lumayan jauh dari tempat kejadian es teh yang jatuh tadi.

"Siapa sih tuh perempuan, jalan gak liat-liat. Cuma minta maaf terus langsung pergi gitu aja lagi," gumam raka dalam hati.

Setelah Camella sampai di meja makan, Camella langsung menceritakan kejadian yang kurang mengenakkan yang terjadi tadi.

"Sorry guys lama, tadi gue kan buru buru bawa es teh, terus gak sengaja numpahin es teh di baju anak laki-laki." Camella menceritakan dengan rasa kesal.

"Jadi gimana? Dia marah? Siapa sih orangnya?" Dina bertanya dengan penasarannya.

"Gue sih tadi udah minta maaf terus langsung pergi hhe, kayaknya sih dia kesel," ucap Camella dengan entengnya sambil tertawa kecil di akhir kalimatnya.

"Langsung lo tinggal? Ya pasti kesel lah," jawab Rima sambil mengejek Camella.

"Tapi gue udah minta maaf kok sebelum pergi. Yaudah-yaudah, kita lanjutin makan aja deh, nanti keburu masuk kelas lho," Camella berkata dengan tenangnya.

Mereka menyelesaikan makan, merekapun berjalan kembali ke kelas untuk melanjutkan pelajaran. Saat di jalan mereka bertemu dengan Raka, lelaki berpostur tubuh tinggi, dan kulit putih yang bisa dibilang Cool boy.

"Nah itu tuh laki-laki yang tadi gue tabrak di kantin," ujar Camella sambil menunjuk Raka.

"Hah? Dia? Seiusan? Raka itu salah satu cool boy di sekolah kita loh," kata Dina dengan antusiasnya.

"Ooo, yaudah cepetan deh jalannya, kita bentar lagi mau masuk kelas," ucap Camella tidak menghiraukan perkataan Dina.

Saat jam pelajaran di mulai Camella mulai memikirkan tentang Raka, dia sedikit merasa bersalah karena hanya mngucapkan kalimat pendek yang berisikan perhomonan maaf dan langsung pergi begitu saja.

"Dia marah gak ya sama gue? Apa gue harus minta maaf lagi ke dia?" Camella bertanya dengan dirinya sendiri sambil memikirkan lelaki yanh ditabraknya tadi pagi.

"Duh! Kenapa gue jadi mikirin dia sih, lagian kan aku tadi juga udah minta maaf," gumam Camella kepada dirinya sendiri.

Jam pelajaran pun selesai, anak-anak menyimpan kembali bukunya ke dalam tas. Seperti biasanya, keadaan sekolah saat siang ini cukup ramai, terik matahari yang rasanya dapat dengan cepat membuat es krim meleleh.

Sampai di parkiran sekolah, Rima bertanya ke Camella,

"Mel, kamu yakin gak mau minta maaf sama Raka? Aku punya nomornya kok," Rima bertanya kepada Camella.

Camella berpikir sebentar dan menjawab,

"Boleh deh Rim, nanti kirim ya. Gue pulang duluan, makasih..." jawab Camella lalu berjalan terburu-buru berjalan menuju mobilnya.

Sampai di dalam mobil Camella mengingat tentang Raka yang ditabraknya tadi pagi di kantin sekolah, dengan segelas teh es yang membasahi tubuhnya dan Camella hanya minta maaf lalu langsung pergi meninggalkannya.

"Kayaknya aku harus minta maaf lagi deh, nanti sampe di rumah gue chat deh," ucap Camella dalam hati sambil menyetir mobilnya

Mau tau kelanjutannya? Yuk tinggalkan jejak kalian dengan cara klik bintang dan komen ya teman-teman.

Happy reading!

Kata Hati •Slow Up•Donde viven las historias. Descúbrelo ahora