SEVEN 🐇

3 1 0
                                    

Haii semuanyaa.
Lebaran nih, ada yang mau bagi THR ga?

Aku usahain untuk up tiap hari. Lv u!

Mereka berdua berjalan keluar rumah menuju mobil hitam Raka yang terparkir di depan rumah Camella.

Setelah tiba di depan rumah Camella, dimana adanya mobil hitam milik Raka Mahendra berada, saat Camella membuka pintu mobilnya.

"Eh .... Gue aja," ujar Raka sambil membuka pintu mobil.

"Makasih," sahut Camella dengan wajah memerah.

Sepanjang perjalanan menuju cafe mereka sama sekali tidak bicara sepatah kata apapun, hanya diam membisu dan sesekali Camella salah tingkah dengan tatapan mata Raka yang menatapnya dengan lembut.

"Lo mau mau pesen apa? eh...  maksudnya, kamu mau makan apa?" Tanya Raka  dengan gugup.

"Gak papa kok, panggil lo gue aja, supaya enak. Gue mau jus tomat nya satu sama nasi goreng aja deh," jawab Camella.

"Oke, gue kesana dulu ya," ujar Raka lalu menuju meja pesanan untuk mengantar list pesanan mereka agar tidak terlalu lama  menunggu sampai pelayan datang ke meja mereka.

Saat Camella sedang menunggu Raka, ternyata ia melihat Bimo sedang duduk tidak jauh dari tempat Camella sekarang.

"Aduh, ada Bimo. Gue harus gimana nih, masa gue pulang sih. Kan kasian si Raka," ucap Camella dalam hati sambil menyembunyikan muka supaya tidak ketahuan Bimo.

Namun, ternyata Bimo sudah lebih dulu melihat Camella yang sedang duduk sendirian.

Bimo pun berjalan menuju Camella, dan menghampirinya.

"Mel, lo sendirian? Lo udah baca chat gue? Beneran Mel gue kemaren gak ada maksud apa-apa selain gara-gara gue gak tahan LDR sama lo," ucap Raka merayu layaknya f*ck boy sejati.

"Maaf ya lama, tadi gue ke toilet dulu sebentar," ucap Raka yang tiba-tiba datang.

"Eh, iya bee, gak papa kok. Kita pindah aja yuk bi," ucap Mela sambil merangkul pinggang Raka sekaligus mencubit kecil sebagai tanda agar Raka paham.

"Lo udah punya pacar Mel? Lo masih sayang kan sama gue? Masih cinta kan? Jujur Mel, liat aja gue gak bakalan nyerah untuk dapetin lo lagi!" ucap Bimo dengan kesal dan kembali ke meja tempat ia duduk awal.

Mereka pergi ke meja kasir untuk membayar makanan yang sama sekali belum mereka makan, lalu akhirnya mereka memutuskan untuk pulang.

"Maaf ya, gara-gara gue kita gak jadi makan."

"Emangnya kalo boleh tau, dia siapa sih? Mantan lo ya?"

Iya dia mantan gue, Bimo. Dia mutusin gue tanpa alasan yang jelas setelah gue pindah sekolah ke sini, kemaren dia chat gue katanya dia mutusin gue cuma karena gak tahan LDR. Tapi, gue tanya sama temen gue di sana katanya dia punya yang lain. Dan kenapa dia baru ngubungin gue sekarang? Eh, maaf jadi curhat."

"Oh, jadi dia ninggalin gitu aja terus sekarang mau minta balikan gitu? Biasa itu mah, jalan ninja fucek boi."

"Hhe iya Rak."

"Oh iya, lu pagi tadi ngapain di luar kelas? Di keluarin lu dari kelas," ucap Raka berlagak tidak tahu dengan nada sambil mengejek.

"Hah? Lo liat?,"

"Ya liat lah, tapi, gue pura-pura gak liat hha."

"Ih nyebelin lo ah," ucap Camella dengan wajah cemberut

"Jangan gitu, lo gitu makin ca... Cabiii," ujar Raka sambil mengejek lagi

Camella yang mendengar hal tersebut hanya tertawa mendengar ucapan laki-laki tersebut.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 24, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Kata Hati •Slow Up•Where stories live. Discover now