chapter 2

572 48 17
                                    

"Bodoh kalian semua!! Masa menangkap dua orang saja tidak mampu? Saya  tidak mau tau! Temukan mereka segera bagaimanapun caranya! Dan lucky, berani sekali dia membawa kabur aset pribadiku! Akan kubunuh dia dengan tanganku sendiri nantinya...!"  isurugi mengepal tangannya geram. Anak buahnya dan kazumin hanya bisa menunduk didepannya.

"Bagaimana dengan emu? Dia bahkan belum sempat disentuh sama sekali?" protes misora. Sambil menuangkan wine kedalam gelas tsurugi. "Apa kau masih ingin menjadikan dia seorang inang sayang?"

"Aku sudah menetapkan misora! Jangan mengaduk aduk perasaanku! Emu akan segera ditemukan bagaimanapun caranya!" dia meninju meja dengan geram. "Kaliaaann....kenapa masih disini?? Cepat pergiii...jangan kembali sebelum menemui merela kalian mengerti???"

"HAIK BOS!!!"

Setelah menundukan badan sejenak anak buahnya beserta kazuminpun berlalu dari sana.

"Huh, menyusahkan sekali mereka itu!" katanya kembali menyesap winenya. Sambil mengelus pipi misora yang memeluk lehernya manja. "Lucky...aku tidak akan segan segan membunuhnya kalau dia berani membocorkan rahasiaku!"

"Tenangkan dirimu sayang...aku yakin mereka akan segera kita temukan! Mereka tidak akan bisa kabur terlalu lama. Percayalah..." misora mencium bibir tsurugi yang dibalas lebih kasar olehnya. Ia kemudian mulai mengerayangi tubuh misora dan membanting dirinya kesopa hingga membuat misora terpekik. Namun ia suka permainan kasar isurugi. Dan mulailah malam panjang untuk mereka berdua.

&&&&&&&&&

"Nani??? Kau menyelamatkan seorang pelacur?" kata taiga tidak percaya. "Apa kau sudah gila farad?"

"Aku tidak tau dia itu pelacur atau bukan. Aku tidak bisa memaksanya untuk bercerita padaku. Tapi aku yakin emu tidak seburuk prasangka kalian!"

"Aku setuju denganmu farad!" kiriya menepuk bahunya. "Kita tidak boleh menilai orang dari luarnya saja. Kau bilang namanya...emu? Kedengarannya seperti perempuan! Kau masih straight parad?"

Farado tertawa renyah. Ketiga kawannya minus graphite, karna graphite hari ini ada bimbingan mata kuliahnya dikampus. Heran melihat farad tertawa.

"Apa ada yang lucu farad?" tanya sento heran.

"Kalian salah sangka! Emu itu laki laki..emang sih dia cantik dan manis..."

"Wah...aku jadi penasaran ingin mengenalnya! Kapan kau akan memperkenalkannya pada kami?"

"Kalian bisa kerumah ryuga..aku meninggalkannya disana. Ingat jangan bertanya macam macam yang menyudutkan dirinya. Anak itu masih labil." peringat parad.

"Wah...perhatian sekali kau parad! Aku mencium hawa jatuh cinta nih...kasian graphite akan menangis dia karna sang pangeran impiannya akan berpindah hati...hahaha..."
Kiriya tertaws nista.

"Sudahlah! Dari dulu kan farad memang tidak menyukainya
Semoga dia berbesar hati dengan hal ini. Dan mencari pengganti yang lain!" kata sento bijak.

"Kuharap juga demikian..." sambung taiga.

Parad hanya diam saja. Entah kenapa wajah emu tiba tiba terbayang dibenaknya membuatnya ingin cepat bertemu anak itu lagi. Seorang anak yang manis dan lembut. Parad gak yakin kalau emu seorang pramuwisma. Tapi kalaupun memang benar parad juga tidak peduli. Karna memang hatjnya sudah terpaut pada emu sejak pertemuan mereka malam itu.

Bara ( End)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora