HaRiNyA

1.4K 158 66
                                    

🐿

.

Dan di sini mereka sekarang, melakukan diskusi keluarga lepas aksi ricuh warga setelah Shafa pingsan. Sebacotnya Shafa dia gak berani bilang apa-apa lagi, yang Shafa lakuin hanya nangis dipojokan.

"Assalamualaikum" Semua manusia di dalam rumah Pak Taeyong awto nengok, orang yang tadi mengucap salam cuma diem karena berasa jadi pusat perhatian

"Saya Kyungsoo om nya Shafa"

Shafa tau walaupun dia gak ikut nengok, sesak rasanya dada. Om nya Shafa diminta masuk terus duduk bareng-bareng.

"Sebelumnya saya mau menyampaikan maaf dari ibu Shafa karena dia sedang ada tugas jauh dan tidak bisa hadir" Om tinggi gebetan Hina waktu itu yang sekarang Shafa tau kalau ternyata dia ayah nya Aa Jisung natap aneh Om nya Shafa.

"Inikan urgent kok tidak bisa di cancel itu kerja?" Ayah Jisung menyaut

"Anda tanyakan saja pada kakak saya, saya di sini kan sebagai wali nikah"

"Ayah sama kakek nya kemana?" Tanya Pak Taeyong

"Sayangnya dijemput duluan"

Sebelum akhirnya mereka membicarakan masalah keputusan yang dibuat di balai desa tadi, Pak Taeyong menyampaikan dulu kenapa bisa mereka dituduh berzina.

Pak Taeyong menjelaskan juga gimana hubungan Shafa dan Jisung selama ini. Om Kyungsoo cuma diem dengerin kadang dia ngelirik ke arah ponakannya yang kayak mabok lem di pojokan.

"Kita tidak bisa berbuat apa pun lagi, warga menolak mereka keluar kampung sebelum di nikahkan"

"Saya paham dan saya harap anak kita ini ikhlas nerima pernikahan"

Shafa dia bingung mau happy karena dia nikah sama gebetan walau dengan cara hukuman atau kabur aja sekalian. Sama seperti Shafa, Aa Jisung juga bingung gak bisa ngelakuin hal banyak lagi, dia milih pasrah aja sama Allah.

"Masalah sekolahnya gimana?" Kali ini Jisung yang angkat bicara, rasanya Shafa seneng karena ada juga yang satu pemikiran sama dia.

.

Satu kampung sudah denger kabar tentang keponakan kepala sekolah madrasah yang ngelakuin zina sama salah satu siswi pindahan kota. Hampir di setiap perkumpulan ibu-ibu pasti ada yang nyeletuk tentang masalah ini.

Hina sebagai temen Shafa udah tau tentang ini, malahan beritanya sudah menyebar cepat ke seluruh sekolah. Banyak informan handal yang berkeliaran di sekolah, sekedar info. Awalnya Hina kaget dan gak percaya, Hina pikir itu cuma akal-akal Linlin yang nyebarin gosip murahan kayak gini. Tapi ternyata beneran, Shafa juga sudah dikeluarkan dari sekolah.

Jujur Hina kecewa dia gak nyangka bukan Shafa nya tapi si Jisung. Bayangkan Jisung yang dikenal alim, supel, sopan dan berbudi pekerti baik dituduh melakukan perbuatan nista.

Karena itu juga Hina memutuskan buat mampir ke tempat Shafa sepulang sekolah.

"Shafa!" Gak ada tanda kehidupan dari dalam

Hina diam nunggu Shafa keluar tapi tuh anak gak keluar juga. Sempet kepikiran apa iya Shafa udah dinikahi terus sekarang pindah rumah ke rumah Pak Taeyong.

"Eeh neng Hina, lagi ngapain?" Merasa terpanggil Hina nengok ke belakang terus ngeliat kingkong sebut aja Lucas.

"Menurut lo?" Entah kenapa setiap kali liat Lucas bawaannya Hina emosi pengen cakar mukanya yang sok ganteng

"Mau maling pasti yak"

Hina gak jawab terus milih liat om-om yang punya warung di depan rumah Shafa.

Halal?! [Jisung Park]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang