bikin kaget

330 50 0
                                    


Gue membuka mata saat Raina mencolek pundak gue, gue yang kaget langsung terbangun sambil gelagapan melihat kesekitar kelas, takutnya ada guru yang ngisi kelas gue walaupun sekedar memberikan informasi, tapi ternyata tidak ada. Sesaat kemudian gue baru ngerasain pusing yang mendera kepala gue gara-gara bangun dengan cara kayak gitu.

"Apaan sih lo, ngagetin gue aja." ucap gue ngegas.

"Jangan tidur terus, gue nggak ada temen ngobrol yang lain pada kekantin, ada juga yang latihan dan sebagai tuh pada tidur dibawah" ucap Raina sambil menunjuk beberapa anak yang tengah tidur dilantai kelas.

"Hmmm." gumam gue sambil menopang dagu.

Kelas gue pun kelas yang lain emang sedang mengalami jam kosong berkepanjangan sampai Jumat depan, dikarenakan adanya acara tahunan yang kebetulan tahun ini sekolah gue yang menjadi tuan rumahnya.

Sekolah gue yang nggak mau nampilin apa adanya, berusaha ekstra untuk menyuguhkan yang terbaik untuk kegiatan itu.

Gue nggak tau acaranya kayak gimana, tapi yang gue denger acara itu semacam lomba antar sekolah SMA yang ada di zona sekitar daerah sekolah gue. Emang nggak terlalu banyak sih, tapi gue dipikir-pikir lagi banyak juga kalau siswa-siswi pada disuruh lihat semua, nggak numpuk tuh dihalaman sekolah? ya walaupun sekolah gue termasuk sekolah yang luas banget, tetep aja bakal sumpek nantinya.

Gue juga lupa namanya apa, yang pasti tahun-tahun kemarin diadain tapi gue nggak pernah ikut dan memilih menulis surat keterangan tidak hadir dengan berbagai alasannya yang gue tulis di surat itu.

Dengan nyawa yang masih nemplok setengah didalam tubuh gue, gue melirik jam yang menunjukkan pukul tiga sore. Itu menandakan gue udah tidur hampir dua jam-an dan kurang sebentar lagi bel pulang sekolah akan berbunyi.

Capek banget rasanya badan gue, banyangin deh dari pagi sampai siang tadi gue nungguin Galang latihan buat acara itu. Nggak cuma nungguin aja gue juga ngasih makan, minuman, dan jadiin paha gue bantal buat dia istirahat, dan baru tidur bentar aja Raina udah bangunin gue. Ngenes bet deh.

"Ada cowok yang ngajak kenalan gue." ucap Raina membuka pembicaraan, gue nggak ngejawab cuma ngode Raina agar ngelanjutin ceritanya.

"Dia ganteng lebih ganteng dari Angga, dia baik dan nerima gue dengan segala sikap yang ada dalam diri gue. Gue belum dan nggak berani cerita ke Zeta tentang ini, tau sendiri kan sikap Zeta kekita kayak gimana." ucap Raina menghela nafas panjang.

Gue mulai tertarik dengan semua curhatan Raina, karena Raina nggak ngasih tau Zeta tentang masalah itu. Padahal selama ini Raina selalu curhat apapun kegua dan Zeta secara bersama. Zeta emang temen yang baik dan super protektif sama sahabatnya, dia bakal ngelakuin berbagai cara buat gue ataupun Raina nggak berada dalam posisi yang menyulitkan.

Dia juga selalu ikut campur dalam masalah percintaan gue sama Raina dan dia nggak akan segan-segan buat nyuruh kita mutusin hubungan itu saat Zeta melihat orang kayak apa yang kita pacari, padahal mereka baru pertama ketemu.

Tapi gue juga tau dia punya alasan dibalik itu semua dan alasan itu pasti baik buat gue, Raina bahkan Zeta sendiri.

"Dia tau tentang Angga padahal gue nggak pernah ngasih tau kesiapapun, gue cuma ngasih tau lo sama Zeta doang. Gue juga percaya kalau kalian nggak bakal mbocorin itu semua, selama ini gue cerita kekalian dan nggak ada satupun yang bocor." ucap Raina sambil memasukkan lollipop kemulutnya, dan membuka satu lagi kemudian mendorongnya masuk kemulut gue. Gue mau nggak mau harus menerima, udah masuk juga. Mubasir kan kalau dibuang.

"Kayak gimana orangnya?" tanya gue penasaran. Kalau gue inget rata-rata yang disukai Raina tuh tipe fuckboy semua, cuma Angga aja yang nggak tapi sayang dia nggak pernah nganggep Raina ada.

Cowo Letoy Gue!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang