Recomended untuk dibaca

181 6 0
                                    

TULISAN USTAD ZULFI.

Banyak yang resah, bagaimana kita nanti Ramadhan kalau masih corona? Kenapa gara-gara corona kita tinggalkan taraweh berjama'ah di masjid? Tidakkah aqidah kita rusak, lebih takut kepada corona dari pada kepada Allah?

Kawan, ibadah itu adalah menjalankan perintah Allah sesuai perintah itu. Bukan menjalankan perintah Allah sesuai dengan selera dan keinginan. Apalagi syahwat.

Saat aman kita diperintahkan untuk berjama'ah di masjid. Tapi ketika tidak aman kita diberi uzur untuk tidak ke masjid.

Lagi pula, bulan Ramadhan itu tidak ada bedanya dengan bulan lain. Apakah di bulan Ramadhan kita dianjurkan berjama'ah di masjid, sementara di bulan lain tidak perlu ke masjid? Sama-sama dianjurkan bila situasinya memungkinkan. Tentu sama-sama diberi uzur bila syaratnya tidak terpenuhi.

Bedanya, amal ibadah di bulan Ramadhan pahalanya dilipat gandakan bagi yang ikhlas dan penuh perhitungan. Bukan digandakan bagi yang beribadah di masjid beramai-ramai.

Selain itu, taraweh adalah ibadah sunat, bukan wajib. Tidak shalat taraweh sama sekalipun tidak berdosa. Boleh dilakukan berjama'ah di masjid dan juga boleh sendirian di rumah. Bahkan sebagian salafunash shaleh lebih mengutamakan untuk melaksanakannya sendirian. Jauh dari pandangan orang.

Hidup ini hanya ujian untuk menunjukkan kepatuhan dan ketundukan kepada Allah.

Bagi yang menghadapi Ramadhan dengan niat hanya untuk taat kepada Allah, sama saja baginya shalat taraweh berjama'ah di masjid atau berjama'ah di rumah dengan keluarga. Bahkan lebih besar kemauannya tilawah atau tadarus Al Qur'an dalam kesendirian dari pada disaksikan orang banyak.

Justru sekaranglah waktunya untuk membuktikan bahwa kita beribadah hanya karena Allah, bukan karena ingin dilihat orang lain. Bersemangat bukan karena ramai-ramai bersama orang banyak. Juga bukan karena ikut-ikutan.

Kalau sendirian di rumah semangat jadi kendor perlu diperiksa hatinya. Sebenarnya maunya apa?

Tuhan yang kita sembah di masjid tidak beda dengan Tuhan yang kita sembah di rumah.  Bahkan Tuhan yang kita sembah di masa corona ini sama dengan Tuhan yang kita sembah sebelum corona.

Beribadah dengan iman, ilmu dan pemahaman, bukan bermodalkan selera, semangat meletup-letup dan show.

Pahamilah...!

"UZTAD ZULFI."

I'm MUSLIMAHWhere stories live. Discover now