Part 5

220 111 271
                                    

Sesuatu yang kita bayangkan harus bisa diraih begitupula dengan sesuatu yang diimpikan tentu bisa diwujudkan dengan kerja keras.

- Gita Andriani

Kadang merasa penat menjadi seorang pelajar, kegiatannya hanya seputar sekolah dan menantikan jika sudah lulus nanti akan seperti apa. Normalnya seperti itu, tapi yang mengalami kisah kasih semasa SMA pasti indah sekali. Selalu ada gimik diantara pertengkarannya. Contohnya menjelang ujian pasti mendadak minta putus, alasan utama pengen fokus biar lulus terus kerja dapet fulus. Ini sebenernya pacaran yang ngeganggu ujian atau ujiannya yang ngeganggu pacaran? Biasa main 2 kali sehari yakan, nongkrong, ngopi senja, naik motor muter-muter kota gajelas yang penting bensin abis, terus makan ala ala romantis, eh pas mau ujian mah boro-boro. Chat ga di bales sejam aja disangka selingkuh padahal lagi belajar. Ribet dah, jadi buat kalian yang masa SMA nya bisa survive tanpa pasangan selamat kalian hebat.

Tanpa pasangan pun bisa dapat banyak perhatian. Seperti Tuti misalnya, saling menyemangati adalah kebiasannya. Di setiap akan menghadapi ujian ia terlihat santai tidak gugup sama sekali. Endorfin yang meningkat membuatnya semangat. Saling support, saling pengertian ketika ujian, asal jangan tiba-tiba budeg ya kalau dipanggil, itu haram.

Di sela sela ujian pun ada mode santai ketika sukses selama nyontek di kelas, hiks. Apalagi setelah lolos dari pengawas killer akan menjadi kebanggaan tersendiri. Sejujurnya pengawas killer lebih baik dari pada teman sendiri yang mengaku dia gak belajar tapi ngumpulin paling awal. Terus ada lagi, kalau di tengok kertasnya soal semua. Ya iyalah orang jawabannya ditutupin kan rese. Ada lagi nih yang suka di salah salahin pas ngasih jawaban. Padahal yang dia kasih tau itu jawaban yang bener malah punya dia yang salah, mampus kau.

Santai saja, nilaimu tidak sepenuhnya menentukan nasibmu. Kelak kau akan jadi apa dan seperti apa, disisi lain kau sudah berusaha masih ada semesta yang menentukan.

Pulang lebih awal adalah sesuatu yang istimewa saat ujian, hal ini tentu akan dimanfaatkan dengan maksimal oleh Tuti dan teman dekatnya. Berkedok akan belajar bersama, setelah berkumpul langsung lupa pada tujuan awal.

 Berkedok akan belajar bersama, setelah berkumpul langsung lupa pada tujuan awal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rumah Bram

Ngaso depan rumah

Duduk, ngopi, ngemil, ghibah.

*Tuti sesekali ngupil

Kehangatan dari sebuah keluarga kedua yang terjalin begitu indah di teras rumah Bram. Bagi mereka rumah Bram adalah rumah ternyaman untuk haha hihi bersama, karena mamanya ramah banget dan sangat peka terhadap jiwa jiwa kelaparan yang kalau ditawarin suguhan bilangnya udah kenyang mama, baru makan. Bullshit. Makanya mama peka banget tiap ngasi suguhan langsung pura-pura sibuk lagi.

"Dimakan ya mumpung anget" mama Bram menaruh piring cantik berisi pisang krispi buatannya.

"Duh jadi ngerepotin ma" sahut Lia.

"Suka gitu deh Lia" ditambah gerakan tangan mama Bram yang gemulai.

"Iya nih Lia, biasa suka nambah juga" lanjut Ola.

"Emberan badan mini tapi gembul" Sopi ikut-ikutan.

"Jangan repot-repot ma, semua aja keluarin" Rara si cablak mendinginkan suasana.

"Woiiii parah, hahahahahaha" semua tertawa.

"Gapapa nanti kalau kurang mama tambahin yang lainnya ya, mama mau siapin minum dulu" mama Bram ke dapur.

"Serbuuuuuuuuu" Tuti yang dari tadi nyimak ternyata sedang menunggu kesempatan.

Selagi mereka menikmati pisang krispi ada topik utama yang ingin mereka bahas. Abdul, satu-satunya bagian dari mereka yang tidak hadir. Biasalah perkumpulan orang nyinyir akan memangsa temannya sendiri. Suruh siapa bucin mulu dasar bujank. Begitu kelakuan Abdul setelah berpacaran dengan Juniar.


***


Vote comment😚

Sebelum MenuaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang