MSF-02

1.6K 107 0
                                    

'Mungkin orang pikir kita adalah sepasang kekasih tapi yang sebenarnya bukan seperti itu. Kita tak lebih dari teman dan selamanya akan begitu'

-Milanika Hanaya Djandra-
*
*
*

Jika suka jangan lupa vote dan komen agar authornya lebih semangat nulis.
Koreksi typo

Happy Reading

*****

Sinar mentari masuk melalui celah-celah gorden. Cahaya nya membuat gadis yang sedang berpetualang dalam mimpinya itu terganggu.

"Eughh..." Milan menggeliat. Ia membuka matanya perlahan untuk menyesuaikan dengan cahaya matahari. Tangannya meraba sisi ranjangnya, mencari handphone miliknya. Setelah menemukan handphonenya ia membuka handphone nya dan melihat pukul berapa kah sekarang? 05.00. Matanya langsung terbelalak. Oh tidak! Ia harus segera bangun. Milan bergegas kekamar mandi dan membersihkan diri. Setelah itu, ia segera memakai pakaiannya dan kemudian bergegas keluar kamar.

Tujuannya sekarang yaitu kamar disebelahnya. Tanpa mengetuk pintu ia langasung membuka pintu dan masuk begitu saja. Terdengar tidak sopan memang, apalagi kamar yang ia masuki adalah kamar cowok. Tapi Milan tak peduli dengan semua itu.

Milan berjalan mendekati ranjang. Ide jail terlintas dikepalanya. Ia berjalan mengendap-endap seperti maling. Setelah itu dirinya menyamakan wajahnya tepat disamping telinga orang yang tengah tertidur lelap.

"Nopaalllllll, Ada Kebakarannn," teriak Milan tepat ditelinga Nopal.

Naufal terkejut. Ia langsung bangun dari tidurnya. Ia menggandeng Milan lalu menariknya keluar kamar.

"Akhhh..." pekik Milan saat dirinya ditarik Naufal.

Dengan wajah panik Naufal berlari keluar kamar. Yang ia pikirkan saat ini Adalah Milan. Ia tak mau terjadi sesuatu pada Milan. Ia tak mau Milan terluka. See? Betapa perhatiannya Naufal terhadap Milan. Saat tangannya hendak meraih gagang pintu, tawa Milan menghentikan langkahnya.

"Hahahaha," Tawa Milan membuat Naufal mengerutkan keningnya. Apa ada yang lucu? Harusnya disaat seperti ini Milan ketakutan sama seperti dirinya tapi yang ia liat Kini Milan malah tertawa. Wait! Naufal menangkap sesuatu yang janggal. Naufal menatap sekeliling. semuanya utuh seperti tak terjadi apapun. Apa Milan baru saja mengerjainya? Sungguh? Apa ini lucu bagi Milan? Disaat dirinya Panik berlari layaknya orang bodoh Milan malah menertawainya?

Naufal menghempaskan tangan Milan kasar.
"Auu," pekikan Milan membuat Naufal panik. Ia kembali menarik tangan Milan dan melihat apakah ada yang terluka? Sungguh dirinya tak bermaksud untuk berbuat seperti itu apalagi sampai membuat Milan mengadu kesakitan. Itu semua hanya karna dirinya merasa kesal karna telah dikerjai. Ah! Bahkan disaat seperti ini sikap Naufal tidak terlihat seperti teman. Apakah kalian masih berpikir bahwa mereka hanya teman?

"Maaf, gue gak sengaja. Apa masih sakit?" tanya Naufal sembari mengelus tangan Milan.

Milan tersenyum," gue gak papa, tapi sumpah tadi ekspresi wajah lo lucu banget, hahahaha," tawa Milan kembali menggelegar

Ekspresi Naufal berubah menjadi datar. Ia melepaskan tangan Milan tapi kali ini lebih berhati-hati karna ia tak mau Milan kesakitan lagi.

"Hahahaha, aduh perut gue sakit nih hahaha," tawa Milan masih belum mereda sambil memegangi perutnya.

My Sweet Friend (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang