3. Flowers

14.2K 1.2K 40
                                    

WARNING!

⚘ ⚘ ⚘

“Aku pulang.”

“Selamat dat- Hwaa!”

Hunny~”

“K-ke-kenapa? Kenapa diberikan padaku?” Matanya terus membelalak, penuh tanya dengan kehadiran suaminya yang tiba-tiba memberikan banyak bunga.

Tidak hanya ia, bahkan alam tahu bunga-bunga itu adalah pemberian dari fans suaminya.

“Renji?”

Pria tinggi yang baru melepas kacamata hitamnya itu menoleh, memandang pasangannya yang hanya duduk kebingungan, menatapnya seakan berkata apa maksud semua ini?

Hun, kau tidak tidur lagi?”

“Eh?”

“Lihat, lingkar matamu semakin hitam.”

“Masalahnya sekarang bukan aku kurang tidur atau tidak, ini, bunga dari fansmu. Kenapa kau memberikannya padaku? Tumben kau membawanya pulang.”

Si vokalis band bernama Renji itu segera melenguh, seakan ambruk pada sofa empuk di depannya. Teringat mengenai bunga yang ia bawa dari tempat konser tur tadi, bunga-bunga dari fansnya yang tidak tega ia tinggalkan begitu saja.

“Ini karena Kenzo membajak akun Twitter-ku. Ia menulis aku tidak ingin surat, aku ingin bunga, dan begitu selesai konser tadi... di ruanganku penuh dengan bunga. Bahkan ada sebagian yang aku tinggal.”

“Ya ampun. Lalu kita apakan ini?”

“Tidak tahu.” Lengannya melingkar meraih pinggang pasangannya, “Aku tidak tega kalau harus membuangnya. Maafkan akuuu~”

Mate- nya, Rei, hanya menghela napas. Ia mengerti suaminya adalah tipe manusia yang mudah iba, bahkan pada pemberian-pemberian dari fansnya. Ia juga tidak ingin membuang bunga-bunga itu, Rei menyukai bunga, memandanginya bisa membuat pikirannya jadi lebih tenang. Dan kini, Rei hanya bisa memaklumi suaminya yang memiliki fans lebih banyak perempuan dibanding laki-laki.

Hunny~”

“Aku akan menyimpannya. Kau mandi sana. Semakin malam.”

“Kau tidak mengajakku makan malam?”

“Kau pasti sudah makan bersama teman-temanmu. Sana, besok kau masih ada konser tur kan?” Rei beranjak dari sofa. “Besok aku ada janji bertemu dengan edito-.”

“Pria bermata empat itu?”

“Aku juga bermata empat.”

“Maksudku,” Renji seketika menjadi kikuk. Ia tidak terlalu mengenal editor istrinya, karena pernikahan mereka yang juga belum diketahui banyak orang. Bahkan dalam pikirannya, mungkin Rei belum memberitahu editornya soal pernikahan mereka satu setengah tahun lalu. “Setidaknya malam ini kau harus tidur.”

“Hm.”

Rei hanya menjawab seperlunya, ia sudah menghambur ke dapur untuk menyiapkan bunga-bunga yang Renji bawa sebelum ia panjang di ruang tamu atau ruang tengah.

Di tengah kesibukan Rei, Renji masih duduk di sofa, melirik layar laptop Rei yang masih menampilkan Microsoft Word dengan penuh huruf di dalamnya. Ia mengerti seperti apa mate-nya, Rei tidak akan mau tidur kalau sudah dekat deadline, Rei pekerja keras, kantung matanya yang semakin hitam itu membuktikan semua usahanya. Rei lebih mandiri dibanding dengan dirinya, yang seorang suami.

Renji adalah seorang Alpha, latar belakang sampai pekerjaannya sekarang bagus. Bandnya sangat terkenal dan digandrungi anak-anak muda. Meski seorang Alpha, Renji tidak tertarik dengan pernikahan sebelumnya, atau tidak perlalu memikirkan soal itu. Mencari mate dan apalah itu, tidak pernah Renji pikirkan, sampai ayahnya mengatakan akan menjodohkannya, Renji setuju.

Contradiction (Omegaverse) [COMPLETE]Where stories live. Discover now