RUMAH

29 4 5
                                    

Saat aku tiba di Bandung, aku disambut oleh orangtuaku.. Adikku belum bisa izin dari kampusnya.

Saat tiba, mama memberikanku cincin yang Abian kasih.

"apa ini mahh?? "
Tanyaku.

"itu cincin lamaran yang kemarin Abian datang untuk melamar. "

"wahh, boleh kubuka? "

"tentu sajaa"

Saat ku buka, wahh.. Indah sekali cincinnya...

Dia itu ya benar-benar meskipun sedingin kulkas tapi pintar ambil hati orang, dan.. Seleranya juga tidak buruk.

Me
Terimakasih

Bos dingin
Untuk apa?

Me
Cincinnya..

Bos dingin
Ya... Semoga kau suka

Me
Suka... Bagus sekali.

Bos dingin
Syukurlah...

Me
Boleh kupakai?

Bos dingin
Tentu saja,itu milikmu tak perlu tanya :)

Me

Bos dinginManis sepertimu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Bos dingin
Manis sepertimu..

Me
Heyy, kau sedang gombal ya? Hahaha

Bos dingin
Tidak, aku serius

Huhhh dasar orang ini, selalu serius. Lihat saja, jika hidup denganku, akan kubuat dia menjadi orang yang tidak kaku.

Di rumah, aku hanya leha leha sambil perawatan sendiri di rumah, dan juga aku dapat nasehat-nasehat dari mama.

Sampai H-2 , aku dan keluargaku mau berangkat ke Jakarta termasuk adikku, namanya Joya. Panggil saja Joy.

Kami berangkat dijemput oleh supir suruhannya Abian. Di jakarta, keluargaku menginap di apartemenku. Memang kamarku tidak besar, tapi kalau hanya untuk keluargaku menginap cukup.

Sampai H-1 aku berangkat lagi ke salon kemarin, untuk melakukan perawatan ke dua ku.
Sudah agak seminggu aku tidak bertemu Abian, dan juga kami hanya mengobrol beberapa kali saja di chat dan di telfon.

Selama itu, aku hanya berkomunikasi dengan camer (calon mertua) ku saja.

Selagi menunggu aku yang sedang perawatan, ku ajak juga adikku si Joy ke salon untuk perawatan juga.. Lumayan ada uang tabunganku yang belum terpakai.

Di mall aku membelikan Abian hadiah lagi yang niatnya mau aku berikan setelah menikah nanti sekalian sama jam tangannya.

Sedangkan orangtuaku sedang asyik jalan-jalan mengelilingi Jakarta diantar supir suruhannya Abian.

Terkadang aku berpikir ini real ngga sih? Kenapa hidupku tiba-tiba jadi seperti putri yang dilamar seorang pangeran??? Sebenarnya aku takut ini semua hanya mimpi, tapi tidak.. Aku tidak bermimpi. Tapi yasudahlah, aku jalani saja, yang paling penting jangan lupakan jati dirimu Kay!

Sampai tiba hari H pernikahan. Aku ditemani Joy, mama,dan ada Adel juga di ruang make up.
Mereka juga di makeup. Acara akad ku jam 4 sore , dan resepsi jam 7 malam.

"Kayy, akhirnyaa lo jadi antennn"
Kata Adel

"ahh bisa aje lo"

"tapi yang gue ga abis pikir, lo nikah... Tapi samma Abiannnn! Itu yang masih gue heran, dan secepat itu! "

"yaa, namanya juga hidup, kita gatau apa aja yang kita akan hadapi kann?? Anggep aja itu semua kayak kejutan.. Ya gak"

"idihhhh, bahasa lo Kayyy udh upgrade loo? Hahahha"

"hahaha, udah udah sana giliran lo yang makeup, gue mo lanjutin makeup gue dulu ya... "

"okeey"

"mah, Abian sudah sampai? "
Tanyaku yang lagi di makeup, pada mamah

"kayanya belum keliatan deh nak"

"loh mah, kok bisa? Ini udah jam 3 mah"

"lah iyaya??? Sebentar mamah telfon casan (calon besan) dulu ya"

"oke mah, kabari ya"

Mama kemudian menelfon camer ku tak lama kemudian mama datang.

"nak, katanya Abian ada pekerjaan yang sangat penting dulu.. Setelah selesai dia akan datang, katanya ia akan sampai persis jam setengah 4"

"pekerjaan? Pekerjaan apa mah?? "

"mama gatau, tadi mama cuma dibilangin begitu aja... Mungkin ini agak rahasia... "

"okedeh mah.. "

Aku tiba-tiba lemas.... Aku takut ia kenapa-kenapa. Ada apa dengannya?

UNEXPECTED LIFEWhere stories live. Discover now