Nine

3.7K 239 32
                                    

WARNING❗
[NC]



























Rose terus saja bergerak kesana kemari, ia merasa kecewa sekaligus gelisah.

Bagaimana tidak, Jaehyun yang awalnya ada waktu untuk makan malam bersama tiba-tiba membatalkannya.

Rose berusaha untuk berpikir positif, mungkin Jaehyun ada pekerjaan mendadak.

Tapi bayangan negatiflah yang selalu muncul, bisa saja Jaehyun tengah berkencan dengan seorang wanita.

Ditambah lagi Rose bingung dengan maksud dari perkataan Bibi Seohe.

Rose melemparkan tubuhnya ke ranjang dan mengacak rambutnya frustrasi.

"Ah bagaimana ini? Kenapa aku begini? Apa yang harus kulakukan? ARGGGHHHHH" Rose berteriak melepaskan rasa frustrasinya.

Tok...tok...tok...

"Nona apa terjadi sesuatu?" terdengar suara dari balik pintu dengan nada khawatir.

Rose tersadar sepertinya dia berteriak terlalu keras.

"Ah, t-tidak apa-apa aku hanya ingin em... bernyanyi, ya aku ingin bernyanyi!" Jawab Rose gagap.

"Baiklah kalau tidak ada apa-apa, saya akan kembali non." jawab pelayan tersebut dari balik pintu kamar Rose.

~•~

Jaehyun mendorong kuat tubuh Saeron sehingga kini Saeron terlentang di ranjang.

Saeron tersenyum menggoda dan tangannya meraba tubuhnya sendiri.

Tangan kanan Jaehyun menjelajah tubuh Saeron, dimulai dari pahanya dan semakin lama semakin naik dan berhenti di salah satu benda kenyal di dada Saeron.

Jaehyun meremasnya, sedangkan Saeron menikmatinya sambil menutup mata.

"Eungghhhh...." Saeron melenguh saat payudaranya diremas oleh Jaehyun.

Tangan kiri Jaehyun kini juga mulai bergerak, mendekati sesuatu yang tertutup rambut diantara kedua paha Saeron.

Mengetahui hal itu Saeron lantar membuka pahanya, sehingga Jaehyun bisa lebih leluasa bermain dengan sesuatu di bawah sana.

Jaehyun mulai memijat bagian luar vagina Saeron dan Saeron sepertinya sudah mulai terangsang.

Jaehyun kini mulai memainkan labia milik Saeron dan sepertinya Saeron menikmati permainan Jaehyun.

Saeron terus melenguh dan mendesah sambil menutup matanya.

Jari tengah milik Jaehyun mulai memasuki vagina Saeron dan memainkannya sedangkan tangannya yang lain masih setia meremas buah dada Saeron, Saeron megerang nikmat.

Tak cukup sampai disitu, Jaehyun memasukkan jarinya yang lain.

Jaehyun memainkan vagina Saeron dengan tempo yang acak, tubuh Saeron menggelinjang mengikuti tempo permainan Jaehyun.

Setelah beberapa lama, Jaehyun menarik jarinya keluar diikuti suatu cairan yang keluar dari vagina Saeron.

Saeron merasa lemas dan terengah-engah, ia membuka matanya dan mencoba menstabilkan nafasnya.

"Cukup main-mainnya." tutur Jaehyun.

"Apa kau perlu bantuan untuk melepas pakaianmu tuan?" tanya Saeron sambil tersenyum.

"Untuk apa aku melepas pakaianku?" Jaehyun balik bertanya.

"Tuan bagaimana kita bisa bersenang-senang jika kau tidak melepas pakaianmu?" Saeron bertanya sekali lagi.

"Tentu saja bisa." jawab Jaehyun yakin.

Saeron bingung dengan jawaban yang diberikan oleh Jaehyun.

Jaehyun lantas mengambil jas yang berada disamping Saeron. Ia mengeluarkan sesuatu dari jas tersebut.

"Karena kita akan bersenang-senang menggunakan ini." ucap jaehyun sembari memperhatikan benda yang baru saja ia keluarkan.

Benda itu merupakan benda yang selalu ia gunakan untuk bersenang-senang, ya itu adalah pisau.

Saeron terkejut, secara refleks ia hendak bangun dan melarikan diri. Tetapi Jaehyun sudah lebih dulu menindih perutnya.

"A-apa ma-maksudmu Tuan Jaehyun, ke-kenapa kau membawa pisau?" Saeron memberanikan diri untuk bertanya meskipun suaranya terbata-bata dan wajahnya sudah pucat ketakutan.

Lagi, Jaehyun menunjukkan seringainya yang membuat Saeron menjadi semakin takut.

"Ja-jangan becanda tu....akhkkkkkk." belum sempat Saeron menyelesaikan kalimatnya Jaehyun sudah lebih dulu mencekik leher Saeron.

Saeron membelalakkan matanya dan secara refleks berusaha melepaskan cekikan Jaehyun, tapi sia-sia tenaganya tidak cukup kuat.

Saeron hampir kehilangan kesadarannya, dia masih meronta-ronta mencoba membebaskan diri, tubuhnya kejang, air liur dan busa halus keluar dari sudut bibirnya.

Jaehyun melepaskan cekikannya sebelum Saeron benar-benar kehilangan kesadaran.

Saeron terbatuk-batuk dan nafasnya terengah-engah, tubuhnya sangat lemas.

"Bukankah ini menyenangkan sayang?" jaehyun berbisik di telinga Saeron.

Saeron tidak menjawab karena kesadarannya belum pulih sepenuhnya.

"Baiklah, ayo kita mulai sayang." Jaehyun tersenyum, matanya menampilkan sorot binatang buas yang siap memangsa mangsanya.

Jaehyun meremas buah dada Saeron sekilas kemudian memainkan putingnya.

Dengan cepat Jaehyun memotong puting yang tengah ia mainkan sehingga darah keluar dari luka tersebut, Saeron mengerang hebat.

Jaehyun melanjutkan bersenang-senang dengan tubuh Saeron seperti yang biasa dia lakukan dengan korbannya yang lain hingga Saeron tidak bernyawa lagi.


•_________________________•





TBC

Você leu todos os capítulos publicados.

⏰ Última atualização: May 05, 2020 ⏰

Adicione esta história à sua Biblioteca e seja notificado quando novos capítulos chegarem!

HIMSELF (jaerose) [NC]Onde histórias criam vida. Descubra agora