80. Ade Bayi

9.9K 1.6K 709
                                    

Halo~'

Selamat malam~~

Vote keberapa nih?

Langsung aja lah.

Ga typo ga afdol.

Ready?


Dari chapter kemarin emg aku ga pernah minta kalian untuk Vote. Tolong dong kali ini, Vote hasil karyaku supaya aku semangat untuk ngelanjutin.. makasih❤️

Senin emang bikin pusing plus males banget. Apalagi bagi anak-anak yang berangkat ngampus pagi-pagi, terus ketemu dosen yang galak. Haduh udah deh.

Beginilah kehidupan sehari-hari di kampus yang Soobin dan Vio lewati.

Selesai kelas langsung nongkrong sama temen untuk merilekskan pikiran dan perasaan. Karena kan habis bersabar menghadapi dosen killer.

Hanya saja Vio izin ke teman-temannya sebentar mau ketemu Soobin dulu. Ngebucin tetap berjalan.

Vio jalan ke arah kumpulan anak laki-laki, siapa lagi kalo bukan gengnya Hwall.

Karena mereka melingkar gitu berdirinya, Jeno kebetulan ngeliat Vio dari arah belakang Soobin.

"Bin, Vio tuh" kata Jeno ke Soobin sambil nunjuk Vio.

Soobin menoleh, kemudian menghampiri Vio yang jauh di sana.

"Kenapa, Vi?"

Vio tersenyum, "Aku mau main sama temen dulu ya, kamu pulang duluan aja" kata Vio.

Dari sana, Hwall menatap Soobin dan Vio. Ujung bibirnya naik ke atas. Dia tersenyum tipis.

Ia mengambil ponselnya dan dengan diam-diam memotret Vio

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ia mengambil ponselnya dan dengan diam-diam memotret Vio.

"Lu ngapain Hwall?" Tanya Jeno yang mendapati Hwall sedang mengarahkan ponselnya ke arah Vio.

Hwall terkejut, "Nggak ko" katanya, kemudian natap Jeno dengan tatapan tajamnya.

Hwall terkejut, "Nggak ko" katanya, kemudian natap Jeno dengan tatapan tajamnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Babysitter ─TXT✔Where stories live. Discover now