23. Broken Melodies

3.2K 433 38
                                    

Ya ampun maaf banget baru bisa lanjut revisi sekarang setelah 2 tahun T_T

Sebuah headphone bertengger di kepala lelaki ini yang memutar lagu berjudul Broken Melodies. Seraya mendengarkan lagu, Renjun mendudukkan bokongnya di atas rerumputan tepi danau yang letaknya tak jauh dari villa. Beberapa kerikil kecil dia lemparkan ke dalam danau. Sesekali dia mengumpat pada benda keras yang tak bersalah itu untuk meluapkan rasa sakit di hatinya.

Ada yang retak tapi bukan kaca, ada yang patah tapi bukan kayu. Mungkin dua kalimat itu cocok menggambarkan hati Renjun saat ini.

Ketika tangannya hendak melemparkan krikil lagi, ada seseorang menahan tangannya. Renjun menoleh ke arah samping, dia mendapati seorang gadis yang sedang tersenyum manis. Namun apa balasan yang diberikan oleh Renjun? Dia menatap tajam ke arah tangan Lami yang tanpa permisi menyentuhnya. Secara perlahan, Lami melepaskan tangannya sambil tersenyum kikuk. Dia sempat lupa kalau Renjun itu orang yang tidak suka skinship.

Lami mengambil tempat untuk duduk di sebelah Renjun, "Ngapain sendirian disini, kak? Orang lain udah pada istirahat lho. Emangnya kak Renjun gak cape?" tanyanya.

"Nggak," jawab Renjun.

Kini pandangan Lami tertuju pada pantulan cahaya bulan yang ada di permukaan air danau. "Wah, disini pemandangannya bagus, ya," celetuknya.

Tiba tiba ada hembusan angin malam yang berhasil menyentuh kulit Lami. Badannya sedikit menggigil, merasa kedinginan karena memakai pakaian pendek. Seketika gadis itu menekuk lutut dan memeluk kedua kakinya. Berharap kehangatan akan menyelimuti dirinya. "Sayangnya suhu tempat ini gak cocok buat nongkrong malem malem," imbuh Lami.

Tanpa berpikir lama, Renjun melepas kemeja yang dia pakai sebagai outwear. Lami sempat kebingungan melihat tingkah laku Renjun. Orang lain kalau kedinginan akan berusaha menyelimuti tubuhnya. Sedangkan cowok itu malah melepaskan kemeja tartannya, menyisakan t-shirt berwarna putih. Rupanya kemeja tersebut digunakan Renjun untuk menyelimuti tubuh Lami. Sang empu yang diperlakukan seperti itu pun merasa luluh. Senyumnya perlahan mengembang. Gak nyangka kak Renjun sepeka ini.

"Jangan salah paham! Gue gak mau lo sakit. Kalo lo sakit, nanti gue yang repot," ketus Renjun tanpa menatap lawan bicaranya. Bisa dibilang kepeduliannya hanya sebatas rasa perikemanusiaan saja. Selama ini dia memperlakukan Lami dengan baik hanya karena penyakit yang diderita oleh gadis itu. Wajar kalau Renjun mengasihaninya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.















Sang mentari mulai mengintip dari ufuk timur, memancarkan sinar hangat. Itulah caranya menyapa seluruh penghuni bumi. Cahayanya menerobos masuk melewati celah celah gorden untuk menemui seorang gadis yang masih menutup kelopak matanya. Seketika Yoorin merasa silau, kelopak matanya pun terbuka secara perlahan.

Manik mata Yoorin mencari eksistensi kedua temannya, tapi mereka tidak ada di kamar ini. Mungkin sudah bangun lebih dulu. Yoorin telat bangun karena semalam dia kesulitan untuk tidur. Bagaimana tidak? Pikirannya terpenuhi oleh Guanlin, sang pacar. Selama belasan tahun, akhirnya Yoorin melepas status jomblo dan memilih untuk berkencan.

[Sedang Revisi] abang +renjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang