Chapter 13

1.7K 217 23
                                    

Kaget?!

Ga juga yah?

Ya sudah lah, wkwkwk

Happy reading~

***

“Aku.. Aku merasa ada yang aneh”

Johnny dapat merasakan keraguan dalam ucapan Alice..

“Apa maksudmu?”

“Aku merasa. . . . Ada yang kau sembunyikan dariku”

Deg.

Johnny lupa. Jika firasat Alice lebih kuat dari pada apa pun.

“Kau bicara apa” ucap Johnny santai mencoba menutupi kegugupannya sambil memberikan secangkir teh hangat. Alice memang lebih menyukai teh di bandingkan kopi.

“Terima kasih Johnny”

Alice langsung menyeruput teh hangat tersebut. Dirinya terkejut namun langsung tersenyum, ini adalah merek teh favoritnya sejak dulu.

“Apa kau masih suka minum teh ini?” Johnny sebisa mungkin ingin mengalihkan perhatian Alice. Dia tak mau membahas masalah firasat Alice lebih lama.

Johnny memang pandai menyembunyikan sesuatu. Tapi tidak dalam pantauan Alice. Jadi sebisa mungkin Johnny harus menghindari topik tersebut .

“Bagaimana kau mendapatkannya? Bukankah ini sangat mahal dan hanya bisa di pesan di luar negeri?”

Johnny mengangguk.

“Ini sangat sulit di dapatkan, kau tak akan menemukannya di mana pun. Jadi kau harus tinggal di sini untuk bisa meminumnya setiap saat”

Tinggal di sini? Alice hanya fokus pada kalimat terakhir Johnny.

“A-aku...” tiba-tiba saja Alice menjadi gagap. Dia tidak tahu harus menjawab apa.

“Kau tak akan berpikir untuk pulang kan?” Johnny bertanya dengan tatapan mata yang tajam. Bila seperti ini Alice jadi takut sendiri.

“Johnny, aku tak bisa” Akhirnya Alice memberanikan dirinya untuk buka suara.

“Aku tak menerima penolakan”
Alice bersumpah dia sekilas melihat sorot mata Johnny yang marah. Namun hanya sekilas.

Sebenarnya Alice tak ingin menolak. Dia juga ingin selalu berdekatan dengan Johnny namun dia tak bisa. Alice merasa ada sesuatu yang salah, namun dia tidak tahu apa itu.

“Apa ada yang kau sembunyikan?”
Johnny salah. Sampai kapan pun dia tak akan bisa mengalihkan perhatian Alice.

“Aku.. Belum bisa ku beri tahu saat ini” Johnny menyerah. Dari pada Alice terus berprasangka kepada dirinya lebih baik mengaku. Meskipun tidak semuanya dia akui.

“Baiklah, aku tak akan memaksamu”

Minimal Alice mendengar kata 'belum' dari kalimat Johnny, yang membuatnya sedikit lega. Karena pada akhirnya Johnny akan menceritakannya.

“So, you stay?” tanya Johnny masih dengan tampang stoic-nya.

Alice menganggukkan kepalanya dengan cepat dan tersenyum lebar. Meskipun dia merasa ada yang salah namun Alice berusaha sekuat tenaga menyingkirkan prasangka yang mengganjal hatinya. Dirinya sudah bertahun-tahun kehilangan Johnny, tak mungkin Alice melewatkan sedikit saja kesempatan untuk berdekatan bersama belahan jiwanya.

.

.

.

“Kenapa tidak boleh?”

Fix It (Johnny NCT)Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz