8. PMS⚠️✔️

7.1K 411 23
                                    

Hari ini adalah hari Kamis.

Hari dimana murid kelas XII Ipa2 untuk olahraga.

Tepat pukul 6.30, Sasa baru saja sampai di kelasnya. Lalu ia menaruh tas di bangkunya.
Hari ini Sasa merasa tidak enak badan akibat PMS yang dideritanya.
Alhasil Sasa sakit perut,untuk pertama kalinya Sasa mengeluh sakit seperti ini.

"Hai beb, napa lo?" tanya Tania yang baru saja datang. Sambil melewati bangku Sasa, Tania hendak ke bangkunya yaitu tepat nomor dua dibelakang Sasa, yang artinya Tania dan Lisa duduk dibelakang Riri.

"Gue PMS, sakit banget sumpah" rintih Sasa sambil memegang perutnya.

"Terus? Lo sekarang ikut jam olga?" tanya Tania kembali.

"Iya, yakali cuma gini doang ga ikut" jawab Sasa lalu menenggelamkan kepalanya diatas meja dengan tangan sebagai bantal.

Kririiriringg

Bel masuk kelas pun berbunyi, siswa siswi kelas XII Ipa2 yang seharusnya berbaris dilapangan, tetapi kali ini semuanya masih melakukan aktivitasnya masing-masing.

Ada yang gosip, nonton drakor, maupun sekumpulan siswa yang berkumpul dipojokan lalu berteriak- teriak tidak jelas dengan hpnya, Kecuali Sasa ia masih mengeluh kesakitan, posisi Sasa sebelum bel dengan sekarang masih sama, Sasa sampai tak menyadari jika Yuda telah menaruh tasnya di samping Sasa.

Yuda merasa heran dengan teman sebangkunya. Yuda tak ingin mengganggu Sasa, Yuda lalu berkumpul bersama para siswa dipojokan, namun tatapan Yuda terus menerus kearah Sasa.

"GAIS! YANG UDAH GANTI BAJU LANGSUNG KE LAPANGAN" teriak Dinda sebagai ketua kelas XII Ipa2. Namun teriakan Dinda tak dihiraukan oleh seluruh siswa dikelas. Dinda merasa kesal, lalu ia menuju pojokan kelas.

"Eh Yud" panggil Dinda, namun Yuda tak menjawab sepatah kata pun, Yuda hanya menaikkan alisnya.

"Tolongin gue dong, suruh yang udah pake baju olga langsung ke lapangan" Ucal Dinda meminta pertolongan pada Yuda.

"SEMUA YANG UDAH PAKE BAJU OLGA LANGSUNG KE LAPANGAN! GAADA PENOLAKAN!" teriak Yuda, seluruh isi kelas yang tadinya gaduh langsung senyap saat mendengar teriakan Yuda. Bukan hanya teriakan, Yuda juga menatap tajam dan dingin ke penjuru kelas, alhasil seluruh siswa langsung berlari menuju lapangan.

Dinda menunjukkan senyuman terimakasihnya.
"Thanks" Dinda langsung bergegas ke lapangan.

Kini dikelas hanya tersisa Yuda dan Sasa.
Posisi Sasa masih sama seperti tadi.
Yuda yang melihat Sasa tak merubah posisinya pun langsung menuju kearah Sasa.

"Lo ga denger? Gue suruh ke lapangan?" ucap Yuda dingin pada Sasa, namun pandangan Yuda menatap lurus kedepan.

"Tar" ucap Sasa ketus sambil masih memegang perutnya yang sakit.

"Cepet!" sehabis mengatakan itu, Yuda lalu keluar kelas menuju Lapangan.

📍Lapangan Sekolah.
5 menit Yuda celingak celinguk mencari keberadaan Sasa. Tatapan Yuda pun berhenti di Koridor, terdapat sosok yang ia kenali yaitu Sasa sedang berjalan lunglai menuju lapangan.

"Ayo anak-anak baris! Putra disebelah kanan saya, sedangkan putri disebelah kiri saya!" ucap Pak Daus selaku guru olahraga.

Para siswa maupun siswi pun langsung bergerak menuruti perintah pak Daus.
Sasa berbaris nomor 4 dari depan, yang disebelahnya adalah sahabat-sahabatnya.
Yuda terus memerhatikan gerak gerik Sasa. Ia merasa khawatir.

"Untuk Putra! Silahkan lari keliling lapangan sebanyak tiga kali! Untuk yang putri tetap berbaris!" ucapan pak Daus berhasil menghentikan kegiatan Yuda yang sedari tadi memerhatikan Sasa.

PBD✔️ [ TERBIT! ]Where stories live. Discover now