[25] Sedekat apa?

285 47 15
                                    


"Waktu adalah saksi perjalanan kisah kita. Antara aku dan kamu."

🐬🐬🐬

Ambisi gue selain dapat nilai bagus itu adalah mendapatkan cinta yang tulus dari lo

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Ambisi gue selain dapat nilai bagus itu adalah mendapatkan cinta yang tulus dari lo.

MY DOLPHIN

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

MY DOLPHIN

.

.

.

Tidak terasa, hari demi hari mulai berlalu. Meninggalkan kenangan manis yang sengaja terukir indah. Yang membuat malam-malamnya terasa sempurna dan nyaris tak bisa tidur nyenyak.

Sudah lima hari terlewati, semenjak Chenle memberikan pantun di pagi hari pada Celina. Setelahnya Chenle tidak pernah bosan mengirimi pesan-pesan singkat dan manis pada Celina. Bukankah itu gila?!

Walau begitu, Chenle tak pernah mendengar Celina selalu protes padanya. Yang ada hanyalah rengekan manja dari Celina. Itulah mengapa Chenle tak pernah berhenti dan makin riang gembira.

Chenle hanya bertumpu dagu di meja, tepatnya di kelas. Jisung pergi ke kantin untuk membeli minum karena anak itu mengaku kehausan. Jam pelajaran tadi begitu melelahkan. Harus mengamati beberapa tumbuhan herbal yang ditanam di halaman belakang. Untung saja cuacanya sejuk sehingga Chenle tidak berkeringat.

Chenle sedikit was-was ketika Lavina terus saja duduk di sebelahnya. Gadis itu hanya diam seperti dirinya. Chenle berharap teman-teman yang lain segera datang. Hanya ada anak laki-laki culun di pojok kelas. Mana mungkin dia bisa membantu. Ia sekarang menyesal tidak ikut dengan Haechan untuk tetap ada di rumah kaca.

"Chenle ..."

"Hmm."

"Aku ingin bicara sesuatu."

Chenle sudah berharap banyak agar Lavina tetap diam. Ehh malah berbicara duluan. Ayolah Jisung, cepatlah datang kawanku!

"Bicara apa?"

MY DOLPHIN | CHENLE ✔Donde viven las historias. Descúbrelo ahora