Sukarela

948 58 0
                                    

Michael yang sedang dimabuk cinta sungguh menjadi pribadi yang berbeda, Burhan asistennya melihat boss nya yang biasanya serius, teratur, dan praktis, sekarang jadi orang yang benar-benar berbeda.

"Menurumu saya pakai dasi yang ini bagus ga?"

"Bagus pak"

"Kalau yang ini?"

"Bagus pak."

"Ah kamu tuh bagus-bagus aja. Saya kan harus tampil ganteng maksimal, biar Ayomi makin cepat bilang iya."

"..." Burhan bingung 'ya gimana, emang dasi bisa bikin tambah ganteng?'

"Ayo berangkat. Oiya, Luki suruh ketemu saya."

"Baik pak."

Di kantor seperti biasa Ayomi mengawali paginya dengan membereskan meja kerja boss.

"Selamat pagi sayangku." Michael memeluk pinggang Ayomi dari belakang dengan mesra sekali.

"Selamat pagi pak. Maaf pak, kalau di kantor kita harus profesional, tidak ada sentuhan." Ayomi melepaskan pelukan Michael.

Tampang bete Michael mulai terpasang.

"Ih kamu gitu banget sama aku." Michael cemberut merajuk.

"Jadwal bapak hari ini cukup senggang hanya ada 2 rapat dengan pemegang saham dan direksi." Ayomi bersikap profesional, dia tidak ingin mencampuri pekerjaan dengan percintaan.

"Oh ya ampun, apakah aku benar-benar mencintai seseorang yang kaku seperti ini?" Michael mengeluhkan sikap Ayomi yang kaku.

Ayomi merona dan tersenyum.

-emmmh- Ayomi memberikan kecupan di pipi Michael.

"Selamat bekerja." Ayomi langsung meninggalkan ruangan Michael. Michael masih memegang pipinya ketika Ayomi pergi, dia tidak percaya, Ayomi menciumnya secara sukarela. Michael melompat kegirangan.

-teeeet- suara interkom masuk

"Iya pak?" Tanya Ayomi

"Masuk sini" perintah Michael.

Ayomi melangkah masuk.

"Ada apa pak?"

"Besok kita bolos kerja bareng, aku mau kencan berdua aja sama kamu."

"Tapi besok agenda kerja padat pak."

"Kamu atur ulang aja."

"Pak?"

"Oh come on, I just want to have sometime with you." Michael merajuk lagi.

'ini laki ya, senaknya sendiri'

"Oke." Ayomi mengiyakan dengan berat hati. Karena itu berati hari ini dia harus lembur mengatur ulang banyak jadwal.

"Besok aku jemput ya di rumah."

Sepanjang hari dilalui dengan perasaan berbunga-bunga pada Michael lebih jelas terlihat, terpampang nyata itu rona-rona kebahagiaan.

"Pak Michael cerah sekali hari ini, beda dari biasanya pak." Tanya pak Santoso saat Michael masuk kedalam ruangannya.

"Ini semua berkat saran dari pak Santoso."

"Oh, saran yang mana ya pak?" Karena banyak saran yang dia berikan sebagai personalia untuk perusahaan.

"Saran untuk kasih perhatian dengan perbuatan. Itu semua efektif."

"Oh... Yang itu... Ya ya ya, jadi pak Michael sudah membuat kemajuan yang berarti rupanya."

"Sekarang apa lagi tahapnya?"

"Sekarang ya, tinggal saling mengenal satu sama lain, mencocokkan diri masing-masing, pahami kekuatan dan kelemahan pasangan, lalu menikah."

"Emh... Benar juga seperti yang saya pikirkan, tapi saya langsung ingin segera menikah, apakah bisa seperti itu?"

"Bisa, kalau mbak Ayomi bersedia, pasti bisa."

"Iya benar, tapi Ayomi belum bersedia." Akhirnya Michael keceplosan juga kan.

Pak Santoso hanya tersenyum-senyum.

"Ini rahasia loh pak."

"Baik pak" pak Santoso mengangguk 'dengan muka berseri-seri begitu mana bisa jadi rahasia.'

Jatuh Cinta Si Pemerkosa Donde viven las historias. Descúbrelo ahora