Me and My Specialty Love [HIATUS]

[2] Pertolongan

(Fyi, ini beneran fiksi ya, walaupun nyatanya ada beberapa scene atau kejadian yang terjadi dikehidupan nyata, kalian jangan ambil mentah-mentah buat dijadiin informasi. Okay? Happy reading!)

•
•
•

Hari ini tepat hari dimana kedatangan para sukarelawan kiriman Severance Hospital telah tiba untuk menginjakkan kaki ditanah negara bagian eropa tersebut.

Mereka dijemput oleh orang-orang berbaju loreng yang dapat ditebak merupakan anggota wamil dari Korea Selatan. Terbukti dari gaya berbahasa hangeul dan wajah khas asia, lalu apakah masih perlu dipertanyakan siapa orang-orang didepan mereka saat ini?

Mengikuti segala penuturan yang ada, mereka mengikut tanpa bertanya apapun. Sebelum dibawa ke tempat evakuasi, para sukarelawan diberikan kesempatan menaruh barang-barang pribadi mereka selama beberapa menit di camping dan setelahnya langsung bergegas menuju tempat utama.

Disinilah mereka,

Berlokasi di ibu kota Tirana dan wilayat barat serta utara negara, sukarelawan Severance Hospital bergegas mengeluarkan apa-apa saja yang dibutuhkan sebagai pertolongan pertama dan pengobatan sementara.

Dibawah instruksi Lisa, dibantu ketiga temannya yang lain, mereka mengumpulkan para sukarelawan dalam satu lingkaran untuk memberitahukan apa-apa saja yang harus dilakukan selama mereka menjalankan tugas.

"Oke, dengarkan saya baik-baik, instruksi hanya akan dijelaskan sekali." titahnya,

"Ketika tim SAR dan tentara telah menemukan korban, pita yang saya pegang ini kalian sematkan di pergelangan tangan mereka. Sebagai penanda kondisi korban, pita kuning untuk korban luka-luka dan pita merah untuk mereka yang tidak dapat tertolong. Apakah jelas?" tutur Lisa sembari memberikan 2 pita beda warna kepada rekan-rekannya.

"Jelas Dok!"

"Baik, agar lebih teratur dan menghindari adanya keributan saat penanganan. Sukarelawan, saya bagi dalam 2 kelompok, kelompok A mengurus bagian kanan dan kelompok B mengurus bagian kiri."

"Sebelum itu, saya minta mari kita sama-sama berdoa untuk keselamatan para korban dan semoga yang telah berpulang diberikan tempat yang layak di sisi Tuhan YME, berdoa dimulai."
Sambungnya.

Semenit berlalu,

"Berdoa selesai."

Sesudah dengan aktivitas berdoa, kini Lisa mengadahkan tangannya kebawah. Seakan mengerti apa yang diinginkan ketua, semuanya satu persatu ikut mengadahkan tangannya diatas Lisa. Kemudian bersorak,