28

1.2K 113 223
                                    

Malam ini si kecil Gyuna sudah tidur terlelap. Sepertinya dia terlalu lelah karena setengah hari ini dia bermain dengan putra Jihyo. Setelah menyelimuti tubuh Greyna Nayeon beranjak ke ruang belajar Greyna.

"Apa PR nya masih banyak? Mau ibu bantu?"

"Tidak. Sebentar lagi selesai. Tinggal 2 nomor lagi"

"Selesai" Greyna merapikan peralatan belajarnya.

"Kotak bekalnya sudah di bawa pulang?" Nayeon bertanya karena penasaran dengan jawaban apa yang akan putrinya katakan.

"Tidak ada di loker. Kotak bekalnya hilang"

Ternyata Greyna masih menutupi kebenarannya.

"Sepertinya tidak hilang, kotak bekalmu tidak ada di loker karena memang kamu tak menaruhnya di sana. Benarkan?" Nayeon berkata lembut.

"Emm... ya..." Greyna menundukan kepalanya.

"Lalu kamu apakan kotak bekalmu itu?"

"Sebenarnya Greyna memberikan bekal itu pada seseorang. Dia seorang pria yang sedang bekerja keras. Dia bilang dia ingin meminta maaf pada anak-anaknya. Karena itulah sekarang dia sedang mencari uang untuk membahagiakan anak-anaknya. Greyna memberinya bekal untuk menyemangatinya, katanya dia selalu semangat bekerja jika dia membayangkan anak-anaknya. Maka dari itu supaya dia selalu membayangkan anak-anaknya Greyna memberinya bekal" jelas Greyna panjang lebar.

Ya, meskipun Greyna belum sepenuhnya jujur Nayeon tetap memaafkannya. Nayeon tau jika Greyna tidak ingin ibunya marah.

"Nah seperti itu, Greyna harus jujur. Kalau ibu tau kebenarannya ibu bisa membuatkan 2 bekal untukmu" Nayeon tersenyum.

"Benarkah? Ibu akan membuatkan 2 bekal?"

"Ya"

"Woah... ibu baik sekali. Semoga tuhan selalu memberikan ibu kesehatan dan keberkahan"

"Amin. Jika ibu mendapatkan semua itu ibu akan membaginya untuk Greyna dan Gyuna"

Mereka tersenyum bersama. Belajar jujur memang bisa membuat sesuatu berjalan dengan baik.

.

.

.


Beberapa hari kemudian

Saat ini Nayeon sedang berada di pulau Jeju untuk melakukan syuting pemotratan.
Nayeon bekerja di hari sabtu, jadi pada jumat sore Nayeon pun terbang ke Jeju dengan memboyong anak-anaknya dan juga bibi Hayoon. Dia berharap mereka bisa liburan di hari minggunya. Apalagi hari minggu ini adalah ulang tahun Greyna. Nayeon akan merayakannya di sana, hanya dengan anak-anak dan bibi Hayoon.

Namun keberangkatannya kali ini Nayeon cukup kesal dengan seseorang. Seseorang yang ngeyel meminta ikut ke Jeju. Siapa lagi kalau bukan Dowoon. Dowoon beralasan agar dia bisa lebih dekat dengan anak-anak. Tapi jika mengingat perdebatan mereka satu hari sebelum ke Jeju sepertinya Nayeon tau alasan yang sebenarnya.




Flashback on

"Besok aku akan ke pulau jeju untuk syuting dan pemotretan" izin Nayeon.

"Sendiri?"

"Tidak. Aku akan berangkat dengan Chaeyoung (manager Nayeon), CEO Brian, tim produksi dan anak-anak beserta bibi Hayoon" jelas Nayeon.

"CEO tak tau diri itu juga ikut? Untuk apa? Bukankah dia tak terlibat dalam proses pengambilan gambarnya?"

"Dia bilang ingin melihat prosesnya dan juga untuk berlibur" Nayeon.

"Aku akan ikut" Dowoon.

"Untuk apa? Sebaiknya kamu tetap disini"

A Marriage || JinYeon StoryWhere stories live. Discover now