"It's Hard"

71 22 21
                                    

👉⭐💬










Woahhhhhhhh.....

Kedua tangan pria itu mengangkat ke udara seraya meregangkan tubuhnya yang terasa kaku setelah semalaman suntuk ia belajar untuk ulangan hari ini. Uap sisa kantuk keluar dari mulut kecilnya.

Sejenak ia termanu di ranjang miliknya. Menatap pada balik jendela yang mulai ditembus sinar mentari. Hangat itu menimpa wajahnya. Secarik senyum mengukir. Tapi tunggu? Aroma tak sedap apa ini...

"Aish jangan-jangan...."

Wooseok segera bangkit menggapai gagang pintu lalu menuruni beberapa anak tangga. Sejenak ia sadar kakinya menginjak udara dan...

Brukhh....

"Aisshh...." Dia meringis sakit.

Klekk....

Wooseok menggapai kompor gas yang diatasnya bertengger kuali kosong.

"Seok kenapa dimatikan? Gua baru--"

"Lu mau bakar rumah ini Vin? Maap gua gak mau jadi gelandangan..."

"Gua kan udah bilang jangan masak. Lu itu gak bisa masak. Berapa kali gua bilangin..." Rutuk Wooseok kesal dengan kakinya terseot-seot.

"Gua mau bikin bekal buat makan siang nanti..."

"Makanya cari istri jadi ada yang ngurus lu!" Balas Wooseok ketua.

"Lu kan kebiasaan bahas itu mulu..."

"Haa?"

"Itu..itu masalah istri..."

"Lu itu udah kepala tiga Vin! Nanti tu barang lama-lama layu"

"Barang apaan?" Yuvin heran menerka-nerka ucapan Wooseok.

"Tu......" Wooseok menunjuk sekitaran selangkangan Yuvin dengan bibirnya. Netra Yuvin mengikuti.

"Aigoo dasar lu!!" Yuvin memukul pria di hadapannya dengan seikat daun bawang beberapa kali. Wooseok mengunyah tawa.

Ahkkk...

"Lebay lu daun bawang doang..."

"Bukan itu..." Sergah Wooseok menggapai kursi lalu meraih pergelangan kakinya yang terasa sakit.

"Lu ke kilir nih..." Ucap Yuvin setelah memeriksa pergelangan kaki Wooseok.

"Lu sih gak hati-hati..." Rutuk Yuvin.

"Menurut lo gara-gara siapa sampai gua gak hati-hati? Menurut lo siapa?" Kesal Wooseok pada pria di hadapannya. Yuvin hanya terkekeh.

"Lu gak usah sekolah dulu ya..."

"No no no...gua ada ulangan nanti" tolak Wooseok seraya bangkit dengan kaki terseot-seot.

"Tap---" telunjuk Wooseok menutup bibir penuh Yuvin. Mengisyaratkan agar ia diam.

"Hush..." Desis Wooseok.

......

"Vin gua duluan yaa..." Wooseok bergegas pergi dengan seragam yang berlapis sweater berwarna abu-abu.

"Tunggu-tunggu gua anterin..."

"Gak gak...ntar gua dikirain diantar sugar daddy lagi!" Tolak Wooseok.

"Lagian kantor lu sama sekolah gua berlawanan arah. Gua naik buss aj nanti. Dah ya gua udah telat. Bye Om!!!" Goda Wooseok lalu bergegas pergi.

The Reason WhyDonde viven las historias. Descúbrelo ahora