3. Rena traktir Karen

275 107 48
                                    

"Apa yang aku punya saat ini hanyalah sementara, kadang aku berlebihan untuk menerima kenyataan jika jabatan, harta dan kekayaan bukanlah milikku." -Karen

Selamat Membaca Teman! 👋🏻

***

Dering telefon sudah berbunyi di pagi hari, sangat mengganggu, dan rasa kantuk ini sangat berat untuk menerima.

"Siapa sih yang nelfon pagi-pagi?" ungkapnya tidak terlalu jelas karena masih dibawah sadar.

Ya, Karen masih tertidur pulas di kamar. Sementara telefon sudah berbunyi lebih dari 10 kali.

"Mmmm," gumamnya sangat malas sekali membuka mulut.

"Halo ibu bos yang jam segini masih tidur aja, gak ngurusin anak apa lo," gerutu Rena yang sedari tadi menghubungi Karen.

"Gue daritadi udah nelfon lu berapa kali, gak ada jawaban. Kemana suami sama anak lo, ampe lo masih tidur pules gini, ayo bangun, hari ini jadwal lo padet," gerutu lagi Rena membuat Karen beranjak dari tempat tidurnya dan memarahi.

"Lo bisa gak sekali aja gak ngurusin hidup gue, apa lo mau gue blokir nomer lo," bentak Karen.

Rena menjauhkan telefon dari telinga karena, Karen membuat teriakan 5 oktav. "Karen, lo bisa lebih sedikit pelan gak, ini kuping loh bukan pantai yang bisa lo teriakin puas-puas biar ilang stress ya," ucapnya menghela napas.

"Lo mau ngapain sih sebenernya Ren?"

"Lo mandi, kita pergi sekarang. Gue akan ke rumah lo. Bye." Rena memutuskan sambungan telefon.

Karen meletakkan telefon di kasur, dan bergegas mandi.

David rupanya sedang melakukan aktivitas olahraga, dan Fany sedang berenang bersama Fia.

Jarum jam menunjukkan pukul 08.30

Pantas saja Rena menggerutu pagi ini, melihat temannya jam segini baru bangun padahal ada pekerjaan yang harus mereka lakukan. Rena benar-benar tak habis pikir oleh ibu satu anak ini yang seolah masih gadis.

***

Rena sudah tiba di Rumah Karen, Karen sedang sarapan.

"Hai, David lo gak kerja?" tanya Rena mengambil roti seperti dirumah sendiri.

"Gue siang bakal ke kantor, Ren."

"Ohh, Kar. Ayolah buruan klien udah nunggu setengah jam ini." pungkasnya.

"Lo daritadi gak ada habisnya bawelin gue. Abisin tuh roti di mulut lo, gak ada sopan santun datang kesini." Karen nampak kesal.
Fany berlari menghampiri Karen, selesai berenang dia langsung memberitahu kepada Maminya itu.

"Mami, aku abis berenang," ucapnya sangat menggemaskan, masih mengenakan baju renang.

"Iya sayang, pinter ya anak Mami. Langsung mandi dan sarapan ya, mami mau kerja dulu," ucapnya sambil mencium.

Rena mengarah ke Fany, "Pinter banget sih kamu gemoyy. Kalo udah gede dan jadi ibu jangan malas ya nak. Harus bisa ngurus suami dan anak biar bangunnya ga kesiangan," ledeknya untuk Karen, terlihat Karen menyadari akan hal itu. Fia hanya tertawa sebentar, David tetap melanjutkan sarapan.

"Mbak Fia bawa Fany mandi, jangan lama lama disini, keburu gak waras."

"Iya."

***

Karen Resto

"Ren, lo kenapa bikin gue kesel sih hari ini. Pertama lo udah berisik nelfon, kedua tiba-tiba dateng gak ada salamnya, ketiga lo nyindir gue lewat anak gue. Gue rasa lo udah gila." Karen merasa kesal dan mereka sedang jalan menuju sebuah ruangan untuk segera bertemu klien.

HAPPY LIFE ✓Where stories live. Discover now