Epilog

301 13 4
                                    

Apa sih arti bahagia dalam hidupmu?

Boleh share pengalaman kalian dalam menjalani hidup ini dengan kebahagiaan yang kalian dambakan!

Bagaimana mengatur mood dan semua kegelisahan apalagi keresahan yang dirasakan selama hidup?

Dan itu semua terjawab di beberapa part dalam Happy Life yang sudah mencapai 50 part.

___

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

___

Karen Devia Alisa.

Nama itu aku berikan untuk tokoh utama dalam cerita ini.

Aku merasakan nama itu hidup. Nama itu seolah nyata dan seolah ada.

Berdasarkan pengalaman dan ide yang aku tuang, 30% pengalaman dan 70% imajinasi serta halu.

Karen sosok perempuan yang tangguh. Sejak sekolah selalu memimpikan untuk bisa bekerja agar membantu keluarganya.

Bermimpi akan memiliki usaha sendiri, bermimpi memiliki pasangan yang akan mengerti dirinya.

Sosoknya yang pekerja keras, selalu menghabiskan waktu di luar untuk mencari pengalaman agar passion yang ia suka bisa terpenuhi.

Memiliki segalanya; usaha bisnis makanan, suami berprofesi Produser serta blasteran itu.

Menjadikan dirinya sangat percaya akan kebahagiaan yang terus menyertainya.

Apa yang telah ia capai membuatnya harus memegang tanggung jawab penuh sebagai pemilik dari resto yang ia punya. Memegang prinsip untuk bekerja keras dan jangan sampai lalai dalam pekerjaan itu.

Itulah karakter yang ada dalam pribadi Karen. Semuanya telah terangkum jelas dalam part yang sudah aku publish.

Lalu, mengapa Karen merasa kurang dan merasa hidupnya tidak bahagia?

Karena kurang bersyukur dan tidak paham arti dari kehidupan. Semua yang kita punya itu adalah titipan. Segalanya adalah terbatas.

Tidak hanya menjadi seorang istri dari Produser, Karen juga adalah seorang ibu. Memiliki sang putri kecil bernama lengkap, Tiffany Putri Alisa. Hidupnya tambah lengkap. Namun, ia merasa belum bisa menjadi ibu yang baik untuk putrinya. Ia difokuskan untuk bekerja, mengembangkan bisnisnya dan sibuk ke luar demi kepentingan usahanya. Sedangkan putrinya? Ia hanya bisa menjaga di waktu malam hari dan pagi hari sebelum kerja.

Pelajaran yang bisa kita ambil adalah hidup seseorang adalah urusan masing-masing. Kalau di kacamata kita, mungkin Karen tipe perempuan yang gila kerja, nggak bisa bersyukur dengan apa yang telah ia punya dan bukan ibu yang sempurna.

HAPPY LIFE ✓Where stories live. Discover now