(34)

2.9K 121 15
                                    

Lo suruh gue percaya. Tapi lo
Sendiri yang menghancurkan
Kepercayaan gue. Merusaknya hingga
Tidak bisa membangun kembali
Kepercayaan itu lagi.

-grizelle ailen

Kini hujan deras tengah membasahi jalanan kota seoul yang masih ramai akan kendaraan yang berlalu lalang.
Bahkan suara air hujan yang jatuh ke aspal terdengar sangat nyaring bersamaan dengan bunyi klakson kendaraan yang saling bersahut sahutan.
Ditengah guyuran hujan tersebut ada seorang gadis yang tengah berjalan tak tentu arah ia seakan lupa akan jalan pulang, langkahnya terlihat gontai dengan penampilan yang sudah jauh dari kata rapi.
Grizelle ailen sebut saja itu namanya.

Jam sudah menunjukan pukul 15.00 yang menandakan bahwa sekolah sudah dipulangkan sejak 2 jam yang lalu.
Tapi gadis ini belum mau beranjak pulang, ia terus berjalann menyusuri jalanan kota seoul yang dingin karena cuaca sedang hujan saat ini.
Jangan tanya apakah dia baik baik saja?
Jawabanya tentu No! Gadis ini jauh dari kata fine karena hati yang sudah tergores tak akan mudah sembuh begitu saja.
Menangis dibawah guyuran air hujan adalah cara terbaik untuk menyembunyikan semua luka yang bersarang dihatinya.

Tinn tinnn!
Suara klakson mobil dari arah belakang tepat gadis itu berada.
Tapi gadis tersebut seolah tuli ia tidak perduli mobil siapa yang tengah berada di belakangnya.
Sampai akhirnya pemilik mobil tersebut mensejajarkan mobil nya disamping gadis tersebut "griz" suara bariton dari seorang lelaki yang sukses membuat gadis tersebut menoleh ke asal suara. "Ga-gavin" griz mengerjapkan matanya berkali kali untuk memastikan bahwa yang ia lihat ini adalah gavin pacarnya.
Perlahan sudut bibir griz berkedut yang akan membuat lengkungan cantik sebelum suara gadis dari dalam mobil gavin merusak suasana bahagianya.
"Gavin kenapa berhenti? ayo jalan!" ucap gadis tersebut seraya mengacak rambut gavin yang membuat seorang griz tersenyum miris saat itu juga.
"Iyaa bentar aku turun dulu mau ngomong sama teman aku"
"What teman? Griz tidak salah mendengarnya kan? Kenapa lo tega gavinn gue salah apa sama lo! Sampek lo bisa kaya gini ke gue" batin griz menahan semua amarah dan rasa kecewa yang sudah bertumpuk dihatinya.

Dalam hidup seorang grizelle ailen.
Hal yang paling menyakitkann selain ditinggalkan adalah tak dianggap.
Mengapa begitu? Because tak dianggap sama saja kita bukan bagian paling penting dihidupnya.
Karena pada dasarnya kita hanya sebatas senja dan daratan. Saling melihat tapi tak saling terikat, saling menatap namun tak saling menetap. Hahaha ada tapi tidak ada, bersama tapi beda rasa.
Menurut kalian mana yang paling menyakitkan?

Sekarang gavin sudah berada di hadapan grizelle dengan payung warna hitam yang berada ditangan kanannya. "Kenapa lo hujan hujanan disini? Pulang gak!" Marah gavin sambil mendekatkan payungnya ke arah tubuh griz yang sudah basah kuyup karena hujan.
"Apa peduli lo?" Ketus griz dengan suara yang sedikit bergetar karena menahan air mata yang akan siap melucur kapan pun juga.
"Gue peduli sama lo! Gue gamau lo sakit" tegas gavin.
"Lo gamau gue sakit? Tapi lo sendiri yang udah buat gue sakitt vin lo sendiri!" Bentak griz yang membuat gavin tersulut emosi saat itu juga.
"Lo cemburu sama evelin?" O jadi cewek itu namanya evelin batin griz.
"Gk ada cewek yang gk cemburu gavin kalau pacarnya mesra banget sama cewek lain terlebih lagi lo ngelakuinya di depan mata gue sendiri! Punya hati gk sih lo!" Griz mengeluarkan semua hal yang sudah mengganjal hatinya sejak 2minggu ini.
"Ngapain sih lo cemburu lebay banget gue juga gk ngapa ngapain sama evelin, please ya gue pacar lo dan seharusnya lo percaya sama gue griz! Jangan pernah berpikir yang enggak enggak tentang gue sama evelin!"

"Lo suruh gue percaya? Tapi lo Sendiri yang menghancurkan Kepercayaan gue. Merusaknya hingga Tidak bisa membangun kembali Kepercayaan itu lagi"  griz sudah tidak kuasa menahan cairan bening tersebut dan pada akhirnya ia akan menangis di depan gavin.
"Griz gue mohon jangan egois! Jangan ngerasa lo sendiri yang paling tersakiti disini! Ucap gavin sambil mengusap air mata yang jatuh di pipi grizelle tapi sang empu langsung menepisnya begitu saja. "Gue atau lo yang egois ha? Dan kalau emang cuma gue Yang paling tersakiti disini kenapa? Emang lo ngerasa tersakiti apa sama gue! Balas griz sambil memukul mukul dada bidang gavin.
"Gue pusing mending sekarang lo pulang! nih lo pakek payung gue" ucap gavin yang akhirnya mengalah untuk terus berdebat dengan griz dikala hujan seperti ini.
"Gk makasih" tolak griz dengan menjauh dari bawah payung tepat gavin berada.
"yaudah lo naik taxi aja atau gue pesenin?
Maaf gue gabisa nganter lo pulang soalnya di mobil gue cuma cukup 2 orang aja lo tau kan?"
"Terimakasih untuk semuanya gue gabutuh mending lo pulang kasihan cewek lo didalem nunggu" tolak griz untuk yang kedua kalinya.
Gavin hanya menghembuskan nafasnya kasar ia tidak tau lagi bagaimana caranya untuk membujuk griz pulang "yaudah gue pulang dulu lo ati ati disini".
Gavin pun langsung masuk kembali ke dalam mobil nya dan meninggalkan griz dengan sejuta luka yang telah ia perbuat.
"Emang dasarnya manusia gak punya hati"

🌧🌧🌧🌧

Sekarang grizelle telah sampai di rumahnya pukul 17.00 yang menandakan hari akan mulai berganti malam.
Ceklekkk
Suara pintu utama terbuka dan memperlihatkan gilang abangnya yang tengah duduk manis disofa ruang tamu.
"Lo dari mana aja?" Introgasi gilang
"Dari jalan" balas griz seadaanya.
"Griz serius!" Bentak abangnya.
"Serius" balas griz lagi yang membuat gilang jengah dengan sikap griz saat ini.
"Yaudah sana lo mending masuk kamar langsung mandi, keramas juga jangan lupa biar gak pusing trus nanti gue buatin susu sama makanan lo turun kebawah kalau udah ganti baju oke?" Tutur gilang yang panjang×lebar dan hanya dibahas deheman oleh griz.
"Kenapa si tuh anak" guman gilang sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

*****
Kini griz sudah selesai dengan ritual mandinya dan sudah mengganti pakainya dengan sweeter hangat karena tubuhnya sedang menggigil saat ini.
Setelah itu griz pun langsung turun kebawah untuk sekedar minum susu dan makan karena berkali kali disakiti dan dikecewakan juga butuh tenaga.

Sampainya dibawah
"Griz turun juga lo, itu makanan sama susu lo udah gue siapin di meja makan. Oh iya Gue pergi dulu ya ada urusan soalnya. Pamit gilang dan hanya dibalas anggukan kepala dari griz.
Setelah itu griz beranjak menuju meja makan untuk menyantap nasi goreng buatan abangnya dengan lahap karena jujur saja ia belum makan dari tadi. Tak lupa juga ia meminum susu rasa vanilla kesukaanya.

🌌🌌🌌

Disisi lain
"Vin kamu gak mau mampir dulu?" Tawar evelin saat gavin sudah sampai didepan rumahnya.
"Enggak deh lin lain kali aja ya udah keburu malem ni habis ini" ucap gavin sambil mengelus pucuk kepala evelin dengan lembut.
"Yaudah kamu ati ati ya" balas evelin dengan senyum khasnya senyum yang berhasil membuat gavin jatuh hati padanya.
"Iyaa aku jalan dulu ya bye" balas gavin yang langsung melajukan mobilnya pergi dari pekarangan rumah evelin.

"Gue gatau sebenarnya hati gue buat siapa
Karena gue sayang sama evelin dan juga grizelle
Gue gamau salah satu dari mereka pergi ninggalin gue arghhh gavin kok lo bisa kaya gini sih!" Ucap gavin frustasi sambil membanting stir mobil nya.

Udah sekian lama akhirnya bisa up lagi hehe
Maaf ya yang udah buat kalian nunggu sama kelanjutanya soal nya author lagi ada masalah akhir akhir ini hwehehe
Sekali lagi author minta maaf
Tbc gaiss❤❤❤
Jangan lupa vote and comment ya
Makin banyak vote sama comment kalian bikin author semangat juga bikinya.

FUCKBOY  VS  FUCKGIRL [END]Where stories live. Discover now