37. Dia yang Romantis

4.4K 515 67
                                    

Selamat membaca! Jangan lupa tinggalkan komentar yaaa❣

Mau dengerin lagu di mulmed dulu juga boleh. Jangan lupa nyalain captionnya hehe lagunya manis seperti senyum Yoongi:)
.
.
.

Ruangan itu gelap. Nyaris tidak ada cahaya kecuali dari lampu temaram yang menyala di atas nakas. Di luar sana langit juga belum terang. Matahari masih malu-malu untuk menampakkan dirinya sebab waktu baru saja menujukkan pukul enam pagi.

Seharusnya Jinae masih terlelap seperti hari-hari sebelumnya, tapi pagi ini ada yang berbeda. Gadis itu telah terjaga sejak pukul lima dan dia tidak melakukan apa pun selain memandangi Yoongi yang masih sibuk dengan dunia mimpinya sendiri.

Ini bukan kali pertama mereka tidur di bawah selimut yang sama, tapi rasanya kali ini berbeda dengan waktu itu. Ya, walaupun semalam memang tidak terjadi apa-apa selain Yoongi yang benar-benar mencuri ciuman darinya sebanyak dua puluh kali. Gila, bahkan pria itu menghitungnya. Ingat, Yoongi benar-benar tidak mau rugi! Tampaknya Jinae juga jadi agak menyesal setelah berkata jika Yoongi bebas mencuri ciumannya kapan pun dia mau.

Setelah mengobrol di halaman belakang yang Yoongi sulap menjadi sebuah bioskop untuk mereka berdua, pemuda itu dengan sengaja menculik Jinae untuk dipeluk semalam suntuk. Seperti sekarang. Mereka berhadapan satu sama lain, dengan lengan Yoongi yang masih melingkari pinggang Jinae. Bahkan saat tidur pun dia benar-benar posesif. Yoongi bilang, dia tidak ingin Jinae pergi lagi. Makanya dia melakukan hal itu. Atau itu memang akal-akalannya saja karena Yoongi pintar sekali memanfaatkan situasi.

"Hei, tukang tidur. Ayo, bangun." Jinae menepuk-nepuk pipi Yoongi sebelum mencubitnya dengan gemas. Tidak peduli jika setelah ini kucing besar itu akan mengamuk karena waktu tidurnya diganggu. "Min Yoongi, aku harus segera pergi. Cepat bangun."

Bisa gawat jika kedua orangtuanya atau orang tua Yoongi menemukan mereka tidur bersama. Walaupun tidur yang benar-benar tidur, tapi tetap saja Jinae takut orang tua mereka berpikiran yang macam-macam. Bisa-bisa mereka diseret ke altar pernikahan pagi ini juga.

Bukannya membuka matanya, Yoongi justru semakin meringsut mendekati tubuh Jinae. Pelukannya semakin mengerat dan dia malah bergumam tak jelas. Persis seperti anak kucing yang menggemaskan.

Jinae mengembuskan napas panjang. Dia membiarkan wajah Yoongi tenggelam pada ceruk lehernya sementara ia malah membelai rambut Yoongi yang terasa halus.

"Kalau kau bangun sekarang, aku janji kau boleh mencuri ciumanku tiga puluh kali dalam sehari. Ayo, bangun."

Detik itu juga Yoongi melonggarkan pelukannya. Dengan mata sedikit terbuka dan rambut acak-acakan ia berkata, "Benar, ya? Tapi aku juga mau bonus dipeluk setiap malam seperti ini."

"Astaga, sekarang bukan waktu yang tepat untuk bernegosiasi, bodoh! Kalau orangtuaku tahu aku tidur di sini, bisa-bisa kita dinikahkan hari ini juga! Ayo, bangun! Kalau sekarang aku menyelinap lewat pintu belakang, Mama pasti tidak akan tahu."

Yoongi menyengir. Dia kembali menutup kedua matanya dan lagi-lagi meringsut masuk ke dalam pelukan Jinae. "Kalau begitu biarkan saja mereka tahu. Aku akan bertanggung jawab. Menikah denganmu sekarang juga aku tak masalah."

"Enak saja. Aku mau memilih gaun pengantinku ya. Aku juga mau merancang undangan pernikahan kita. Pokoknya, aku mau pernikahan kita diatur dengan baik. Jadi, tidak boleh sekarang!"

Fall in Love with Sweet DevilWhere stories live. Discover now