E n a m

115 16 19
                                    


Pov Zahwa

Hari demi hari terus berlalu tanpa terlepas dari pesan-pesan yang dikirim Y1 alias Darren dan  juga Y2 alias Kak Amar. Ya... aku memang masih memberi nama di kontakku dengan Y1 dan Y2 tanpa ada niat merubahnya dengan nama mereka. Aku serasa minum obat ketika menerima pesan 3x dalam sehari yaitu pagi, siang dan malam.

"Pagi, Zahwa. Kapan nih pulang ke Tulungagung? Kalau pulang jangan lupa kabarin, yah." Darren menyapa pagiku dengan pesan lewat whatsapp.

Sementara Kak Amar mengirim pesan seperti ini,
"Assalamualaikum, Dek Zahwa. Jangan lupa sholat shubuhnya jangan telat, yah."

Aku masih bingung dan ga tahu maksud pesan-pesan mereka yang terlalu lebay. Sering aku diemin aja pesan mereka. Terkadang belum juga aku baca tapi langsung aku hapus obrolannya. Biarin aja mereka berpikir macam-macam tentangku. Yang pasti aku ga peduliin itu karena aku ke sini pengen fokus kuliah.  Aku bangga kemarin semester 1 aku dapat IP 3.72 dan semester 2 ini minimal aku bisa bertahan di rata-rata 3.5 supaya aku bisa cepet selesai kuliahnya. Aku harus bisa mengejar ketinggalan 2 tahun gara-gara Darren.

Kini aku merasa bahagia dalam menjalani hari-hariku di sini. Sekarang aku begitu bersemangat pengen membahagiakan kedua orang tuaku. Aku yang dulu ke Malang hanya sekedar untuk move on dari masa laluku, sekarang aku berniat ke Malang untuk menjemput masa depanku yang lebih baik.

Hari ini, aku berniat pulang ke Tulungagung dan berencana di sana dari 10 Juni sampai 24 Juni karena liburan Idul Fitri. Setelah perjalanan dengan travel selama hampir 3 jam, akhirnya aku menginjakan kaki lagi di kota kelahiranku tercinta.

Pov Author

Bu Prapti, yang menyadari kalau anak tercintanya datang, segera keluar dan menyambut Zahwa di depan seraya membentangkan tangan. Diciuminya sekujur wajah Zahwa sebagai pelampiasan rasa rindunya. Segera dia membawa Zahwa ke dalam rumah dan memberitahu Pak Zubair, suaminya, bahwasanya Zahwa pulang ke rumah.

"Nduk, kenapa ga ngabarin dulu kalau kamu mau pulang?" Tanya Pak Zubair kepada Zahwa.

"Aku ga mau Abah dan Ummi kepikiran selama aku di jalan tadi." Jawab Zahwa menerangkan alasannya.

"Gimana kabar keluarga Om Roni, Nduk?" Tanya Bu Prapti bergantian dengan suaminya.

"Alhamdulillah kabarnya baik. Kemarin Om Roni bilang kalau lebaran ini mau ke sini." Zahwa menyampaikan pesan dari Om Roni ke ummi nya.

"Syukurlah kalau begitu. Berarti lebaran sekarang rumah kita akan ramai. Kakakmu, Malik dan istrinya, juga akan berlebaran di sini." Jelas Pak Zubair sambil membayangkan suasana lebaran nanti.

"Alhamdulillah kita semua bisa kumpul, Bàh."
"Kemana Dek Sari, Ummi?" Zahwa menanyakan adiknya yang masih sekolah SMA kelas XI.

"Adikmu masih ada urusan di luar sama temen-temennya. Kalau ga salah mau ada acara buka bersama anak yatim." Bu Prapti menjawab pertanyaan putrinya.

Pov Zahwa

Aku teringat pesan Y1 yang minta kalau aku pulang disuruh ngasih tahu ke dia. Aku jadi penasaran kenapa dia minta aku ngabarin kalau aku pulang.

"Aku lagi di rumah nih. Baru juga datang." Aku kirim pesanku ke Y1

Setelah itu aku juga ga lupa kontak teman-teman yang lain. Kangen rasanya pengen bercengkerama dengan mereka dalam sebuah reuni. Akhirnya aku bersama 7 orang teman lainnya sepakat untuk buka bersama besok di rumahku.

Setelah beristirahat sejenak, aku bangkit beranjak ke dapur mulai bantu ummi siapin hidangan makan buat buka bersama.
=======

Pov Author

Attuhibbuna, Pak DosenWhere stories live. Discover now