<<73>>

5K 605 13
                                    

Hari udah mulai gelap, lampu kota yang biasanya nerangin jalan raya mulai beredupan.

Ya mau bagaimana, pulang jam 10 malam, hari yang sibuk. Sudah di latih sejak awal untuk membiasakan diri pulang malam dan pergi awal pagi

Lorong rumah sakit sudah sepi, hanya beberapa keluarga pasien dan suster yang mondar-mandir untuk memeriksa keadaan pasien

"Serem banget ya kei" ujar April pada teman kost nya,

"Iyasih serem, gue juga pulang aja dijemput pacar. Oh iya, lo pulang naik apa?"

"Gojek kayak nya kei, motor gue tadi habis bensin. Gue kesini aja naik angkutan umum"

"Coba ya jadwal pagi koas kita sama"

"Besok kayaknya udah sama deh"

"Mau nebeng gak, kalau seandainya pacar gue bawa mobil"

April sebenarnya sungkan untuk menerima ajakan Keira, cuma ya mau gimana lagi. Ia juga sebenarnya seram kalau pulang sendirian

"Boleh deh, kalau pacar lo bawa mobil"



"April, sorry banget" ujar Keira pada April, baru sampai di depan pintu masuk rumah sakit, pacarnya Keira udah nangkir di depan

"Gakpapa Kei.. gue kan bisa gojek. Lo duluan aja kei, nanti jangan kunci pagar nya ya"

Keira mengangguk, dan meninggalkan April di bangku masuk rumah sakit





"Eh belum pulang juga?" April yang tadi nya asik menunggu tanda gojek menerima pesanannya , terkaget mendengar suara manusia di sampingnya

"Jantungan gue jun"

"Maaf, nunggu siapa?"

"Gojek, tapi jam segini gak dapat-dapat"

Xiaojun berdehem "Sama saya aja, saya antar"

"Eh? Gak usah jun.. rumah lo jauh"

"Gak kok dekat aja dari kost-an kamu"

"Serius?"

"Iya, yaudah ke parkiran dulu. Ambil motor"

"Ok"



"Ini sebelum pulang , mau beli makanan dulu gak?"

"Boleh deh jun, ntar berhenti disana ya" tidak butuh teriak-teriak pada Xiaojun yang sedang mengendarai motor vespa nya .

"Lo mau jun? Gue bayarin"

"Gak usah , biar saya yang bayar"

"Eh? Lo udah nganter gue, masa iya lo yang bayar ini juga?"

Xiaojun hanya diam, mereka menunggu pesanan nasi goreng nya dalam diam, tanpa pembicaraan hanya ditemani suara jangkrik yang berisik

Xiaojun langsung mengeluarkan duitnya dari dompet "Ini mang duit nya, terimakasih"

"Ambil yang ini aja mang duitnya, duit dia jangan diambil"

Bingung si mamang nya

Xiaojun mengambil uang yang di pegang April dan menyelipkan nya di bungkusan plastik nasi goreng nya

"Mari mang" pamit Xiaojun


"Jun,gue gak enak sama lo"

"Santai aja. Udah sana masuk"

"Makasih ya"

April pamit pada Xiaojun dan menunggu Xiaojun untuk pergi terlebih dahulu

"Apa? Pergi lagi sana!"

"Helm, di kepala kamu"

April memegang kepala nya, masih ada helm melekat di kepala nya

"Astagfirullah, maaf jun.. Okedeh hati-hati ya!"

"Oke!" Xiaojun mengklakson dua kali dan motor vespa kesayangan nya meninggalkan pekarangan rumah kost April

Ah, coba Renjun juga magang disini. Pasti seru deh. Jadi kangen

><><>><><><><><><><><

Chapter sebelumnya si Cecil ye
Sekarang si Xiaojun

Terus, pada emosi

Awwww takut :(

Mas Pacar | H.RenjunWhere stories live. Discover now