Chapter 2: Mencoba melangkah kedepan

1.7K 230 79
                                    

Disclaimer: Ansatsu Kyoushitsu punya Yusei Matsui-sensei, sedangkan cerita ini punya saya :v

Happy Reading~

***

Author POV

"Kalian ingin pergi kemana? Kenapa kali ini hanya sebentar?" Tanya pemuda bersurai merah itu setelah melihat kedua orang tuanya yang sedang berkemas, memasukan pakaian dan peralatan masak sederhana, anehnya barang-barang Karma juga termasuk didalamnya.

"Coba tebak Karu-chan!!" Jawab ibunya dengan seringai lebar, semakin bertanya-tanya ketika melihat ayahnya juga berwajah hampir serupa.

"Apa?"
"Uuhmm! Jawab saja Karu-chan!"
"Tidak mau. Malas."

Wanita itu menggembungkan pipinya pertanda kesal, merasa anaknya menjadi lebih cuek ketika acara perkumpulan keluarga yang seharusnya penuh kegembiraan menjadi hambar. Memang salah mereka yang terlalu lama meninggalkan Karma, tapi setidaknya sang ibu ingin segera memperbaiki suasana di keluarga tercintanya ini.

"Baik, baik. Biar kutebak..." Ucap Karma pada akhirnya, dia berhenti sejenak untuk berpikir. "Kita akan... Piknik sekeluarga(?)"

Dia menjawabnya dengan ragu-ragu, tapi responnya adalah pelukan dan ciuman berlebihan dari ibu Karma, karena itu dia tidak dapat bergerak sampai beberapa menit—dengan wajah super merah.

Memalukan!! >/////<

"I-ibu~berhentilah~~" aduh Karma setelah berhasil bernafas dengan baik, segeralah sang ibu melepaskannya dan tersenyum cerah. Karma memalingkan wajah, "Jangan menganggapku anak kecil lagi..."

"Fufu! Ayo kita berangkat Karu-chan. Papa, siapkan mobil!"
"Laksanakan~"

Meskipun terlihat kesal, sebenarnya Karma cukup senang berlibur bersama keluarga kecilnya ini.

'Biarlah mereka berisik, ini lebih baik daripada tinggal di rumah ini sendiri.'

"Yah~ kurasa liburan kali ini akan menjadi yang terbaik!"

***

"Akabane...?"

Terdengar suara dari arah pintu, entah siapa, tak terlihat.

'Lagipula aku tidak peduli...'

Sosok itu mendekat, memberi gambaran lebih jelas pada wajah dan pakaiannya. 'Asano kah...?'

"Asa...no-kun..." Ucapnya tanpa minat, hanya sekedar ingin membuat respon acak. Tidak berminat bercakap-cakap dengan siapapun saat ini.

Kepalanya tertunduk, terasa pening. Memang tidak baik melamun terlalu lama, tapi otaknya seakan-akan meledak jika dia mencoba beraktifitas terlalu berlebihan.

"Hei, kau tak apa?" Terdengar suara lagi, kali ini lebih dekat dan membuat Karma terlonjak kaget.

"AAH!! APA YANG KAU LAKUKAN?!" Teriaknya kesal, Asano yang juga terkejut mundur beberapa langkah.

"Gakushuu-kun, beri dia ruang." Ucap tuan Asano memecah ketegangan. Dengan sedikit berdecih Asano muda melaksanakan perintahnya. "Maafkan aku..."

Kali ini yang lebih tua maju selangkah, memberi jarak aman pada pasien emosional dan memberi senyum yang sekiranya akan ditangkap oleh mata pemuda itu. "Padahal kukira penjenguk sudah diperbolehkan bertemu pasien, tapi sepertinya kau belum cukup siap Akabane-kun."

Tomodachi to ishho niTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang