Terlepas dari guru lesnya yang tampan itu, Renjun sempat berpikir kalau ia memang harus menjadi anak yang lebih baik.
Berhenti menjadi bodoh dan membuat Ibunya menjadi sedikit lebih kalem ketika memarahi bukanlah ide buruk.
Dan ketika sesi belajarnya sudah selesai juga Jeno yang memutuskan untuk pulang, tiba-tiba ia kembali berminat untuk membuka latihan soalnya.
"Astaga, matematika"
Tapi semangatnya yang sebelumnya berkoar perlahan turun ketika melihat deretan angka di bukunya.
Rasanya memuakan, membuat pikiran Renjun jadi kacau walau hanya melihatnya untuk beberapa detik.
"Sudah-sudah, tak apa Renjun. Ada Han yang kemungkinan besar nilainya masih jauh lebih rendah. Kau itu tidak bodoh kok Renjun, hanya sedikit kurang pintar"
Ia tersenyum kecil menenangkan diri, menutup kembali bukunya dan malah berbalik pergi menuju ranjang yang seolah sudah memanggil-manggil.
Lagipula itu hanya ulangan harian....
Padahal dia lupa soal permintaannya dan penawaran Jeno.
.
.
.
Kemarin aku lupaaaaaaa😭
hari ini double ya. Nanti sore satu lagi~
With love,
Peen♥
