Glundung pringis

501 27 1
                                    

Aku tinggal di sebuah desa di samping alas Purwo.
Alas Purwo memang terkenal dengan keangkeran nya, namun sejak aku lahir aku belum pernah melihat dengan mata kepalaku sendiri mahluk gaib itu.

Aku terpaksa pulang malam karena pekerjaan. Namun apes memang, saat tenaga berada di jalan sepi motorku Tina tiba saja mati.

"Sial, aku lupa bensin" dengusku kesal.

Aku mendorong motor ku untuk mencari warung atau toko yang masih buka.
Motor ini terasa sangat berat padahal aku tak membawa beban apa pun.

Jalanan gelap hanya bermodalkan penerangan jalan.
Pohon pohon jati yang tertutup angin meliuk kesana sini.

Brruukk...

Ada benda jatuh di depan ku.
Saat aku perhatikan itu seperti kelapa
Aku pun mendekati dan mengambilnya.

"Lumayan buat santan di rumah" ucapku

"Loh?" Aku terkejut ada yang aneh dengan kelapa satu ini. Kenapa semakin berat?

Ketika aku membalik nya sebuah wajah muncul dwnagb mata melotot
Sontak aku kaget, dan membuang kepala itu.

Darah melumuri tanganku.
Ini pertama kali aku melihat hal gaib tepat di depan mataku.
Kepala itu menggelinding ke arahku.

Aku kaget dan berlari sekencang mungkin menghindari kepala itu namun kepala nya terus saja menggelinding mengikuti ku.

Rasa lelah tak aku hiraukan hingga aku melihat rumah warga dan ada beberapa orang berkumpul di sana.

Aku berlari ke arah sana dengan nafas memburu.

"Enek opo to le?" Tanya seorang bapak bapak padaku (ada apa nak?)

"Ada kepala yang ngejar saya pak" ucapku sambil terengah-engah (dengan bahasa Jawa ya)

"Kepala? Kepala apa?"
" Tadi motor saya mogok trus ada kelapa jatuh pada saya ambil malah berubah menjadi kepala manusia pak" jawabku

"Berarti kamu baru saja bertemu dengan glundung pringis"

"Apa itu pak?"

"Ya itu, hantu kepala yang kamu temui tadi"

Aku pun meminta di antar pulang kerumah dan motorku diambil oleh keluarga ku.
Sepulangnya aku mengalami demam selama 3 hari.

TAMAT

TAMAT

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
KUMPULAN CERPEN HORORWhere stories live. Discover now