BAGIAN 16

2.8K 253 41
                                    

Saat bertemu untuk pertama kalinya dengan Lan Wangji, Wu Xian bahkan tak mengira dia bisa berteman dengannya. Mengingat sapaannya yang diabaikan, tetapi karena dia yang tak terbiasa diabaikan, terus mengganggu dan membuat Wangji kesal berujung mereka yang dihukum bersama.

Semula karena tak terima diabaikan, berlanjut menjadi rasa bersalah karena telah melibatkan dalam kesulitan. Kemudian tanpa disadari berubah menjadi rasa nyaman hingga diam-diam saling memperdulikan, tak disangka takdir pun berbaik hati menjadikan mereka pasangan terikat dalam pernikahan.

.
.

Tak peduli jika kebersamaan mereka adalah ketidaksengajaan yang direncanakan langit, menjerat mereka dalam takdir terhubung antara Iblis dan Dewa bahkan hingga sang penguasa kematian juga ikut terlibat.

.
.

Karena yang Wu Xian tahu dia kini mengagumi bahkan begitu mencintai sosok yang sedang memainkan guqin di depannya.

Belum mencapai waktu tiga hari mereka menjadi pasangan, tetapi setiap kali menatap sosok Wangji ada rasa bahagia membuncah menggelitik kewarasan dan meletup-letup menenangkan di dada

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Belum mencapai waktu tiga hari mereka menjadi pasangan, tetapi setiap kali menatap sosok Wangji ada rasa bahagia membuncah menggelitik kewarasan dan meletup-letup menenangkan di dada.
.

.
Beberapa saat sebelumnya, Wu Xian mencium Wangji hingga hampir lupa diri. Namun, berhasil disadarkan ketika tangannya bergerak melepas jubah luar Wangji. Reaksi terkejut takut Wangji membuatnya kembali menahan diri, sadar bahwa Wangji yang tak terbiasa bersentuhan pasti butuh waktu membiasakan diri dengannya walaupun sebelumnya mereka sudah akrab.

.
.

Agar tidak canggung Wu Xian meminta Wangji memainkan guqin, cukup lama dia hanya mendengarkan, menikmati wajah anggun pria di hadapannya sembari telinganya dimanjakan dentingan suara guqin. Hingga tangannya bergerak mengenggam tangan-tangan Wangji yang sedang menari di atas guqin membuat permainan lagunya terhenti lalu meletakkan kepalanya di antara tangan-tangan itu.

"Wei Ying ada apa?"
Wajah khawatir muncul ketika mata yang yang sebelumnya memandang penuh binar kini tersembunyi terpejam seolah lelah.

"Tidak ada Lan Zhan, biarkan seperti ini sebentar saja."
Bibir Wu Xian terasa kelu saat akan mengungkapkan kata cinta dan pujian. Mungkin dia dengan mudah mengatakan godaan dan rayuan sebelumnya, tetapi jika ungkapan itu berasal dari hati dia jadi kesulitan memilah kata.

.
.

Hening menguasai keduanya untuk saat yang lama hingga suara ketukan pintu terdengar.


"Tuan muda Anda di dalam?"
Suara seorang wanita muda terdengar menghentikan keheningan di antara Wangji dan Wu Xian.

Wu Xian-lah yang berdiri lebih dulu disusul Wangji setelah menyimpan guqinnya, keduanya beranjak bersama menuju pintu.

"Ada apa?" Wu Xian bertanya setelah membuka pintu.

"Ada tamu untuk Anda di aula sekte, saat ini sedang berbicara dengan ketua sekte."
Suara yang sama dengan yang sebelumnya mengetuk pintu berasal dari seorang berpakaian ungu gelap yang berarti adalah salah satu murid Yu Ziyuan .

JERAT TAKDIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang