✿ another petal fell

136 25 1
                                    

"Kamu disuruh minum vitamin susah banget sih? Udah dimasukkin juga kedalem koper, masih aja ngaret minumnya," omel Nala sambil berdecak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kamu disuruh minum vitamin susah banget sih? Udah dimasukkin juga kedalem koper, masih aja ngaret minumnya," omel Nala sambil berdecak.

Sang objek yang dimarahi, Gama malah asik bermain game di handphone nya itu. Sedari tadi, sewaktu Nala membereskan sisa persiapan Gama untuk berangkat besok---Gama hanya mengiyakan ucapan Nala tanpa sadar.

Nala menekuk bibirnya. "Gama," panggilnya.

"Hm," jawab Gama dengan mata yang masih fokus. "Jawab dulu, aku bilang apa tadi?" Nala mendekati Gama yang rebahan di ranjangnya.

Nala mengusap wajah Gama, kemudian menyentuh alis milik laki-laki itu. "Alis kamu tebel banget Gam, aku sampe iri tau nggak," lirih Nala. Kemudian tangannya bergerak ke hidung mancung Gama. "Hidung kamu juga mancung banget, punyaku kalah," tambahnya.

Gama melirik Nala. "Hm?"

Nala mengusap pipi tirus Gama. "Kamu ganteng banget sih Gam? Sampe pusing aku liatnya," keluh Nala dengan sedikit bercanda. Sudut bibir Nala berkedut, tak kuasa mengulum senyum akibat menatap wajah Gama terlalu lama.

Tau-tau Gama sudah melepaskan handphone nya, lalu laki-laki itu menatap Nala yang juga menatapnya sedari tadi. "Ngapain coba, random banget." Gama bangun dari posisi rebahan.

"Sedih, besok nggak ketemu kamu." Nala bergerak untuk memeluk Gama, dengan senang hati Gama menerimanya. Membawa Nala ke pangkuannya.

"Coba dari kemarin main ke sini dulu, kan makin lama sama akunya," tutur Gama. Tangannya bergerak mengusap punggung Nala. Nala menutupi wajahnya di bahu Gama. "Nala? Hei? Kamu nangis?" Gama terkejut merasakan bahu nya yang basah.

"Liat sini coba, aku mau ngomong," bujuk Gama mencoba melihat wajah Nala. Nala menolak, dengan menggelengkan kepalanya beberapa kali.

"Kenapa sih? Lagi pms ya?" gumam Gama.

"Maaf Gama, maaf," lirih Nala.

"Iya nanti di minum vitaminnya, sama aku bakal ngabarin kamu lebih sering deh, janji nih. Nggak usah nangis dong."

Nala menggeleng. "Bukan," rengeknya. Gama mengangkat alisnya, melihat wajah sembab Nala.

"Maaf aja, sering ngomelin kamu. Maaf bikin kamu pusing sama capek karena tingkah laku aku," jelas Nala. Nala mengusap hidungnya yang memerah, tangannya dia tahan di bahu Gama. "Kalau disana jangan suka marah ya, kasihan Kak Kun sama yang lainnya, pokoknya harus yang baik? Ngerti kan?" Nala tersenyum.

Gama mengangguk. "Iya."

• • •

Setelah pulang dari indekos Gama, Nala langsung pulang ke rumahnya. Perjalanan tidak lama karena menaiki motor bisa membuat Nala menyalip di jalanan. Nala baru saja memarkikan motornya, menaruh helm di kaca spion begitu dia melihat Ibunya dengan pakaian rapih.

[ ii ] pilu membiru, xiaojunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang