Bagian sembilan [sudah revisi]

337 28 0
                                    

Nayla berjalan menuju perpustakaan sendirian. Kelas Ips 3 sedang jam kosong, maka dari itu Nayla memutuskan untuk pergi kesana. Hanya sekedar mencari novel untuk dibaca, bukan untuk membaca buku pelajaran.

Suasana perpustakaan sangat sepi, itu yang Nayla dapati ketika satu langkah memasukinya. Hanya ada sekitar lima murid perempuan yang sedang membaca buku. Berjalan dengan santai menuju rak paling ujung, tempatnya berbagai novel di simpan.

Nayla mengambil beberapa novel, namun tidak ada yang menarik. Matanya tertuju pada novel bersampul biru yang terletak di rak paling atas. Nayla itu pendek, jelas sudah bahwa dirinya tidak sampai mengambil buku tersebut. Nayla berjinjit namun buku tersebut masih belum bisa digapai, mencoba melompat, namun tetap tidak bisa.

"Lain kali minta tolong," ucap Gio tiba-tiba.

Nayla refleks menoleh dan langsung menahan napasnya ketika jarak mereka sangat dekat. Masih dengan posisi tangan berusaha menggapai buku tersebut, Nayla memundurkan langkahnya satu langkah.

"Gio," ucap Nayla pelan, menurunkan tangannya secara perlahan.

"Biar gue ambilin, mau buku yang mana?" tanya Gio menatap Nayla.

"Yang sampul biru," ucap Nayla menatap buku tersebut.

Nayla memperhatikan Gio, bahkan hanya berjinjit sedikit saja, Gio sudah berhasil mengambilnya.

"Nih," ucap Gio menyerahkan novel tersebut kepada Nayla.

Nayla mengambilnya dengan senyum canggung. "Makasih ya," ucap Nayla tersenyum.

"Sama-sama," balas Gio. "Duduk di sana yuk? Kita ngobrol-ngobrol," ajak Gio menunjuk meja dan kursi yang berada di tembok belakang dekat jendela.

"Ayo," ucap Nayla mengangguk setuju lalu berjalan ke arah sana.

Keduanya duduk berhadapan. Mereka berbicara harus pelan dan berhati-hati agar penghuni perpus yang lain tidak terganggu.

"Mau ngobrol apa?" tanya Nayla membuka suara.

Gio menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, bingung harus mencari obrolan apa agar mereka tidak canggung.

"Lo pakai kacamata kenapa?" tanya Gio hati-hati.

Nayla reflek memegang kacamatanya lalu tersenyum. "Mata gue min, terus juga kalo nggak pakai kacamata sering sakit," jelas Nayla.

Gio membulatkan mulutnya membentuk huruf 'O'. "Suka baca buku?"

"Kalo novel suka, kalo buku pelajaran enggak," ucap Nayla dengan cengirannya.

Gio tertawa mendengar jawaban Nayla. "Ada-ada aja lo," ucap Gio masih terkekeh.

"Lo sendiri suka baca buku?" tanya Nayla balik.

"Nggak terlalu," singkat Gio.

"Kesini mau ngapain? Mau minjem buku juga?" tanya Nayla membuat Gio terdiam.

"Gio?" panggil Nayla ketika Gio masih diam dengan wajah panik. "Lo kenapa?"

"Ah-enggak, gue nggak pa-pa," ucap Gio cepat. "Gue kesini mau minjem buku cerita, buat tugas," ucap Gio.

NAYLA [SEDANG REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang