Bagian delapan belas [sudah revisi]

270 27 0
                                    

Jangan lupa vote and comment ya!

***

Nayla mengaduk-aduk baksonya tanpa minat. Duduk di meja tengah kantin menjadikannya pusat perhatian sejak awal masuk kantin tadi. Memang ada yang salah dengan dirinya?

Tuk!

Nayla tersentak pelan mendengar suara ketukan tersebut. Mendongak keatas, Nayla mendapati Azka yang sedang menunjukkan cengirannya.

"Ngagetin ya?" tanya Azka tanpa dosa, mengambil duduk berhadapan dengan Nayla.

Nayla berdehem pelan, "sedikit kaget," ujar Nayla sambil meminum jusnya.

Azka mengangguk pelan sambil memakan nasi goreng yang dibawanya tadi. "Gue ganggu lo ya?" tanya Azka menatap Nayla dengan satu alis terangkat.

Nayla menggeleng pelan sambil tersenyum samar. "Nggak kok."

"Jadi nggak pa-pa dong gue duduk di sini?" tanya Azka.

Nayla mengangguk singkat. "Silahkan, nggak ada yang larang kok," ucap Nayla terkekeh kecil.

"Tumben nggak sama Zara, kenapa?" tanya Azka.

"Zara nya nggak sekolah," ucap Nayla singkat.

"Terus juga, kok nggak sama Linda? Mereka berdua doang tuh," tanya Azka dengan dagu yang menunjuk meja pojok kantin.

Nayla menoleh kesana sekilas, lalu menggeleng pelan. "Pengen sendiri aja," ucap Nayla tersenyum paksa.

Azka mengangkat satu alisnya, "yaudah deh gue pergi aja. Takut ganggu lo," ucapnya hendak mengangkat piringnya namun Nayla tahan.

"Nggak-nggak gitu maksud gue," ucap Nayla bingung sendiri harus mengatakan apa. "Lo duduk aja," ucap Nayla.

"Nggak pa-pa nih?" tanya Azka sekali lagi.

"Iya nggak pa-pa. Duduk aja," ucap Nayla tersenyum kecil. Masa orang lagi makan disuruh pergi sih?

Azka mengangguk lalu kembali melanjutkan makannya.

Di meja lain, tepatnya di meja pojok, Putri menatap tak suka kearah Nayla yang sedang berdua bersama Azka.

Tuk!

"Caper banget deh jadi cewek! Nggak cukup apa dia deketin Gio? Sekarang Azka juga diembat?" sinis Putri setelah mengetukkan garpunya ke meja.

"Besok-besok siapa lagi? Riski? Reno? Atau-"

"Lo ngoceh mulu deh dari tadi," potong Linda dengan nada sinis. "Lagian Nayla itu nggak caper, cowoknya aja yang deketin dia," ujar Linda menyangkal ucapan Putri barusan.

"Lo kenapa sih bela Nayla mulu?! Lo kalo Riski di deketin sama Nayla gimana?!" tanya Putri tak santai.

Linda menghela nafasnya pelan, "berapa kali gue harus bilang sama lo, kalo gue nggak suka sama Riski? Kita cuman temenan, nggak lebih!" ucap Linda malas.

Putri berdecih pelan, "udahlah ngeles mulu lo! Tinggal bilang aja susah amat!" sinisnya.

Linda menusuk baksonya lalu memasukannya ke mulut Putri, "makan! Ngomong mulu!" ucap Linda tanpa menghiraukan kekesalan Putri.

NAYLA [SEDANG REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang