Bagian tujuh belas [sudah revisi]

291 23 1
                                    

"Tapi-gue mau obatin luka-luka lo dulu boleh?"

Reno yang sedang membuka tasnya langsung terhenti, matanya menatap Nayla yang-sulit diartikan bagi Reno.

"Nggak perlu," ketus Reno membuka kotak P3K yang selalu dibawanya kemana-mana.

"Tapi-"

"Shh." Ringisan Reno membuat Nayla menjadi tambah tidak tega melihatnya.

Dengan pasti, Nayla berjalan kearah Reno lalu duduk di samping lelaki itu-yang tampak kesusahan mengobati lukanya sendiri.

"Sini, gue aja yang obatin," ucap Nayla dengan wajah meringis melihat lebam lelaki itu.

"Nggak perlu," ujar Reno masih saja ketus.

"Nggak pa-pa biar gue aja," ucap Nayla merebut paksa kapas ditangan Reno yang kini sudah berada di tangannya.

"Ck, keras kepala banget lo!" ucap Reno sedikit menyentak dan masih ketus.

"Gue emang keras kepala," sahut Nayla menyadari dirinya memang seperti itu.

Nayla mengobati lebam-lebam di wajah Reno dengan telaten, tidak ingin lelaki itu merasakan sakit.

"Sakit nggak?" tanya Nayla menatap Reno.

"Nggak!" ketusnya.

"Aw! Lo pelan-pelan dong," ucap Reno meringis ketika sudut bibirnya ditekan oleh Nayla.

"Tadi katanya nggak sakit," ucap Nayla sinis.

"Ck! Jangan lo teken juga lukanya!" ucap Reno kesal.

"Yaudah sih, udah selesai juga kok," ucap Nayla menaruh bekas kapas tadi ke dalam kotak yang berada di sampingnya.

"Buang! Kenapa lo taruh situ sih?" tanya Reno kesal melihat apa yang dilakukan oleh Nayla.

"Disini nggak ada tong sampah! Jadi gue taruh sini, nanti lo yang buang," ucap Nayla tersenyum yang malah membuat Reno semakin kesal.

"Ngeselin banget lo jadi cewek!" cibir Reno menaruh kotak P3K itu kembali ke dalam tasnya.

"Lo kemana-mana selalu bawa kotak P3K?" tanya Nayla penasaran yang dibalas anggukan singkat oleh Reno.

"Karena apa?" tanya Nayla lagi.

"Kata Zara supaya kalo gue luka, dia bisa obatin gue saat itu juga," ucap Reno datar.

Nayla merubah raut wajahnya ketika mendengar nama Zara terlontar dari mulut Reno. Ada rasa tidak terima dihatinya ketika Reno membahas Zara saat mereka sedang berdua. Tunggu-memang Nayla siapa?

"O-oh gitu ya," ucap Nayla yang entah kenapa tiba-tiba menjadi gugup seperti ini.

"Yaudah deh, gue mau ke kelas dulu," ucap Nayla berdiri dari duduknya.

"Tunggu," ucap Reno membuat langkah Nayla terhenti.

"Kenapa?" tanya Nayla berbalik badan.

NAYLA [SEDANG REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang