7

328 29 6
                                        

Hari ini para member BTS sedang berlibur. Mereka menikmati liburan mereka dengan berjalan-jalan. Beberapa member mengajak asistennya termasuk Jungkook yaitu 'aku'.

"Vhelia-ssi" panggil seseorang persis di telingaku. Bulu kudukku meremang dan wajahku kaku. Aku menolehkan wajahku ke sisi kanan, bermaksud melihat siapa yang berani memanggilku seperti itu. Belum sampai kulihat wajahnya, aku berhenti karena hampir menabrakkan pipi dan bibirku ke pipi orang tersebut. Sontak itu membuatku memundurkan wajahku. Dapat kulihat pria berlesung pipi itu sedang tersenyum dan menatapku. Wajahku memerah akibat kejadian barusan yang hampir membuatku mencium pipinya. Bisa diamuk massa aku kalo ga sengaja nyium pipi idolnya.



"Ad... ada ap... apa leader-nim?" Tanyaku terbata sambil menetralkan detak jantungku. Ia tersenyum. Membelai kepalaku lembut, lalu sedikit mengacak rambutku.

"Aku memanggilmu daritadi, tapi sepertinya kau sedang melamun, jadi aku berbisik agar kau bisa lebih mendengar suaraku" ucapnya santai diiringi dengan senyumnya. Tolong tuhan, jangan hadapkan wajahnya kepadaku ketika tersenyum seperti itu. Ingin kukantongi saja dia dan kubawa pulang.

Aku tersenyum canggung, menggaruk kepalaku yang tak gatal.

"Maafkan aku leader-nim, ak... aku hanya sedikit mengantuk, hehe..." jawabku asal masih sambil menggaruk kepalaku yang tidak gatal.

"Benarkah?! Kalau begitu, ikutlah denganku mencari udara segar. Agar kau tidak mengantuk lagi" ucapnya dengan semangat. Aku terdiam, memikirkan jawaban apa yang harus kuberikan padanya.


"Ta... tapi aku harus izin dulu sama Jungkook leader-nim" jawabku sekenanya. Mau bagaimanapun, aku ini asistennya Jungkook dan lagi yang mengajakku ke sini juga Jungkook. Jadi hal yang wajar kan kalau aku harus minta izin sama Jungkook.


"Oppa"

"Nde?"

"Panggil saja aku oppa, jangan leader-nim. Terlalu panjang untuk kau sebutkan" ucapnya yang membuatku berpikir sejenak. Lalu menganggukkan kepalaku tanda setuju. Ia tersenyum.

"Soal izin, mereka sedang bersenang-senang. Kalau kita tinggal sebentar mereka juga tidak akan tau" tambahnya yang sukses membuatku menoleh ke arah yang lain. Para member yang sedang duduk-duduk di rerumputan sambil memakan cemilannya. Dan beberapa asisten yang ikut sedang berselancar di dunia maya masing-masing. Aku menoleh kembali ke arah Namjoon oppa. Menganggukkan kepala lagi yang sukses membuatnya tersenyum lalu menggenggam tanganku

"Great. Let's go!" Ucapnya sambil menarik tanganku. Aku hanya mengikuti langkah besarnya di belakangnya

.
.
.
.
.

"Tolong foto aku Vhelia-ssi" ucap Namjoon sambil memberikan ponselnya yang sudah membuka aplikasi kamera. Aku mengiyakan dan mengarahkan ponselnya ke arahnya. Lalu memberikan kembali ponselnya kepadanya.

Ia tersenyum menatap hasil fotoku. Meraih kepalaku dan kembali mengacak rambutku agak kasar dibandingkan tadi.

"Kerja bagus, aku suka hasilnya. Ternyata kau pintar juga memotret yaa"

Aku hanya tersenyum menanggapi ucapan Namjoon oppa. Dan kami kmebali berjalan bersama, menikmati udara segar yang agak dingin ini.

"Vhelia-ssi!!" Panggil seseorang dari kejauhan. Aku menoleh, dan mendapati Jungkook yang sedang berlari menghampiri kami. Menarik napas sejenak dan mulai mengeluarkan suaranya.

"Kau kemana saja? Aku mencarimu!" Tanyanya

"Dia bersamaku Jungkook-ah, kau tidak perlu khawatir" jawab Namjoon menjelaskan. Jungkook menatap Namjoon sesaat, membuang nafasnya sedikit kasar.

"Aku yang mengajaknya hyung, kenapa kau membawanya tanpa izin dariku, setidaknya berpamitanlah dulu padaku"

"Aku hanya mengajaknya berkeliling Kook-ah"

"Dia terlihat lelah, aku hanya ingin membuatnya menikmati liburan kita ini. Liburan yang jarang kita, atau pun para asisten kita mendapatkannya" tambah Namjoon.

Jungkook menatapku dengan tatapan yang sulit kuartikan. Aku bingung harus meresponnya bagaimana.

"Bisakah aku bicara dengannya hyung?" Ucap Jungkook masih dengan menatapku. Aku menatap Jungkook dan beralih ke Namjoon.

"Hanya berdua" tambahnya. Aku kembali menatap Jungkook, tidak tau harus berbuat apa. Namjoon menghela nafasnya. Menepuk pundak Jungkook sebentar dan berlalu meninggalkan kami.

"Aku pergi dulu. Maaf Vhelia-ssi" ucapnya menatapku dan aku hanya mengangguk. Aku menunduk, sekarang tidak tau harus bersikap bagaimana karena hanya berduaan saja dengan Jungkook.


Kudengan Jungkook menghela nafas pelan, aku memberanikan diri untuk sesikit mengangkat kepalaku.

"Maaf aku tidak minta izin padamu Jungkook-ssi" ia masih diam.

"Aku takut mengganggu atau menginterupsi kegiatanmu tadi. Kulihat kau bisa tertawa lepas dan aku takut mengganggumu" tambahku kembali sedikit menundukkan kepalaku.


"Kenapa kau tidak bilang?" Tanyanya yang membuatku mendongakkan kepalaku cepat. Menatap langsung ke arah matanya.

"Aku kan..."

"Kalau kau lelah, kenapa tidak bilang dari semalam. Kalai kau bilang, kau tidak perlu datang ke sini" tambahnya yang membuatku melongo mendengar jawabannya.

"Aku tau kau lelah Vhelia-ssi. Aku tau itu. Maaf memaksamu ikut ke sini" ucapnya lemah dengan wajah yang sedikit lesu.

"Tidak!! Jangan berkata begitu Jungkook-ssi. Aku tau kau lebih lelah dariku." Aku menundukkan sedikit kepalaku. Mengusap punggung tanganku pelan.


"Aku hanya sedang melamun tadi."

"Tapi aku bilang pada Namjoon oppa kalo aku mengantuk"

"Itu sebabnya dia mengajakku berkeliling" jelasku padanya.

Aku menunggu respon darinya. Tapi tak ada yang terjadi. Lalu sebuah jaket tersampir di pundakku. Aku mendongak, menatap wajah Jungkook yang cukup dekat. Aku terdiam, menelan ludah pun rasanya sangat sulit. Setelah selesai meletakkan jaketnya pada pundakku, ia menatapku dengan posisi tubuh yang masih sama. Aku terdiam, dia menghela napas. Membuatku makin merasa canggung.


"Apa yang membuatmu melamun?" Lagi, untuk kesekian kalinya aku dibuat melongo.

"Katakanlah padaku" tuh kan. Aku cuma bisa tercengang mendengar ucapannya ini.

"Vhelia-ssi" mengembalikan jiwaku pada ragamu. Aku ragu untuk menjawabnya. Kuputuskan untuk menceritakan apa yang sedang kupikirkan ini.

"Hmmmmhh, sebenarnya beberapa hari ini... aku tak yakin untuk mengatakannya padamu Jungkook-ssi" Jungkook menghela napas kasar. Lalau menatapku garang.

"Ahh... baiklah, akan kukatakan."

"Aku merasa... akhir-akhir ini aku diawasi atau diikuti seseorang. Aku tidak tau siapa dan benar atau tidaknya. Tapi aku selalu merasa was-was seakan ada mata yang terus mengikutiku kemana pun aku pergi"


"Bagaimana dengan sekarang?" Tanyanya yang membuatku berpikir.

"Ntahlah, aku ragu untuk sekarang. Mungkin karena di luar jadi tidak terlalu terpikirkan olehku" jawabku sekenanya. Lagi, Jungkook kembali menghela nafasnya pelan.

"Sebaiknya kita kembali sekarang. Ayo!" Ucapnya sambil menarik tanganku sedikit kencang.








Hai hai hai...
Maaf lama ga update...
Sebenernya aku ada pikiran buat ga lanjutin cerita ini, karena kayaknya ga banyak yang tertarik sama ceritaku...
Membosankan yaa?
Maafin aku yaa 😭
Tapi tiba2 aku buka notif n ada yang vote ceritaku ini
Walau cuma 1 atau 2 orang,
Alhamdulillah aku seneng banget,
Eheheh
Ntah ke depannya aku akan update lagi atau ga,
Karena aku udah agak putus asa sama ceritaku ini...
Ada cerita baru yang kubuat,
Tapi aku juga ga yakin kalian akan menikmati cerita yang baru juga
Semoga ada yang bisa memotivasi aku buat cerita ini atau yang 1 lagi,
Aamiin
Makasih untuk yang udah vote ceritaku yaa 😊🥰🥰😘

I'm Assistent Idol (BTS)Where stories live. Discover now