10

275 23 4
                                        

Cuaca hari ini cukup cerah, bahkan terbilang sedikit panas. Melihat para anggota BTS yang sedang berlatih dengan keras sehingga membuat mereka mandi keringat membuatku berpikir keras. Hidup sebagai idol ternyata sangat sulit untuk mereka. Mereka berlatih menyanyi setiap hari, begitu juga dengan menari. Belum mereka harus menjaga sikap dan ucapan di luar dorm. Seandainya mereka dekat sedikit saja dengan wanita. Segala macam rumor akan muncul untuk menghancurkan usaha mereka yang mereka bangun dan usahakan dengan susah payah dan kerja keras mereka.




Tiba-tiba aku berpikir. Bagaimana pun mereka kan laki-laki. Pasti mereka punya ketertarikan demgan lawan jenisnya. Begitu juga hasrat untuk memiliki seseorang. Menjalin hubungan dengan seseorang. Tapi karena mereka seorang idol. Mereka tidak bisa berkencan dengan bebas. Apalagi kalau pasangannya juga idol. Akan banyak fans yang meninggalkan mereka karena mereka memiliki pacar. Ngenes dan sedih juga sih jadi idol. Walau mereka sukses dan terkenal. Tapi mereka seakan tidak memiliki hak untuk bisa menjalin hubungan dengan lawan jenisnya. Jangankan pacaran, hanya berteman saja sepertinya akan menimbulkan rumor buruk untuk mereka.



"Vhelia-ssi" Min Boran, asisten Jimin oppa memanggilku.

"Ya eonni?"

"Maukah kau menemaniku?"

"Aku mau ke toilet, tapi mereka semua tidak mau menemaniku. Katanya mereka sedang lelah" ucapnya sambil menunjuk para asisten lain dengan dagunya.

Kak Boran memang terkenal sebagai orang yang sangat penakut. Makanya, ke mana-mana dia tidak bisa sendirian. Bener-bener orang yang parnoan. Apalagi kalo abis nonton film horor. Penakut tapi hobi nonton film horor. Ckckck.

Aku mengangguk sebagai jawaban. Lalu ia buru-buru menarikku berlari ke arah kamar mandi.

.
.
.
.
.

"Vhelia-ssi. Tunggu di sini yaa. Jangan ke mana-mana. Ingat. Jangan pergi" aku hanya mengangguk da tersenyum mendengar celotehannya itu. Aku menunggunya di depan kamar mandi.


"Oh Vhelia-ssi. Sedang apa di sini?" Aku menoleh dan tersenyum juga sedikit membungkukkan kepalaku.


"Halo senior Bae. Aku sedang menunggu Boran eonni"

Ia mengangguk-anggukkan kepalanya.

"Ah iya Vhelia-ssi. Kenalkan dia temanku. Hwang Somin" aku melihat seorang pria berperawakan tinggi besar dengan kulit putih cerah dan wajah yang tampan. Dia menatapku dan menundukkan sedikit kepalanya tanpa senyum sedikitpun di bibirnya. Aku balas membungkukkan sedikit kepalaku padanya.

"Apa kau tidak permah bertemu dengannya?" Aku memiringkan kepalaku sedikit. Mencoba untuk mengingat-ingat wajahnya. Percuma, aku sama sekali tidak ingat.

"Maaf senior Hwang, aku lupa"

"Aahh~ tidak apa Vhelia-ssi. Dia memang orangnya agak pendiam dan dia terlalu fokus akan pekerjaannya. Mungkin itu sebabnya kau tidak bertemu dengannya. Tapi dia ini biasanya ikut kalau anggota BTS akan manggung. Karena dia salah satu staf yang mengecek keperluan anggota BTS saat manggung, termasuk alat musik yang akan digunakan walaupun itu di stasiun televisi." Jelas senior Bae padaku. Aku hanya mengangguk-anggukkan kepalaku.


"Vhelia-ssi. Maaf lama menunggu"

"Oohh. Halo senior Bae dan senior Hwang" mereka hanya menganggukkan kepala mereka saat melihat kak Boran.

"Kami permisi dulu ya senior. Para anggota akan selesai latihan menari sebentar lagi." Ucap Boran sambil menggandeng dan menarik tanganku. Aku hanya menundukkan kepalaku kecil ke arah mereka dan berlalu meninggalkan mereka.

.
.
.
.
.

"Sampai bertemu besok" ucap beberapa orang terdengar ditelingaku.

Latihan sudah selesai. Pekerjaan hari ini sudah selesai. Semuanya sedang bersiap pulang. Beberapa orang bahkan sudah melangkahkan kakinya ke arah luar ruangan latihan. Aku meraih tasku. Menghampiri Jungkook yang sedang minum dengan rakusnya.

"Kau sudah bekerja keras Jungkook-ssi. Beristirahatlah." Ucapku yang menghentikan minumnya. Ia menoleh padaku. Lalu menutup botol minum di tangannya dan meraih tasnya yang berada di lantai.

"Ayo" aku pun menyusulnya berjalan di belakang.

Kami masuk ke dalam lift. Dan dia memencet lantai G untuk ke parkiran. Aku akan menekan lantai LG untuk ke lobby. Tetapi tanganku dihentikannya. Aku menoleh padanya.

"Kau mau apa?" Tanyanya yang membuatku bingung.

"Pulang" jawabku sekenanya.

"Kenapa turun di sana?"

"Aku kan tidak punya mobil Jungkook-ssi. Untuk apa aku ke basement? Kan lebih baik aku turun di lobby jadi tidak terlalu jauh jalan kaki ke pintu ke luarnya." Jelasku padanya.

Ia menghela napas. Melepaskan tangannya dan mengusap wajahnya frustasi.

"Aku akan mengantarmu. Lagipula ini sudah malam." Oooohh aku mengerti sekarang. Makanya aku harus turun bareng dengannya ke basement agar bisa naik mobil bareng dengannya. Ngomong dong daritadi kalo mau bareng. Eehhh tunggu dulu.

"Ehh Jungkook-ssi, tidak us..."

Ting.
Tanda pintu lift terbuka dan kami sudah sampai di basement. Sial.

"Cepat" ucapnya sambil meninggalkanku. Aku masih diam.

"Perlu kugendong?" Tambahnya yang membuat wajahku memerah. Sial. Aku langsung berlari ke arahnya. Kulirik ia dan kudapati ujung bibirnya terangkat sedikit. Dia benar-benar hobi mengerjaiku.









Maaf yaa aku udah lama ga update
Karena beberapa bulan lalu aku persiapan buat pindah dan udah pindahan rumah
Setelah pindah aku masih harus adaptasi sama lingkungan sini
Jadi aku belum nemu waktu yang pas untuk lanjutin tulisan aku

Maaf juga cerita kali ini pendek
Karena aku lagi buntu banget juga
Belum nemu ide lagi buat nulis

Maaf yaa
Dan makasih bagi yang masih menantikan cerita ini 😍😍😍😘😘😘🥰🥰🥰

I'm Assistent Idol (BTS)Where stories live. Discover now