Bab 16

271 51 15
                                    


ASSALAAMUALAIKUM
Habibati
.
.
Sebelumnya...

"Danu!"


"Iya, Pa.."

"Ngapain kamu disitu? Ayo, kita masuk. Bentar lagi hujan, dan jangan lupa masukin mobil itu ke garasi." Perintah Ichwan.

"Iya, Pa." Sahut Danu lemas.

Mobil barunya itu, baru saja ia pakai untuk keliling komplek saking gabutnya.

"Chaca, Chaca.. kenapa loe mesti pergi sih. Aturan kan, satu minggu ini gue ngajakin loe jalan2 kemanapun loe mau." Keluhan kembali terlontar dari bibir Danu.

"Maaf ya, Dan.. kamu pasti kecewa." Gumam seseorang, yang ternyata sudah kembali dari liburannya dirumah nenek.

[[[[☆]]]]

"Hai Dan..." Danu segera menoleh ketika seseorang menyapanya dari arah belakang.

"Loh, Faul?? Loe pindah kesini juga akhirnya?" Girang Danu, yang lantas memeluk sahabatnya itu.

Faul pun membalas pelukan Danu, sebelum akhirnya pelukan itu terurai. Setelahnya mereka berdua berjalan beriringan menuju gerbang sekolah yang sudah terbuka lebar.

Lamanya tidak bertemu membuat keduanya terus berbincang sambil sesekali bergurau selama perjalanan mereka. Faul menceritakan semuanya pada Danu tentang alasan kenapa tidak ikut pindah waktu itu, dan kenapa ia tidak memberitau kalau akan pindah. Hingga akhirnya langkah dan tawa dua orang itu terhenti ketika melihat Chaca didepan pintu gerbang.

Gadis itu berdiri dengan bersidekap, seperti halnya guru yang menunggui keterlambatan siswanya. Wajah datar yang ia tunjukkan perlahan berubah berhias senyum manis, tatkala pandangannya mengarah pada Faul.

"Faul,, kamu akhirnya pindah juga?" Kini senyum itu semakin melebar, menyambut kedatangan sahabat terbaiknya.

Sementara Faul hanya menanggapi dengan senyuman dan anggukan.

Lain halnya dengan Danu yang merasa diacuhkan keberadaannya. Ia yang hendak meneruskan langkah memasuki halaman sekolah seketika tercegah karena panggilan dari Chaca.

"Dan.." cowok itu bergumam tanpa menoleh pada Chaca.

"Maaf... karena aku pergi, kita gak jadi jalan2." Sesal Chaca, masih menatap Danu yang bergeming ditempatnya berdiri.

"Oh ya, sebenernya kemarin...." ucapan Chaca menggantung  karena Danu malah melengos pergi, tanpa menunggu Chaca menyelesaikan penjelasannya.

Chaca memandang Faul, seolah bertanya 'apa yang harus ia lakukan?' Faul yang peka dengan masalah sahabatnya itu hanya bisa membujuknya.

"Ntar biar gue yang ngomong ke dia. Loe tenang aja, Cha.. percaya sama gue."

Mau tidak mau, Chaca pun akhirnya mau mengangguk iya akan usulan Faul.

Karena hari ini pertama kembalinya mereka masuk kedalam asrama, maka jam pengajaran pun masih diundur untuk siang nanti. Itupun hanya pematerian pondok, belum pematerian pelajaran sekolah. Oleh sebab itu, segera Faul pun berlari menyusul kepergian Danu.

"ASSALAAMUALAIKUM Habibati" _END_Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang