22 Paman?

719 66 21
                                    

Winiee sibuk bermain di taman sekolah walupun sudah pulang sekolah. Ia masih menaiki perosotan, dan ayunan sendirian.

Gadis kecil itu berharap sang papa cepat menjemputnya, tapi entah sudah berapa lama ia bermain papanya juga belum terlihat.

Winiee menghembuskan nafas kecewa, ia menyangga kepalanya dengan kedua tangannya, bibir itu terus maju.

"Papa kemana sihh!." gerutu Winiee melirik kanan-kiri berharap sang Papa cepat datang.

Winiee berhenti mengerutu saat melihat laki-laki dewasa berjas tengah berjalan di depannya dan tanpa sengaja menjatuhkan kunci mobilnya.

"Paman tunggu!." teriak Winiee tapi pria itu tidak bergeming.

Dengan langkah kecilnya Winine mengikutinya sampai ke area parkir. Pria itu tampak bingung saat hendak menaiki mobilnya.

"Paman." panggil Winiee sambil menarik ujung jas pria itu.

"Ohh, ada apa gadis kecil?." tanyanya sambil menunduk.

"Ini kunci paman jatuh." ucap Winiee memberikan kunci itu.

"Astagaa, apa tadi ini jatuh? Terimakasih yaa." ucap pria itu sambil mengusap bahu mungil itu.

"Sama-sama Paman." jawab Winiee sambil tersenyum bangga, mengingat kata-kata papanya jika Winiee membantu orang lain maka Winiee sudah seperti sang Papa.

"Mana orangtuamu?." tanya pria itu.

"Belum datang, mungkin sebentar lagi." jawab Winiee.

"Baiklah, ayo Paman temani dulu sampai mereka datang." ajak pria itu.

"Tidak perlu paman. Winiee pemberani." jawab Winiee.

"Ohh jadi namamu Winiee, kenalkan nama Paman Hendery." ucap Hendery mengajak salaman gadis itu.

"Ohh, Paman Hely." ucap Winiee.

"Ahh, Paman Hendery, Hen.. Dery." eja Hendery pada anak itu.

"Paman Hely." ucap Winiee.

"Ahh terserahmu gadis manis." sahut Hendery, Winiee hanya mengangguk saja.

Sambil menuggu orang tua anak itu, Hendery seperti tidak asing dengan wajah Winiee seperti mirip seseorang tapi ia lupa.

"Winiee The Pooh!."

Teriak seseorang membuat Winiee dan Hendery menoleh, seketika wajah Winiee menjadi masam.

"Aaaaaa Om Kingkong! Mana papa?." rengek Winiee.

"Lucas?." panggil Hendery.

"Elo?." tunjuk Lukas pada Hendery, semenjak kejadian penculikan itu mereka tidak pernah bertemu.

"Om kingkong mana Papa? Kenapa Om kingkong yang kesini! Winiee gak mau pulang." gerutu Winiee sambil memukul paha Lucas.

"Aduhhh, sakit Winiee. Mamamu sakit lagi jadi aku yang kesini." jawab Lucas.

"Mama sakit lagi Om? Ayo cepat kita pulang." seret Winiee pada tangan Lucas, tapi lutcas tidak bergeming masih menatap teman lamanya itu.
Tarikan Winiee tidak ada apa-apanya baginya.

"Bocah itu, putrinya Ara?." tanya Hendery.

"Yaa, lo bener. Hah! Ngak usah sok keget gitu, kemana aja loh?." tanya Lucas.

Hendery masih terdiam, "Maaf." ucap Hendery.

"Buat apa? Maaf elo udah ngak berlaku kalik. Masa lalu ya udah. Ayo Winiee kita pulang mama kamu nanti khawatir lagi, kamu jangan deket-deket sama Paman itu lagi yaa." ucap Lucas menggendong Winiee dan menjauh dari Hendery.

ME after YOU [WAY V]✅Onde histórias criam vida. Descubra agora