34 Bukan Akhir?

456 53 0
                                    

.

.

.

.


.


Winwin duduk di kursi tunggu sambil tertunduk sendiri, Ten dan Lucas ia suruh pulang untuk menjaga Winiee di rumah, tidak baik anak itu berada di rumah sakit.

Koridor itu begitu sepi, setetes air matanya turun setelah mendengar ucapan dokter tadi, jika bayi yang dikandung Ara harus meninggal karena obat bius dapat berakibat fatal bagi ibu hamil.

Sungguh Winwin merasa bersalah karena semua ini, apa gunanya sebagai polisi jika keluarganya sendiri saja tidak mampu menjaganya.

"Gege."

Winwin segera menyeka air matanya kasar dan mendongak mendapati Yangyang tengah berdiri di hadapannya.

"Iyaa." jawab Winwin.

"Ayo ikut aku, lukamu juga harus diobati." ajak Yangyang.

"Tapi Ara, dia-."

"Tak apa Gege, Nona Ara akan baik-baik saja operasinya. Dokter disini bisa diandalakan."

"Nanti saja, aku harus menunggu-."

"Gege tidak baik membiarkan luka terus terbuka, bisa infeksi nanti. Ayoo." tarik Yangyang pada Winwin.

"Tapi-."

"Ayoo!." paksa Yangyang.

.

.

"Lakukan dengan cepat." perintah Winwin baru saja Yangyang handak menyuntik dilengan Winwin.

Setelah suntikan itu selesai, tubuh Winwin semakin lama matanya semakin berat dan tak sadarkan diri.

Yangyang memang sengaja menyuntikan bius agar kakak iparnya ini bisa istirahat jika tidak begitu mana mungkin Winwin mau.

"Maafkan aku Gege." ucap Yangyang segera membersihkan luka di tubuh Winwin.

V

.

.

Tirai abu-abu itu terus beterbangan kesana-kemari, serta cahaya matahari yang begitu menyengat masuk melewati sela-sela jendela, menerpa sepasang mata yang masih saja terpejam.

"Huhh."

Yangyang segera bangkit dari kursi tunggunya hendak menutup jendela itu rapat-rapat.

Namun kini pandangannya beralih menatap pelataran tampak Winiee, Lucas dan Ten tengah menuju kemari.

Ia beralih menatap dua ranjang diruangan itu, tampaknya pasangan suami istri itu tak akan cepat siuman seperti yang dia inginkan.

.

.

Pintu ruangan itu terbuka Winiee segera turun dari gendongan Lucas, bocah itu tampak bingung siapa yang lebih dulu akan ia temui.

Kedua orang tuanya sama-sama tak berdaya diatas ranjang.

"Om hiks." ucap Winiee kembali ke pelukan lucas sambil menangis

"Cupp cupp cupp, mama sama papa baik-baik aja kok. Jangan nangis yaa. Mereka cuma tidur nanti juga bangun." ucap Lucas memeluk bocah itu erat.

Ten melangkah lebih dulu mendahuli lucas yang masih menenangkan Winiee.

"Bagaimana keadaan mereka?." tanya Ten.

"Mereka akan baik-baik saja, tapi perlu waktu untuk siuman. Tapi bayi dalam kandungan nonna tidak selamat." jawab Yangyang.

ME after YOU [WAY V]✅Where stories live. Discover now