8 | Malam Penuh Bintang

4.1K 535 21
                                    

AUTHOR POV

Malam hari

Taman belakang pendopo Barat

20.00

Radisya memejamkan mata nya sejenak. Menikmati angin angin dingin yang meresapi pori pori nya.

"Lo belum tidur? "

Radisya menggeleng "Kan Arsen liat "jawab nya pelan. Mata nya masih setia terpejam.

Arsen tersenyum tipis "tidur gih. Si Keva aja udah tidur, ngorok lagi "kekeh nya

Radisya berdecak pelan "ntar aja Disya belum ngantuk "

Arsen tak menjawab, ia memilih ikut berbaring di samping Radisya yang tengah terbaring seraya melintangkan tangan nya. Menyerupai bentuk bintang laut.

"Jangan suka tidur malam Sya, nggak baik buat kesehatan "nasihat nya.

Tanda tanda apa ini guys

"Biarin aja. Disya lagi pengen kayak gini dulu "

Arsen menggeleng gelengkan kepala nya. Ia mengelus surai hitam kelam milik gadis itu. "Jangan sakit, nanti gue khawatir "gumam nya pelan.

Radisya tak menjawab.

Arsen menepuki pipi gadis itu. "Sya.. Bangun. Jangan tidur di sini " namun Radisya tetap terdiam.

Ya, Radisya tertidur pulas

Arsen menghela nafas gusar. Ia beranjak dari berbaring nya lalu menggendong Radisya ala bridal style.

"Radisya kenapa itu Arsen? "tanya Nertaja khawatir.

Arsen menatap nya datar "bukan kenapa napa. Dia cuma ketiduran di lapangan "

Kemudian Arsen berlalu berjalan menyusuri koridor pendopo tanpa basa basi pada Nertaja. Ia membuka pintu kamar Radisya dan Keva.

Ngrok

Huh

Ngrok

Huh

Ngrok

Huh

"Dasar! Masih aja suka ngorok " decak Arsen. Dia lalu meletakan tubuh mungil Radisya di ranjang. Tepat di samping Keva yang tengah tertidur

Di sisi lain.

Nertaja mengerucutkan bibir nya. "Betul kata Radisya, Arsen kejam sama perempuan yang suka sama dia, tapi kan aku enggak pernah ngomong yah sama dia. "lirih Nertaja.

Nertaja menggaruk tengkuk leher nya. "Gimana sih?, au ah, aku bingung "

Gue juga bingung Ner dengerin lo ngomong.

                               🔆

Kamar Hayam Wuruk.

Hayam Wuruk memerhatikan langit langit atap kamar nya dengan tersenyum senyum tak jelas.

Ia memegangi ke dua pipi nya yang memanas "Ah, kenapa aku terus memikirkan dia? " gumam nya pelan.

Ia menggulingkan tubuh nya ke samping. "Hayam Wuruk, sang Maharaja, berhentilah memikirkan dia "ujar nya.

Hayam Wuruk memejamkan mata nya seraya tangan nya meremas bantal. "TAPI AKU TAK BISA MENYINGKIRKAN NYA DARI OTAK KU! "pekik Hayam Wuruk frustasi.

Tangan nya merambat dada nya. "Jantungku terus berdetak lebih kencang. Bagaimana ini?, apa jangan jangan aku mau mati? "

"Besok aku akan ke tabib Inem . Tapi kalau---" Hayam Wuruk memilih tak melanjutkan omongan nya.

Hayam Wuruk menggelengkan kepala nya kuat "Tidak! Jangan dulu, aku bahkan belum menikah, "racau nya

Hayam Wuruk membuka ke dua manik kelam nya. "KEVA! INI SEMUA GARA GARA KAU! "

Poor for neng Keva

                                   🔆

Pria rupawan itu mengeluarkan pedang dari sarung nya dengan cepat. Mata tajam nya menatap datar ke arah kayu di depan nya.

SRETT

Bruak

Nafas nya memburu, ia membuat sebilah kayu itu terpotong dengan sekali tebas. Dia merunduk menghela nafas nya gusar.

"Kenapa semua nya menjadi berantakan?, seharus nya tidak seperti ini! " ujar nya kesal.

Dia membalikkan tubuh nya. Menghadap ke arah pendopo barat. "Aku harus menyusun rencana lagi. "

TBC

#CiaCurhat

Guysss.... Di sini aku mau jelasin. Konflik nya itu ada dua.

Teka teki nya udah gue mulai sejak part Menunggu

Tebak aja gih.

Pikiran sama imajinasi gue itu super duper absurd. Asal kalian tempe, eh tahu ding.

Di sini itu cerita nya lucu + misteri +fantasi + time travel + cinta segitiga.

Kalian tau lah siapa yang gue maksud cinta segiempat eh segitiga.

Yang ngevote gue ucapin terengkyu banget dah.

Sorry banget yah, part nya pendek. Masalah nya gue lagi siapin part Neng Keva nyanyi.

[ Majapahit ] : Crazy Destiny ✅Where stories live. Discover now