1~ His Life

1.2K 57 15
                                    

Panas matahari tak menyurutkan semangat dia yang tengah bekerja sebagai pengamen jalanan. Dengan gitarnya ia terus melangkah mencari tempat yang sekiranya mau berbagi rezeki dengannya.

"Permisi pak... Apakah saya boleh mengamen disini?" tanyanya dengan sopan pada pemilik warung makan yang dikunjunginya.

"Silahkan saja nak asal tidak menggangu ketenangan pelanggan saya yang tengah makan" pria paruh baya itu memberikan izin pada pemuda tersebut.

"Terima kasih banyak Pak"

Pemuda itu mulai memainkan gitar dan menyanyikan lagu. Suaranya dikatakan merdu untuk pengamen jalanan sepertinya. Banyak orang disana yang menikmati nyanyiannya karena dia menyanyi dengan penuh penghayatan membuat siapapun ikut hanyut dalam lantunan syair lagu yang ia bawakan.

"Terima kasih banyak..." ucapnya kepada mereka yang memberinya uang.

Pemuda itu duduk dibawah pohon yang rindang seraya menyeruput soft drink yang dibelinya tadi. Ia mulai merasa kepanasan sekarang.

"Gerah sekali... Berapa ya pendapatanku hari ini"

Perlahan ia menghitung uang yang diperolehnya.

"50 ribu..60 ribu..70..75 ribu. Syukurlah pendapatan kali ini cukup banyak" wajahnya terlihat berbinar mendapatkan uang yang cukup banyak itu.

Tak lama kemudian pemuda itupun bergegas pulang.






~

"Eomma anak bodoh itu kemana sih kok sejak tadi tidak kelihatan?" tanya pemuda dengan wajah imutnya kepada sang ibu.

"Dia kan biasanya kalau akhir pekan mengamen, kau tau kan. Memangnya kenapa kau mencarinya?" sang ibu berbalik tanya padanya.

"Aku punya tugas sebanyak 50 soal dan itu sangat sulit. Aku mau menyuruhnya mengerjakan tugas itu" terang pemuda tersebut menjelaskan maksudnya mencari 'anak bodoh itu'

"Oooh itu... Sebentar lagi juga pasti datang" sahut ibunya.





~

Pemuda itu berjalan di kompleks perumahan mewah. Ia memasuki gerbang rumah yang paling mewah diantara para tetangganya. Mau apa pemuda itu? Dia kan pengamen, apa dia mau mengamen di rumah itu? Tidak mungkin juga kan.. Baiklah kita tunggu saja apa yang akan dilakukannya di rumah itu.

Dia masuk rumah itu dengan santainya. Tidak sopan.

Oh bukan, dia bukan akan mengamen. Melainkan dia mau pulang ke rumahnya, ralat rumah keluarganya. Ya, dia tinggal di rumah mewah itu. Lalu, kenapa dia menjadi pengamen sedangkan dia sendiri tinggal di rumah mewah itu? Sangat aneh... Apa alasannya?

Kalian akan tahu seiring berjalannya waktu. Ikuti saja kisah hidupnya.


~

"Ah kau sudah pulang. Ikut aku!" pemuda imut tadi langsung menariknya kasar menuju kamarnya yang ada di lantai 2.

"Tapi hyung mau apa?" pemuda yang ditarik itu kebingungan.

Bruk...

Ia menjatuhkan kasar pemuda yang ditariknya ke atas karpet berbulu yang ada di kamarnya.

Buk...

Ia meletakkan setumpukan kertas itu dengan kasar.

"Kerjakan dalam waktu 1 jam. Jika tidak selesai, kau akan menerima akibatnya. Paham!"

"Tapi hyung a-aku belum makan, bolehkah aku makan dulu?" tanyanya takut.

"Apa kau bilang? Berani sekali bilang begitu. Tidak. Kerjakan ini dulu baru kau boleh makan" tegas kakaknya.

I Lost Everything [Completed]Where stories live. Discover now