Bagian 18

29 3 4
                                    

"Kalau masalah itu kenapa hyung tanya padaku ya jelas bibi Heyra itu ibumu dan paman Henji suaminya dan itu ayahmu" jawab Jungkook bingung

Berati Jungkook tidak tau jika aku bukan anak eomma batin Hoseok

"Hahhah iya juga maaf Jungkook-ah ya sudah aku harus pulang Jungkook terima kasih ya informasinya" ucap Hoseok
"Iya hyung tidak masalah kok hyung pulangnya hati-hati"ucap Jungkook
"Pastinya kamu juga" jawab Hoseok sambil berdiri

"Hyung apa pun yang terjadi beritau juga Yoongi hyung dan Jimin hyung" ucap Jungkook sambil menggengam tangan Hoseok
"Iya kook-ah kamu tenang saja aku tidak akan menutupi apapun masalahku dari mereka berdua dan kamu" jawab Hoseok
"Iya hyung aku pun sudah tau dan ingat satu lagi hyung jangan pernah berfikir negatif" ucap Jungkook
"Baik adek kecil aku duluan ya" ucap Hoseok dan keluar dari cafe itu

"Hyung semoga kau baik-baik saja" ucap Jungkook sambil memperhatikan Hoseok yang mulai berjalan menjauh dari cafe dan setelah itu Jungkook juga berdiri dan pulang ke rumahnya
.
.
.
.
.
"Jika aku megetahui kebenaran ini lalu kenapa harus disembunyikan" ucap Hoseok
"Siapa aku? dan dimana eomma dan appaku kandung" ucap Hoseok lagi
"Pantas aku dibenci dari mereka karena aku hanya anak pungut mungkin" ucap Hoseok lagi
"Kau omong apa sih seok-ah berfikirlah positif" ucapnya lagi dengan senyum yang dipaksakan
"Hari ini mereka pulang aku akan menyiapkan mentalku dan personaku lagi" ucap Hoseok yang kini sudah memasuki perkarangan rumahnya
.
.
.
"Aku pulang" ucap Hoseok dan berjalan masuk untuk menuju ke kamarnya. Sesampainya di ruang keluarga, Hoseok tidak sengaja melihat kedua orang tuanya yang sedang berbicara

"Mau sampai kapan kita berada dalam sandiwara ini Henji?" tanya Heyra
"Apa maksutmu?" jawab Henji
"Maksutku sampai kapan kita akan terikat hubungan penuh sandiwara ini" ucap Heyra lagi
"Tunggulah sampai anak itu menjadi dewasa apa kamu pikir aku juga bisa " jawab Henji dengan nada sedikit meninggi
"Aku tidak mau jika semakin lama aku akan terus di benci oleh Namjoon anak kandung ku sendiri" ucap Heyra
"Bisakah kamu bersabar Heyra Namjoon juga anakku jadi bukan hanya dia tapi Seokjin juga terlibat harus pura-pura menjadi anak angkatku dan ingatlah jika tidak ada Yuri kamu dan Namjoon sudah mati" jawab Henji dengan tatapan tajamnya
"Anakmu? hah kamu sendiri tidak pernah mempedulikanya dan aku tau Henji tapi aku juga tak bisa seperti ini terus mengurus anak orang lain" jawab Heyra
"Mengurus memangnya kamu pernah memberinya kasih sayang tidak kan lalu apa repotmu bukannya kamu sibuk di tokomu dan memberi perhatian Namjoon dan jika kamu tak lupa kita sudah berjanji pada Yuri sebelum dia meninggal meminta kita untuk menjaga Hoseok sampai umur 18 tahun" ucap Henji

Pranggggggg.......

"Astaga Hoseok apa yang kamu lakukan?" ucap Heyra melihat Hoseok yang berdiri
"Maaf eomma aku tak sengaja aku tadi hanya lewat dan tangan ku tak sengaja mengenai guci ini maafkan aku" ucap Hoseok dengan menunduk
"Cihhh anak menyusahkan masuk sana ke kamarmu dan panggil ajhuma untuk membersihkan" ucap Henji dengan nada dinginya
"Baik appa terima kasih" ucap Hoseok
"Dan ingat jangan kau mengulanginya lagi jika sampai terjadi lagi siap-siap kau tidur di luar" ucap Heyra
"Baik eomma" ucap Hoseok
"Apa mungkin anak itu mendengarnya?" tanya Henji
"Jika pun mendengarnya bagus lah kita tidak perlu susah-susah mengakhiri sandiwara ini" ucap Heyra lalu pergi meninggalkan Henji
"Maafkan aku Yuri" ucap Henji sambil terduduk di sofa
.
.
.
.
Setelah kejadian itu Hoseok langsung berlari ke kamarnya tanpa memedulikan perintah Henji untuk memanggil ajhuma karena Hoseok sudah tak tahan dengan kenyataanya yang baru saja ia ketahui dan air matanya yang sudah membasahi pipinya secara tiba-tiba

Bukan alasan tentang guci pecah yang membuatnya seperti itu atau ucapan Henji menusuk padanya melainkan tentang kebenaran baru yang ia dengar dan kenyataan itu. Jadi tadi sebenarnya Hoseok menguping pembicaran kedua orang tuanya dan dia kaget mendengar itu semua sampai tangannya tidak sengaja mengenai guci di sampingnya lalu terjatuh. Dan jika ditanya apakah Hoseok sekarang mampu berfikri positif lagi?
.
.
.
Sesampainya di kamar kini Hoseok mengunci pintu dia langsung terduduk bersandar di pintu kamarnya dengan kedua kaki ditekuk

Believe Or LieWhere stories live. Discover now