Bagian 22

31 4 0
                                    

Hidup harus bisa secara tegas memilih bagaimana antara sebuah pilihan dan tuntutan kadang kebohongan dan kepercayaan menjadi tindak adil di dalamnya. Sesulit apa pun kehidupan itu jika bisa memilih dan bisa menerima awal lalu resikonya pasti akan terlihat mudah untuk diri sendiri atau orang lain.

Plaakkkkkkkkkkkkkkkk

Terkejut, panas yang di rasakan di pipi Seokjin. Sebentar Seokjin memejamkan nafas dan menarik nafasnya lalu mengeluarkannya secara perlahan dan mencoba membuka matanya kembali

Dilihat Heyra dengan tangan yang masih terpaku karena terkejut akan perbuatannya, bagitu pula dengan Namjoon dan Henji tidak ketinggalan juga dengan dua orang yang masih setia menguping pembicaraan mereka

Seokjin tersenyum sinis memandang Heyra. Ibu tirinya yang telah menamparnya tadi dan Henji memijat plipisnya tanda dia kini sedang pusing dan Namjoon berekpreksi darat

"Jinnn eeeoommmmaaa tak bermaksud" ucap Heyra
"Terima kasih eomma" Ucap Seokjin lalu berdiri dari tempat duduknya dan akan melangkah pergi tapi belum ada dua langkah kini tangannya dicengkal orang Henji

"Mau kemana kau Jin?" tanya Henji dengan dingin bertanda appanya sedang marah
"Jangan peduli padaku appa" jawab Seokjin dengan penuh penekanan
"Duduklah kembali" ucap Henji
"Aku akan pergi" jawab Seokjin kembali
"Duduk atau appa akan semakin membenci anak sialan itu" jawab Henji dan terpaksa Seokjin kini kembali duduk di kursinya

"Kau keteraluan Heyra" ucap Henji
"Aku tak bermaksut untuk itu" jawab Heyra
"Tak seharusnya kau menampar anakku" jawab Henji kembali dan membuat Heyra diam

"Sekarang beri aku penjelasan nyonya" ucap Namjoon
"Aku ibumu" jawab Heyra
"Tidak sebelum kau menyelesaikan semua ini" jawab Namjoon menghelai nafas "dan sekarang aku meminta penjelasan kepada kalian" sambung Namjoon
"Baik aku akan menjelaskannya nak" putus Henji
"Apa kau gila?" sahut Heyra
"Diam jika kau tak berbicara nyonya" jawab Namjoon
"Ya benar nak apa yang di katakan Seokjin jika kau dan ibumu berhutang nyawa dengan Yuri" jawab Henji
"Lalu kenapa bisa?" jawab Namjoon
"Saat itu kau dan Ibumu akan pulang dari rumah sakit tapi tiba-tiba mengalami kecelakaan dan ternyata mobil yang kalian tumpangi menbarak orang yang tengah mengendong bayi dan ternyata itu Yuri dan Hoseok" jelas Henji dan membuat Namjoon kaget serta kedua orang yang menguping pembicaraan mereka
"Saat itu mobil kalian rusak parah karena sopir dapat membantingkan strirnya ke trotoan dan menabrak pohon di pinggir trotoan itu hingga hanya menyerempet Yuri dan Yuri teserempet ke pinggir jalan tetapi kepalanya membentur trotoan dan Hoseok tidak kenapa-kenapa karena dipeluk Yuri dengan erat dan ibumu dan kau nak juga mengalami luka serius" jawab Henji
"Malam itu semua menjadi kalut hingga akhirnya Yuri tidak bisa di selamatkan karena benturan keras di kepalanya dan mengalami pendarahan yang hebat hingga akhirnya dia memilih pergi bersamaan itu kau membutuhkan donor mata karena mata kanan mu mengalami kerusakan parah dan ibumu ginjalnya mengalami kerusakan dan harus mendapat pendonor secepatnya mendengar itu aku bingung nak harus bagiamana hingga aku berfikir mungkin Yuri bisa menolongku dan benar sebelum dia meninggal dia mau membantuku untuk mendonorkan mata dan ginjalnya karena baginya hidupnya tak akan lama lagi dan dia ingin menolong orang tetapi harus dengan syarat" Jelas Henji sambil menghelai nafasnya
"Apa syaratnya?" tanya Namjoon
"Dia memintaku dan Heyra untuk menjaga Hoseok sampai dia 18 tahun dan menyayangi Hoseok seperti anak kandung kita dan akhirnya kita setuju dan dengan terpaksa menyembunyikan identitas kalian berdua" jelas Henji
"Aku tak menyangka bibi Yuri begitu baik" ucap Seokjin
"Tapi kenapa kalian malah membenci Hoseok?" tanya Namjoon
"Ya karena dia menyebapkan aku dan appamu harus menyembunyikan identitas kalian dan harus hidup terpisah denganmu Joon" jawab Heyra

"Eomma......." dan keempat orang telah menoleh kebelakang dengan tekejut termasuk Jimin dan Jungkook yang juga menoleh ke samping dan begitu terkejut belum sembuh dari yang ketekejutannya sebelumnya dan kini di tambah lagi dan ternyata ada seorang pemuda yang menatap mereka dengan tatapan sulit diartikan dan masih berdiri dengan tangan berpegangan kursi di sampingnya
.
.
.
.
.
"Kenapa hari ini pulang cepat sih?" gerut Hoseok yang kini sedang merapikan mejanya
"Kamu aneh Seok harusnya bersyukur kenapa tidak setiap hari saja guru-guru rapat dan kita pulang cepat" jawab Luhan
"Tapi kan Han menyita waktu kenapa tak libur sekalian huhhh menyebalkan" ucap Hoseok kembali
"Sudah mengomel aja terus, aku akan pulang duluan" ucap Luhan lalu melangkahkan kakinya meningglkan Hoseok

"Aishhhhh Taeyung tidak kelihatan sepertinya dia juga sudah pulang" ucap Hoseok sendiri karena di lihat dari tadi Taeyung sudah tak ada di kelas sebelum bel pulang lebih tepatanya satu jam pelajaran setelah istirahat Taeyung sudah membolos dan kemungkinan sekarang dia sudah pulang

"Yoongi hyung juga pasti tambahan jam" gumanya lagi
"Ya sudah lah aku pulang saja" ucap Hoseok

Hoseok kini berjalan melewati lorong-lorong kelas yang nampak sepi hanya beberapa siswa saja yang melewatinya mungkin sudah banyak yang pulang

"Jam segini pulang mau ngapain juga" tanya Hoseok sendiri
"Masa aku harus mengabsen bulu mickey lagi" ucapnya lagi. Mickey itu adalah nama hamster peliharaan Hoseok di rumahnya banyangkan saja bulu Hamster di absen jika bukan Hoseok siapa lagi

"Oh ya aku lupa apa mending ke restoran Park aja ya kan tadi Jungkook bilang Namjoon dan Eomma disana sapa tau aku akan mendapat kebenaran lagi" ucapnya lagi dan setelah itu Hoseok pergi menuju halte untuk ke restoran Park karena berjarak luamayan jauh dari sekolah Hoseok.

15 menit

Kini Hoseok sudah berjalan menuju ke restoran dan hany tinggal beberapa meter lagi setelah turun dari halte

"20.21.22.24.26.25......eeehhhh kenapa kebalik dasar aku hahaha" ucap Hoseok dan ketawa karena kelucuanya sendiri ya tau lah Hoseok adalah manusia spesies tak mau membuang-buang waktu jadi dia lagi menghitung langkah kakinya.
"Huhhh sedikit lagi" ucapnya lagi

Setelah beberapa langkah kini Hoseok sudah sampai di depan restoran dapat dilihat dari kaca didalam restoran sedikit sepi hanya beberapa pegunjung saja

Tinggggggg

Bunyi bel pintu, Hoseok memasuki restoran dan tanpa sengaja dirinya melihat Jimin dan Jungkook duduk di tempat biasa mereka nongkrong

"Aku kesana saja lah eeee kenapa dua curut itu begitu serius" ucap Hoseok dan dia melangkahkan kakinya kembali

Baru tujuh langkah tiba-tiba dia melihat tak jauh dari meja dua curut itu ada eomma appa Namjoon dan juga Seokjin

Sakit

itu yang dirasakan Hoseok kini dirinya duduk tak jauh dari mereka dia sengaja ingin mendengar apa saja percakapan mereka berempat

"Panatas Jungkook dan Jimin serius ternyata mereka meguping" ucapnya lirih

"Apa syaratnya?" tanya Namjoon
"Dia memintaku dan Heyra untuk menjaga Hoseok sampai dia 18 tahun dan menyayangi Hoseok seperti anak kandung kita dan akhirnya kita setuju dan dengan terpaksa menyembunyikan identitas kalian berdua" jelas Henji
"Aku tak menyangka bibi Yuri begitu baik" ucap Seokjin
"Tapi kenapa kalian malah membenci Hoseok?" tanya Namjoon
"Ya karena dia menyebapkan aku dan appamu harus menyembunyikan identitas kalian dan harus hidup terpisah dengan mu Joon" jawab Heyra

Deg

Jantung Hoseok berdegup kencang tubuhnya bergetar Hoseok berdiri dan tangannya berpegangan salah satu kursi di sampingnya dan menarik nafasnya dalam-dalam. Merasa Hoseok sudah siap dan hatinya sudah tak kuat Hoseok langsung menuju ke meja itu

"Eomma" ucap Hoseok dan membuat ke empat orang itu terkejut
"Hoseok" ucap Namjoon
"Apa yang kamu lakukan disini kamu membolos" ucap Henji
"Siapa bibi Yuri itu?" tanya Hoseok dengan wajah dingin
"Apa pentingmu kembalilah ke sekolah anak menyusahkan saja" jawab Heyra
"Beri aku kejujuran atau aku mencari kebenaran sendiri eomma" jawab Hoseok dengan dingin
"Anak tidak sopan dasar ibunya juga jalang" ucap Heyra
"Cukup eomma" bantak Seokjin
"Jangan menjadi pahlawan kamu hyung" jawab Hoseok
"Hoseok aku..." ucap Seokjin lalu di potong Hoseok
"Kamu sama pengecutnya juga dan aku akan pastikan mengetahui ini semua" ucap Hoseok lalu lari meningglkan restoran itu

"Hoseok hyung" triak Jungkook lalu ikut menyusul dengan Jimin juga

"Dasar wanita tak punya malu" ucap Seokjin lalu berlalu mengejar Hoseok
"Aku akan pulang terima kasih" ucap Namjoon selanjutnya
"Aku akan mengantarmu" ucap Heyra
"Tak usah dan jangan temui aku... aku membencimu" ucap Namjoon dan berlalu
"Apa kenapa mereka malah berlalu" ucap Heyra
"Kau benar-benar Heyra" ucap Henji dan juga ikut berlalu dari sana dengan memendam amarahnya
"Ini semua gara-gara kamu Yuri dan anakmu" ucap Heyra dengan sorot dendam dimatanya
.
.
.
.
.
Hallo apa kabar😊
Jangan lupa vote dan coment ya😁
maaf kalau ada typonya😂
@cvlol5

Believe Or LieWhere stories live. Discover now