21. Rooftop

516 37 0
                                    

Disaat aku mulai nyaman denganmu, aku takut untuk jatuh cinta sendirian.

-Velaannasya🍁

'••••'

Suara bising terdengar di indera pendengaran Vela saat ini. Riuh berbagai macam suara terdengar, seperti suara celotehan orang-orang yang kelewat keras, dentingan alat makan, serta dorongan kursi pun ikut terdengar. Tapi itu sudah menjadi hal biasa bagi mereka. Karena saat ini Vela bersama kedua temannya berada dikantin.

Setelah mengikuti beberapa pelajaran yang lumayan menguras otak dan tenaga, maka disinilah tempat para siswa mengisi tenaga mereka dengan cara melahap makanan.

Seperti Vela, Febby, dan Naya. Ketiga cewek itu sedang melahap mie ayam favorit mereka. Di selingi obrolan-obrolan singkat yang mengisi waktu mereka saat makan.

Baru saja ingin memasukan mie kedalan mulutnya, Vela merasa ponselnya bergetar di saku roknya. Vela mengambil ponselnya dan melihat pesan yang baru saja masuk.

Revan:
Bawain gue mkn.

Vela mengernyitkan dahinya bingung. Vela berkali-kali membaca pesan dari Revan. Tetapi tetap saja Vela tidak mengerti apa maksud pesannya itu. Karena kelewat singkat dan padat. Apalagi kini otak Vela sedang tidak konek jadi butuh waktu lumayan lama untuk mahami pesan itu.

"Apa dia minta gue beliin makan, terus dibawain kekelas dia?" ucap Vela menerka-nerka.

"Lo ngomong apa Vel?" tanya Febby yang berada disamping Vela, ia merasa kalau Vela tadi mengatakan sesuatu.

"Gapapa, gue duluan ya, ada urusan bentar" ujar Vela yang langsung pergi dari tempat duduknya meninggalkan kedua temannya yang bingung akan tingkah Vela saat ini.

"Eh lo mau kemana Vel? Abisin dulu makanan lo, mubazir" teriak Febby supaya bisa terdengar oleh Vela yang sudah tertelan keramaian.

"Ini ga di abisin kan? Yaudah buat gue aja" Naya mengambil mangkok mie ayam milik Vela yang masih tersisa cukup banyak, lalu melahapnya dengan rakus.

Febby menjitak kepala Naya cukup keras yang membuat Naya mengaduh kesakitan. "Rakus banget si lo" ujar Febby sarkas.

"Daripada mubazir, yaudah gue makan aja. Lagian lo ribet amat si, gue yang makan ini, bukan lo" gerutu Naya sewot. Lalu kembali makan mie ayam milik Vela yang kini sudah menjadi miliknya.

-

Vela berjalan menyusuri koridor untuk menuju kelas Revan. Ditangan kanannya sudah ada satu nasi bungkus dan sebotol air mineral.

Vela sudah sampai didepan kelas Revan, ia mengintip dari jendela kaca tetapi ia tidak menemukan sosok cowok bernama Revan dikelasnya.

"Eh Vela, ngapain disini?"

Ucapan seseorang membuat Vela terlonjak kaget dan langsung menoleh keasal suara. Ternyata itu suara Aldo, yang ia ketahui teman Revan.

"Emm anu-itu, gue nyari si i-tu"

"Bilang cari Revan aja susah banget si lo" potong Aldo cepat sambil tertawa kecil.

Vela hanya menampilkan cengiran kikuk.

"Revan ada di rooftop, lo disuruh kesono katanya" ucap Aldo.

"Oh, yaudah gue kesono dulu. Makasih ya-"

"Aldo, terserah lo mau panggil gue apa, panggil sayang juga boleh" ucap Aldo mengenalkan dirinya karena tau Vela bingung mengucapkan namanya.

Sebenernya Vela tau nama Aldo, tapi Vela canggung menyebutkan nama cowok itu. Apalagi Vela tidak terlalu kenal dengan dia.

[✔] My Only One Where stories live. Discover now