bab 31

21 2 1
                                    

Bab 31
POV
Andres

Aku melihat Amirtha, tertidur pulas aku tersenyum melihat dia tidur walau habis nangis dia tetap terlihat cantik. Aku tidak tahu sebenarnya tentang perjodohan ini aku habis main PS bersama ponakan yang paling kecil.

Aku mendengar dengan jelas permintaan paman kepadaku, aku memang mencintai Amirtha tapi aku ikut terluka jika dia menangis.

Aku akan berusaha, membahagiakan kamu Amirtha aku bakal menyakinkan kalo tidak setuju. Habis itu aku bakal ambil hati kamu.

Kamu akan luluh, pada akhirnya kamu itu jodohku. Aku selalu bisa melakukan keinginanku. Sebenernya ini sungguh luar biasa aku tidak menyangka.

Aku terpaut dua tahun beda dengan Amirtha, sebenernya aku sudah kuliah Hanya saja aku disuruh bibi. Untuk sekolah Bareng dengan Amirtha aku tidak tau maksudnya tapi aku suka bisa dekat dengan dia.

Aku merasa temannya Joshua, menyukai dia tapi aku tidak akan membiarkan dia mengambil kami Amirtha.

Aku pun mengecup kening Amirtha lalu memakaikan selimut dan keluar dari kamarnya.

Lalu aku pergi, ke kamarku aku melihat foto masa kecil kami, aku sudah banyak memiliki fotonya dari kecil hingga dewasa Sekarang.

"Amirtha, kau milikku," ujarku dengan sangat manis.

"Mau atau tidak aku tidak peduli," ujarnya lagi dan mulai tertidur sambil memeluk foto Amirtha.

Di kamar momy

"Nak, jika kamu tidak suka bilang sama mom y," lirih momy sambil menangis dan Memegang foto anaknya.

"Mom, tenang aja anak kita pasti setuju," ujar Dady mengucapkan itu buat terlihat tenang istirnya.

"Tenang apanya, dia terluka dad!" Gertak istrinya sudah lama menahan ini.

"Kenapa jadi berantem hah!" Geryak kembali' suaminya ikut marah.

Pada akhirnya mereka terdiam, dan memilih tertidur untuk besok masih ada acara lain.

Pemikiran dan percakapan mereka dirumah Nisa.

Nisa dan Dinda kemarin kesepian tanpa Amirtha, dia sangat Rindu kebersamaan, andai saja sebelum hari dimana kamu sakit.

"Kita sedekat itu, tapi kenapa sekarang hanya Pokus dengan Andres dan Joshua kami," lirih Dinda merasa dilupakan.

"Udahlah, Din Amirtha pasti gak kaya gitu,"sela Nisa tidak suka dengan pendapatnya.

"Itu, cuma pikiranku Nisa," ujarnya terlihat marah.

"Ya udah lah, tidur aja," ujar Nisa lalu dia tertidur lebih dulu.

Dan akhirnya semua sudah terlelap dalam tidur dan istirahat untuk melakukan aktivitas lainnya nanti.

Joshua senang, ternyata Amirtha memberi dia kabar walau lewat pesan tapi itu sudah membuatnya merasa spesial.

Iya pun melihat foto dirinya bersama Amirtha saat acara OSIS.

Dia mulai membaringkan tubuhnya ke kasur lalu mulai menutup mata untuk tertidur dia ingin mimpi bahagia

Jangan lupa vote and coment
Bersambung

Kisah Cinta AmirthaWhere stories live. Discover now