01

15 1 0
                                    

ROMI P.O.V

01.00

Musim semi sudah tiba, bunga-bunga bermekaran di sepanjang jalan Kota New York, Amerika. Ada sesuatu tentang bunga sakura dan musim semi yang selalu membuatku tersenyum. Mungkin itu karena semua hari terpenting dalam hidupku ada di sekitar musim semi. Pertama kali aku melihat istriku, dia sedang duduk di bawah pohon sakura di pertengahan musim semi. Dengan sebuah buku di tangannya, dia menulis apa pun yang muncul dalam benak indahnya. Aku yang selalu sibuk merasa tertarik terhadap seorang wanita yang bisa mendapat 'ketenangan' di kota yang sibuk ini. Bisa dibilang itu adalah salah satu alasan aku jatuh hati padanya. Tapi ingatan itu langsung tergantikan dengan pertengkaran.

"Apa kau selingkuh?"

Aku baru saja masuk ke kamar dan dia langsung bertanya seperti itu padaku.

Aku terkejut dan meninggikan suaraku. "Apa!?"

"Kau selalu pulang terlambat," katanya. "Dan tidak membalas pesanku!"

"Bagaimana kamu bisa menuduhku seperti itu?!"

"Kau tidak pernah di rumah! Kau selalu saja beralasan memiliki 'perjalanan bisnis'. Pers*t*n! Kau pikir Aku percaya alasan itu?"

Mataku melotot tajam. "Jadi maksudmu aku berbohong!?"

Aku hilangkan ingatan itu dari kepalaku karena malam itu, kami habiskan hanya dengan teriakkan dan aku yang akhirnya tidur di sofa. Sifat posesifnya memburuk setelah tiga bulan menikah. Berhubung juga aku yang baru saja mendapat promosi jadi wajar aku lebih jarang di rumah.

Hari ini juga, aku harus lembur. Kendall pasti marah lagi. Aku membuka pintu apartemenku dan melihat Ia tertidur di sofa dengan remote TV di tangannya. Aku memandangnya sejenak dan tersenyum. Aku teringat akan masa lalu.

"Hei ..." Aku mengguncang pundaknya dengan lembut.

Dia membuka matanya. Aku langsung memberinya buket bunga besar; tersenyum melihat reaksinya.

"Aku minta maaf. Ada banyak dokumen yang harus diselesaikan besok dan..."

Dia menggelengkan kepalanya lalu tersenyum. "Tidak apa-apa. Aku mengerti. Kita masih bisa makan malam sekarang. Maksudku lebih baik terlambat daripada tidak sama sekalikan?"

Dia menarikku ke ruang makan, lalu mencium pipiku dan berkata, "Happy 1 year Anniversary love..."

Aku perlahan mengambil remote dari tangannya lalu mematikan TV. Dia membuka matanya dan menatapku.

"Maaf, aku terlambat," kataku.

Dia membentak, "Kau tahu jam berapa sekarang?!"

"Batas waktu proyekku akan segera tiba," jawabku. "Kau mau aku membuang semua kerja kerasku selama 3 bulan begitu saja?!"

Dia bangun. "Apa kau serius!?"

Aku memutar mataku. "Untuk apa juga kau menungguku? Aku kan sudah biasa pulang malam."

Dia berteriak dengan matanya yang mulai menitiskan air mata. "KAU BENAR- BENAR MANUSIA BRENGSEK!"

Kemudian dia langsung masuk ke kamar dan membanting pintu.

Aku menghela nafas dan mengacak-acak rambutku. Aku berjalan ke dapur untuk mengambil air dan aku tersentak melihat apa yang ada di atas meja. Makan malam romantis untuk dua orang.

Hari ini adalah hari ulang tahun pernikahan kami yang ke-2 tahun. Bagaimana bisa Aku melupakannya...

Romi Andersson kau benar-benar manusia brengsek.

A Story In The Season Of SpringDove le storie prendono vita. Scoprilo ora