03

4 0 0
                                    

KENDALL P.O.V

Hari ini aku memutuskan untuk pergi menenangkan pikiranku. Aku mengemasi semua yang aku butuhkan. Lalu, aku mendengar pintu terbuka dan Romi berdiri di situ dengan tangannya dilipat.

"Kau mau ke mana?" tanya Romi.

"Ke suatu tempat," jawabku dingin.

"Ke mana? Aku ikut denganmu."

"Tidak!" bentakku, "Sudah kubilang aku ingin sendirian."

Dia mencemooh. "Lihat, ini kenapa aku tidak mengerti kau. Setiap kali aku tidak memberimu waktuku, kau selalu marah padaku. Sekarang saat aku memberimu waktuku, kamu malah ingin sendirian."

"Oh ya?" sindirku, "Mungkin aku hanya ingin kamu tahu apa yang aku rasakan."

Aku berjalan keluar, tidak memedulikan Romi yang berusaha meraih tanganku. Aku mengambil kunci mobilku, dan mengalungkan Sammy, anjingku, dan berjalan ke mobil dengannya.

Air mataku mulai mengalir. Aku bahkan tidak mengerti mengapa. Mengapa semuanya harus begitu rumit? Mengapa semuanya tidak bisa seperti dulu lagi?

"Heiiiii," Romi meneleponku di tengah malam. "Apa yang kamu lakukan?"

Aku tersenyum. "Aku sedang menyelesaikan bukuku, tuan pengganggu."

Dia tertawa. "Bisakah kau membantukku?"

"Bantu apa?"

"Buka pintumu. Ada hadiah spesial musim semi untukmu."

Aku mengangkat alis. Aku membuka pintu dan melihatnya berdiri di sana. Aku ingin tersenyum, senang melihatnya, tetapi aku ingin mengejeknya.

Aku melihat kiri kanan dengan ekspresi bingung. "Di mana hadiah spesial musim semiku?"

Dia mengangkat alisnya. "Kamu serius?"

Aku juga mengangkat alisku ke arahnya.

"Aku!" Dia berkata menunjuk dirinya sendiri. "Aku adalah hadiah spesial musim semimu!"

"Hah ..." Aku mencoba terlihat kecewa tetapi sebenarnya aku menjerit di dalam. "Katakan pada orang yang mengirimimu, kalau aku mengembalikan hadiahnya."

Dia cemberut dan aku tidak dapat menahan aktingku lagi. Aku tertawa dan memeluknya dengan sangat erat.

Dia tertawa dan memelukku. "Kamu bilang ingin mengembalikan hadiahnya."

"Ya ... tapi aku menyadari bahwa mereka punya kebijakan untuk tidak boleh mengembalikkan yang sudah dikirim. Jadi ... kau terjebak denganku, terserah kau suka atau tidak."

"Oh sayang ...," sambil mencium kepalaku. "Terjebak denganmu itu seperti musim semi setiap hari."

Aku duduk di bangku tempat favoritku. Ini benar-benar tempat bahagiaku. Aku selalu bisa tenang di sini, tetapi hari ini..., hari ini berbeda. Aku masih menangis. Untung orang-orang terlalu sibuk untuk mengetahui kalau aku menangis.

"Sammy ..." kataku sambil memeluk Sammy, "Mengapa... Mengapa semuanya harus berubah?"

Tempat ini... biasanya selalu membuatku senang, tapi tidak kali ini. Tempat ini hanya membuatku semakin sedih, mungkin karena fakta bahwa ini juga tempat pertama kami bertemu.

A Story In The Season Of SpringOnde histórias criam vida. Descubra agora