As If It's Your Last

Chapter 15: Guardian

Rhizan berada di lantai 2. Beberapa komunitas menentukan titik kumpul di lantai 2. Ia sedang mencari teman-temannya.

"Oi, Rhizan!" panggil seorang perempuan yang mengenakan dress hitam. Rambutnya dikuncir dua dan ia memakai softlens merah.

Rhizan menoleh dan melambaikan tangan ke arah perempuan itu.

"Metaaa!" sahut Rhizan.

Perempuan itu bernama Fernanda Almeta (16).

"Lihat, lihat! Meta pakai dress. Menurut Rhizan gimana?" Meta meminta pendapat dengan antusias.

"Wah, cocok tau! Kamu baru beli?"

Meta mengangguk. "Meta lagi ke Mal Pondok Indah waktu itu. Terus, terus, ada satu toko baju yang memajang dress ini. Limited edition dan juga warnanya hitam, jadinya Meta beli, deh."

"Keren ... Meta imut kalau pakai warna hitam begini. Aku gemas~" Rhizan mencubit pipi Meta.

"A-aw! Rhizan, sakit ...!"

"Maaf aku nggak tahan. Habisnya kamu imut banget."

"Rhizan juga samanya!" Meta membalas cubit pipi Rhizan.

"Aduh!" Rhizan sempat merintih, lalu ia tertawa.

***

Rhizan dan Meta sudah berkumpul dengan teman-teman yang lain. Rhizan mengeluarkan set kostum dari tasnya. Ia bersiap untuk cosplay.

"Rhin, kau ...!" Seorang laki-laki dengan tergopoh-gopoh menghampiri Rhizan.

Laki-laki itu mengenakan jas laboratorium dan celana jeans cokelat. Dibalik jasnya, ia mengenakan kaos oblong hijau muda. Laki-laki itu bernama Odell Nelson (17).

"Eh, Odell. Kenapa?" tanya Rhizan, bingung.

"Nggakpapa. Syukurlah kalau kau itu Rhin sungguhan." Odell menghembuskan nafasnya.

"Kamu pikir aku ini makhluk jadi-jadian?" Rhizan menatap Odell, heran.

"Kau tau, sekarang ini penyusup sedang marak-maraknya. Mereka bisa membuat topeng wajah seperti orang lain. Aku takut kau diculik organisasi busuk itu dan dijadikan kelinci percobaan."

Rhizan tertawa karena perkataan Odell. "Kamu nggak perlu khawatir. Ini aku, Rhizan asli."

Odell membelakangi Rhizan dan merentangkan tangan kanannya ke samping, lalu mengepalkan tangan dan mengarahkan ke depan dada.